Masih ada mood nulis, nanti kalo ngga ada pasti males buat ngetik😂
Happy reading~💜
•
•
•
Pagi ini Jungkook terburu-buru datang ke cafe nya. Pasalnya ada pelayan baru yang akan melamar pekerjaan dicafe miliknya. Tubuh gembulnya terbalut hoodie putih kebesaran dipadukan dengan celana jeans hitam. Lucu, tubuhnya tenggelam dibalik hoodienya.
Sesampainya dicafe, mata bulatnya menangkap seseorang yang tengah duduk di kursi pojok dekat jendela. Sudah bisa dipastikan itu calon pelayan yang akan bekerja dicafe miliknya.
"Selamat pagi," sapa Jungkook sambil mendaratkan bokongnya dikursi depan pemuda itu.
Mata bulatnya kian melebar dengan mulut yang sedikit terbuka. Ia sangat merindukan sosok yang ada dihadapannya sekarang. Sudah hampir tiga bulan ia tidak berjumpa dengannya.
"J-Jimin?"
"Hai kook, selamat pagi. Bagaimana kabarmu?" Tanyanya dengan eye smile khas miliknya.
"Astaga, aku sangat merindukanmu Jim, kamu kemana saja selama ini? Aku kesepian tahu!" Ucap Jungkook sambil memeluk pria tampan yang ada di hadapannya.
Park Jimin, sahabatnya sejak Junior high school. Seseorang yang selalu menghibur nya, selalu menemaninya dengan tingkah konyolnya. Namun belakangan ini pria itu menghilang tanpa mengabarinya. Jungkook marah saat itu, namun Jimin mengabarinya bahwa ia akan segera kembali ke Seoul.
"Aku juga merindukanmu, aku ada urusan di Busan jika kamu lupa."
"Iyaa aku tahu, maksudku urusan apa sampai kamu tidak sempat menghubungiku, ku kira kamu sudah lupa denganku," bibirnya mencebik lucu.
"Hey tidak mungkin lah, maaf tidak menghubungimu, eomma dan appa ada sedikit masalah, mau tidak mau aku harus kembali ke Busan," jawabnya.
"Hmm Kook, bagaimana kabarnya?" Tanya Jimin dengan menaikkan alisnya.
"Ishh, Jimin kenapa bertanya begitu, kamu membuatku mengingatnya lagi."
"Bukannya kamu memang selalu mengingatnya? Sudahlah, aku tidak yakin kamu sudah melupakannya. Jujur saja kenapa sih, aku kan sahabatmu," protes Jimin.
"Entahlah Jim, dia menghilang, tanpa kabar. Jujur saja, dalam hatiku masih terbesit rindu. Aku ingin menemuinya dan meminta maaf padanya."
"Huh, kamu juga sih dulu bukannya berpikir panjang malah langsung kasih keputusan, 'kan begini jadinya."
"Kan aku dulu masih labil Jim, tahunya apa yang ku lihat ya seperti itu kenyataannya."
"Yasudah lah, jangan mengingatnya lagi, nanti kamu tambah susah move on loh," ledek Jimin sambil tertawa yang dibalas dengan bibir yang mengerucut manja.
"Jadi, kamu benar ingin jadi pelayan di cafe ku Jim?" Tanya Jungkook.
"Pfffftt, ya tidak lah, aku akan membuka less dance di Seoul," ucap Jimin sambil tertawa.
"Ku kira kamu calon pelayan sungguhan, 'kan nomor yang kamu gunakan bukan nomormu."
"Itu nomor baruku, jangan lupa di save."
Jungkook hanya mengangguk menanggapinya.
" Jim mau tidak temani aku ke mall? Aku ingin membeli pakaian baru."
"Ok, call."
___________________
Mereka sampai di mall yang tidak terlalu jauh dari cafe milik Jungkook. Matanya mulai bergerak mencari barang yang sekiranya cocok dengannya. Apalagi jika bukan hoodie. Ia sangat suka dengan hal yang lucu, termasuk hoodie dengan kepala kelinci. Sudah banyak koleksi hoodie kepala kelinci di lemarinya, tapi ia ingin terus membelinya. Tidak tahan akan keuwuannya katanya.
"Iiihh, uwuu banget. Jim lucu kan?" Tanya jungkook antusias.
"Iya Kook, apapun yang kamu pakai lucu kok," puji Jimin.
"Aww Jimin, jadi maluu," katanya seraya menyembunyikan mukanya dibalik telapak tangannya.
Jimin memutar matanya malas, selalu seperti itu.
"Ayo Jim, aku sudah selesai memilih, tinggal membayar saja."
Mereka sudah selesai berbelanja, tepatnya Jungkook saja. Jimin tetap asyik memainkan ponselnya, mengikuti Jungkook kemanapun sahabatnya itu melangkah. Kakinya ikut berhenti kala pemuda dihadapannya menghentikan langkahnya.
"Kenapa berhenti?" Tanya Jimin sambil mengernyitkan dahinya.
Jungkook tidak sengaja melihat seseorang yang selalu berkeliling di pikirannya. Dia memakai jaket kulit hitam dengan celana jeans hitam. Style nya sama, tidak berubah. Walaupun Jungkook hanya melihat sekilas wajahnya, namun ia yakin itu adalah seseorang yang dia cari. Matanya normal, tidak mungkin salah lihat, pikirnya.
"Jim, aku tadi melihat dia disini."
"Halah, ngaco kamu Kook, katanya dia hilang, masa tiba-tiba ada disini."
"Serius Jim masa aku salah lihat sih, orang jelas-jelas tadi disini kok."
"Kamu terlalu merindukannya Kook, makanya sampai terbayang-bayang."
"Huh, yasudah kalau tidak percaya. Aku ingin ke toilet sebentar. Kamu tunggu disini ya jangan kemana-mana, aku titip belanjaan ku."
"Jangan lama-lama."
Jungkook berlari kecil menuju toilet, ia merasa sudah diujung. Ia masuk ke salah satu bilik toilet itu dan segera membuangnya. Mencuci mukanya supaya kembali terlihat segar dan segera bergegas keluar.
"Eh, maaf saya tidak sengaja."
Iya, Jungkook menabrak seseorang karena berlari. Cukup keras hingga pria yang ia tabrak terjungkal kebelakang. Sudah keras, Terbentur badan gembulnya pula.
"Iya, tidak apa-apa."
Deg!!!
Jungkook merasa familiar dengan suara itu. Setelah diperhatikan, bajunya juga sama dengan yang ia lihat tadi. Jantungnya berdetak lebih kencang, ia semakin membulatkan matanya kala orang yang ia tabrak mendongak menatapnya.
"Astaga, T-Taehyung?"
___🐯🐰___
Kasian Tetet ketabrak Kinci Mbulmbul😂
Jangan lupa vote and comment guys, thanks~
Purple U💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing you || Taekook
FanfictionHanya sepenggal kisah tentang alumni hati yang selalu kembali mengisi pikiran. • Taekook • Boyslove • Homophobic menjauh! • Hanya untuk hiburan Selamat membaca~