9

22 6 0
                                    

"Liliana buruannn,ntarr telatt!!ini hari seninn,upacara loh"teriak jovita dari lantai bawah
Jovita telah menunggu hampir setengah jam lamanya tapi Liliana tidak kunjung turun
Adrian dan Julian terlihat keluar dari arah dapur dengan wajah yang ingin protes
"Jov,bisa ga sih ga usah teriak teriak"protes Adrian
"Tau,kaya lagi di hutan aja lo"sahut Julian
"Lagiann,lama bangett bang,udah setengah jam loh"ucap Jovita
"Ya sabar kali"ucap Adrian
"Jangan marah marah atuh neng,ntar tua"gurau julian
"Berisik lo"
Lalu beberapa menit kemudian,Liliana turun dari kamarnya
"Ngapain aja sih??bertelor??beranak??atau gimana?tanya Jovita kesal setelah Liliana sampai di lantai bawah
"Iya maap,gue tadi ada kerjaan"jawab Liliana
"Udah udah,liliana nya juga udah turun kan?ya udah pergi sana"ucap Julian Menengahi
Jovita dan Liliana melangkah ke arah Pintu  dan bergegas ke arah pintu depan

******

"Aduhh topi gue mana"gumam Jovita
"Jov,kenapa?"Tanya Irish
"Topi gue kayanya ketinggalan deh rish"jawab Jovita
"Gaess,ada topi 2 gak??buat Jovita??ketinggalan soalnya"Ucap Lorencia pada teman sekelasnya
"Ga adaa,tapi kaloo dasii ada"
"Dasi gue juga ada,tapi Thank's"Balas Jovita
"Gimana tuh jov??"tanya Key
"Yesss Mbak Joy kena hukum"teriak Candra yang berada di belakang Jovita yang hendak pergi ke luar kelas
"Gaada Akhlaknya lu emang jable!"balas jovita
"Gue pinjami ke kelas lain mau ga jov?"tanya Reza tiba tiba
"Ga usah za,gue kena hukum aja deh"jawab Jovita
"Apes dah gue"batin Jovita

Di barisan paling belakang jovita beridiri dengan muka kesal
"tuhann help me!!"
"Berdiri yang bagus jovita"tegur salah satu guru yang berada di dekatnya
Lalu Jovita memperbaiki posisi beridirinya
Matanya tidak berhenti untuk mengitari lapangan tersebut lalu matanya berhenti ketika melihat ada seseorang yang memperhatikannys
Jovita tidak asing dengan wajah itu
Jevano,saat mata mereka bertemu,jovita mengalihkan pandangannya

Tidak sampai disitu,Jovita lalu disuruh hormat sampai jam istirahat tiba,sebenarnya tadi hukumannya tidak seberat ini,tapi karena tingkah Ricky,Reza,Key,Lorencia,dan Irish yang membuat Jovita tertawa,itulah yang menambah beban hukumannya

Jovita seperti orang gila,ngomong sendiri dengan tiang bendera
Untung lapangan sepi,jadi tidak ada yang melihatnya
"Panass,nannti kalo gue hitam gimana?"
"Ku menangiss,membayangkann betapa kejamnya dirimu pada diriku"
Kringgggggg
Bel Istirahat berbunyi
Jovita Melompat kegirangan
"YESHH"
Lalu dia duduk di bangku sekitar halaman tersebut sebelum naik ke kelasnya,Jovita tengah menikmati ramainya jam istirahat lalu berniat pergi ke kantin
Baru saja dia beranjak dari bangku,seseorang menahan tangannya
Jovita sontak menoleh
"Jevano"
"Hai Jov"sapa Jevano
Jovita hanya tersenyum tipis
"Tuh kan,jutek lagi"
"Mau ngapain lo?"
Jevano lalu menyodorkan Air Mineral dingin yang dia beli tadi sewaktu di kantin
"Maksudnya?"
"Diminum jovii"
"Ihh,ogah males,itu tuh pasti ada racunnya kan??"
"Astaga,fitnah lu"
"Alah,bacot,gue tau yah otak otak licik kaya lo,lo mau balas dendam kan karena gue jutekin,bikin gue sakit perut karena keracunan"
Jevano hanya tertawa

Lo kurang kurangin nonton drakor lah jov,otak lo terintimidasi kan"
"Sembarangan"
"Duduk dulu duduk dulu"
Lalu keduanya pun duduk
"Jaga jarak,virus"ucap Jovita
Jevano hanya tertawa ringan
Lalu menyodorkan Air Mineral tersebut lagi
"Nih minum,gaada racun,gaada dendam yang ada cinta"
"Jijik"
"Srius nih??ikhlas?"tanya Jovita
"Iyaa,hitung hitung ya utang budi sama kemaren waktu lo bantu gue nyari buku,nilai gue A dong jov,thank you"
Lalu jovita mengambil Minuman tersebut,membukanya,meneguk dan menutup tutup botolnya lagi
"Bukan gue,gue cuman bantu nyari buku,selebihnya yah usaha lo sendiri"
"Iya Juga,tapi tetap aja,gara gara buku yang lo saranin ke gue"
Jovita hanya tersenyum sekilas
"Gue balik ke kelas dulu,thank you jev"lalu Jovita berjalan ke arah tanngs menuju kelasnya
"Jev??Dia manggil gue jev??"ucap Jevano antusias hingga mengundang tatapan orang sekitar
"Kan lupa lagi gelangnya"

******

"Hah?ga di jemput?trus gue naik apaan bang??"tanya Jovita
Jovita baru saja dapat kabar dari Adrian kalau dia tidak di jemput oleh supirnya,karena supirnya akan menjemput Valeria
"Ojek online Kali dek,lo kaya hidup di zaman purba aja"
"Gue maless bang"
"Sama liliana kalo gitu"
"Dia Ada Les tambahan,gue males nunggu"
"Ya udah derita lo"
Lalu adrian memutuskan sambungan telefonnya
"Jadi,lo pulang naik apaan jov?"tanya Lorencia
"Ya terpaksa ojek online"
"Sama gue aja jov"ucap key
"Ga ah key,thank you"

Sekolah mulai sepi,jovita memang sengaja untuk berlama sedikit di sekolah,karena bosen dirumah
Lalu jovita mulai memesan Ojek Online mengarah ke rumahnya
"Lah,kok di cancel?"
"Coba gue pesan lagi deh"
"Lah di cancel juga,apaan sihh,ga mau uang yah??"
Jovita telah memesan sebanyak 5 kali,tapi sama saja di cancel
"Gue pulang nya gimana"sesal jovita
"Bareng gue aja"
Jovita terkejut melihat Jevano berada di samping nya
"Ishh,lo kurang kerjaan banget sihh"
"Lagian lo kayak orang gila,ngomong sendiri"
"Suka gue"
"Mau gak?"
"Apanya?"
"Pulang bareeng gue"
Jovita ingin sekali mengiyakan,lalu teringat akan suatu hal,dia mengurungkan niatnya untuk berkata "mau"

"Gak,makasih"
"Yakin?"
"Iyaa,gue mending pesan ojek online daripada harus sama lo"
Jovita lalu memesan nya kembali,dalam hati Jovita berkata
"Pliss jangan cancel pliss"
"Yes,bisaa!"
"Udah?"
"Udah,lo ngapain masih disini?"
"Gapapa"
Lalu beberapa menit kemudian,Ojek Online tersebut tiba
"Gue duluan"pamit Jovita
Jevano melambai
"Bye Jovi"
Jovita hanya tersenyum sekilas lalu ojek Online yang ditumpaginya melaju ke jalan raya

Sesampainya di rumah,jovita membaringkan tubuhnya di kasur nya
"Pagi pagi dibuat kesal sama Liliana,lupa bawa topi,dihukum,ga di jemput,ojek online kena cancel,hari ini gue apes,tapi ada pelangi di balik sialnya gue hari ini,Jevano"

So read the next chapter 💜
-gds❤-

Vote⭐⭐

My DestinyWhere stories live. Discover now