part 18

2.3K 286 12
                                    

Budayakan Vote dan Comment.
Gomawong!

# Happy Reading #

🌸🌸🌸

Cafe XX, 13.27 KST

Saat ini Seokjin tengah menunggu seseorang yang penting baginya untuk membantu menemukan dalang di balik kejahatan Kim Changryuk. Adik kembar Ayahnya sendiri.

Begitu dirinya mendapatkan telepon dari Nam Saeron, ia menghubungi seseorang untuk membantunya dan bertemu di cafe ini. Sampai dirinya menunggu orang ini sangat lama. Padahal Seokjin ini sangat tidak menyukai dengan yang namanya menunggu. Ini sudah 30 menit dari waktu yang telah dijanjikan. Namun orang yang ia tunggu belum juga menampakkan batang hidungnya.

Seokjin menunduk untuk melihat jam pada jam tangan yang melingkar di pergelangannya. "Lama sekali anak itu!" dengusnya kesal.

Pandangan terangkat memandang sekitar luar cafe. Siapa tahu orang yang ia tunggu sudah datang dan berada di depan cafe.

Nomen ponselnya tiba - tiba berdering dan langsung saja ia raih benda pipih berwarna hitam yang ada di atas meja. Menekan tombol hijau dan menempelkan benda itu di daun telinga.

"Hm?"

"Hyung, kau ada di mana sekarang? Kenapa kau tidak ada di kampus?" tanya lelaki di seberang sana.

Menyeruput sedikit coffee lattenya yang ia pesan sebelum menjawab. "Hyung ada urusan sebentar di luar. Ada apa?" tanyanya kemudian.

"Kau membolos Hyung? Tidak biasanya Hyung membolos."

"Ck! Tidak perlu mengomel, Jung Hoseok-ssi."

"Aish! Baiklah baik. Terserahmu saja Hyung. Oh ya Hyung, siapa yang menjaga Soobin di Apartemen? Yoongi Hyung ada di kampus, tidak mungkin Soobin sendirian bukan?" tanyanya.

"Dia--"

Cling

Bunyi lonceng pintu terbuka terdengar. Sontak membungkam bibir tebal Seokjin yang baru saja akan menjawab. Mengalihkan fokus Seokjin pada meja kini pada dua orang yang baru saja masuk ke cafe. Matanya terbelalak disaat tahu siapa yang baru saja masuk. Agar tidak ketahuan, Seokjin pindah meja di ujung dan duduk menghadap kaca tembus pandang itu. Mengabaikan panggilan - panggilan dari lelaki yang ada di seberang sana.

"Hyung?"

Dua sejoli yang baru memesan di kasir itu sama sekali tidak mengetahui keberadaan Seokjin di Cafe ini. Seokjin tidak bisa memantau keduanya dari kejauhan, sebab kaca yang tepat dihadapannya tembus pandang.

"Seokjin Hyung!" seruan dari ponsel mengejutkan Seokjin hingga terlonjak.

Mata Seokjin terpejam sejenak dan terbuka kemudian. "Jangan mengejutkanku, Jung Hoseok!" geramnya berbisik dengan suara rendah menyeramkan.

"M-mian Hyung."

Bruk

Matanya sedikit melirik bangku depannya yang baru saja terisi dengan seseorang yang ia tunggu. Kentara jelas ia seperti orang terburu - buru.

The Twins ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang