10. Rumah Baru

50.7K 4.1K 696
                                    

"Alhamdulillah acaranya lancar." ucap Pak Hadi setelah semua tamu sudah pulang.

"Semoga rumah baru kalian ini berkah, ya, Mas. Sehat semua penghuninya. Rukun terus kalian berdua." sambung Ibu Ratri mendoakan keluarga kecil anak lelakinya.

Rumah baru Arya dan Kinan sudah selesai dibangun. Rumah tiga lantai itu berdiri gagah. Dengan satu ruang tamu, satu ruang keluarga, lima kamar tidur yang masing-masing memiliki kamar mandi di dalamnya. Dapur kotor dan dapur bersih serta ruang makan di dalam dan di luar yang menghadap kolam renang. Dan jangan lupakan satu mushola kecil khusus permintaan Kinan. Di dekat garasi mobil yang muat menampung tiga mobil itu ada juga kamar untuk asisten rumah tangga dan satu ruangan untuk gudang. Semuanya dirancang khusus oleh Dean dan Raka sesuai keinginan pemilik rumah.

Konsepnya modern tropis dengan pagar yang tinggi khas rumah mewah. Melewati gerbang akan langsung dihadapkan dengan garasi mobil dengan pelataran yang sama lebarnya. Masuk lebih dalam ada dapur kotor, ruang cuci, kamar asisten rumah tangga dan gudang. Di sisi kiri gerbang ada tangga naik untuk sampai di ruang tamu. Di depan teras ada kolam ikan kecil serta tanaman hias. Membayangkan ketika sore hari memberi makan ikan bersama anaknya sudah membuat Arya tak berhenti tersenyum.

Ruang tamu di lantai dua bersandingan dengan ruang keluarga yang dibatasi partisi kayu. Di sebelah ruang keluarga ada meja makan dengan delapan kursi yang mengitari. Dapur bersih berada di samping kirinya. Di sisi belakang ruang keluarga semua pintunya terbuat dari kaca dan berhadapan langsung dengan kolam renang berukuran 5×10 meter. Dua kamar tamu disiapkan juga di lantai ini. Menuju lantai tiga harus melewati tangga yang berada di sisi ruang keluarga. Naik ke atas ada tiga kamar tidur dan satu ruang kerja Arya.

Pintunya dibuat tinggi dan diwarna coklat mengkilap. Pun demikian dengan jendela-jendela lebar yang serupa. Dindingnya warna putih bersih atas permintaan sang nyonya. Sejak awal pembuatan, Kinan tak banyak permintaan ataupun protes. Arya lebih tahu tentang apa yang mereka butuhkan di kota besar ini. Suaminya itu memang menyetujui ide Kinan untuk membuat rumah yang tidak besar dan berlebihan. Yah, memang tidak berlebihan karena semua ruangan di rumah ini ada fungsinya. Tapi, tidak besar menurut Kinan dan Arya itu sangat jauh berbeda.

"Aamiin." jawab serempak Arya dan Kinan.

"Terima kasih, Ma, Pa." ucap Kinan kemudian. Tersenyum sangat manis. Dia sedang bahagia walaupun Ibu dan adiknya tidak bisa datang ke Jakarta. Adit sedang sibuk kuliah.

Ibu Ratri mengusap bahu Kinan dengan lembut. Kentara sekali jika Beliau sangat menyayangi menantunya tersebut. "Nanti yang sabar ya, Sayang, ngadepin anak Mama. Arya kadang-kadang emang nyebelin. Nanti kalau nakal dijewer aja."

Kinan tersenyum simpul mendengar wejangan mertuanya. Tidak mungkin dia berani menjewer telinga sang suami.

Arya memutar bola matanya malas. Selalu saja seperti itu. Dia akan dipojokkan jika sedang berkumpul seperti ini. Sebenarnya yang anak kandungnya itu dia atau Kinan. Dan nakal seperti apa yang dikatakan oleh ibunya itu. Perlu diketahui, dia ini sudah bertekuk lutut pada istrinya yang lugu itu. Tidak mungkin dia nakal kecuali di atas ranjang.

×

Ara menarik tangan kanan ibu dan ayahnya. Menaik-turunkan telapak tangan itu sambil bergumam. "Tet tet tet tet tet tet ...."

Tawa Arya dan Kinan tergelak. Jarum jam sudah menunjuk angka sepuluh dan mata anaknya itu masih sangat bulat. Salah satu tanda jika Ara belum mengantuk. Sedari setengah jam yang lalu mereka sudah masuk kamar baru dan anaknya masih sibuk bermain.

"Bismillah." ucap Kinan lalu menunggu reaksi anaknya itu.

"Iloman." kata Ara berniat menyambung ucapan sang ibu. Tangan kecilnya berhenti menggerakkan tangan kedua orang tuanya.

Undesirable Baby 2 : With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang