*PART 8*

534 59 5
                                    

"Gk semua yg datang akan sama dengan yg pergi"
-Revan

Adya membuka matanya perlahan,satu hal yg dia tau dalam sekejap

Dia di rumah sakit

Hampir semua bagian tubuhnya di perban,Adya mencoba mengingat kembali apa yg telah di alaminya

Dia baru ingat setelah beberapa menit

Dia di salahkan habis-habisan oleh Andi

Bahkan Adya tidak tau sama sekali masalahnya seperti apa

Adya menarik selimut yg ada di depannya itu

Seluruh badannya gemetar,cengkraman tangannya ke selimutnya lebih kuat,perlahan dia menangis mengingat kejadian 'itu'

Dirinya menangis histeris,bahkan sampai teriak-teriak

Orangtuanya,dokter,suster,dan 3 orang asik---2 orang dewasa dan 1 lagi anak kecil,masuk ke kamar Adya

Ibunya kaget melihat Adya seperti ini,begitupun semua orang yg ada di kamar itu

Ibunya memeluk Adya yg ketakutan dan gemetar,membiarkan pelukan seorang ibu jatuh di tubuh anaknya

Dokter dan suster pun keluar dari kamar Adya untuk memberi mereka waktu menenangkan Adya

"Panggil saya jika butuh sesuatu"ucap dokter itu kepada ayah Adya

"Baiklah,maaf membuat keributan di rumah sakit ini,saya benar-benar tidak tau reaksinya akan seperti ini"

"Tidak perlu meminta maaf pak,mungkin anak anda trauma atas kejadian yg menimpanya,jika masih terus seperti ini alangkah baiknya jika Adya di bawa ke ahli jiwa"

Ayah Adya membenarkan ucapan sang dokter,tak bisa di pungkiri anaknya trauma

"Baik dok,terima kasih atas sarannya"

"Baiklah,kalau begitu saya keluar dulu"

Ayah Adya mengangguk dan dokter itupun keluar

Ayah Adya kembali melihat anaknya dengan tatapan iba

Kasihan sekali anak ini batin ayah Adya

🍂🍂🍂

Sudah 4 jam ibu Adya menenangkan Adya dan tidak berhasil,akhirnya dokter memberinya obat bius yg membuat Adya tidur

"Jadi satu²nya cara anak saya bisa hilang trauma nya dengan ke dokter jiwa?"tanya ibu Adya kepada dokter

"Betul sekali Bu,karna ini bukan hanya menyerang fisiknya tetapi juga mentalnya"ucap dokter itu

"Jika perlu saya akan kenalkan anda dengan teman saya,kebetulan saya punya kenalan dokter jiwa"lanjut sang dokter

"Boleh dok,terimakasih atas bantuannya,saya sangat menghargai nya"ucap ayah Adya

"Baiklah,saya pergi dulu,saya akan kembali untuk memeriksa anak ibu dan bapak sekaligus memberikan nomor telepon teman saya"

"Baik dok,terimakasih"

Dokter itupun pergi

"Bagaimana keadaan anaknya Bu?"

Ayah Revan yg daritadi diam memperhatikan sekarang bertanya

"Mentalnya terserang juga,jadi dia harus dibawa ke dokter jiwa,oh iya,terima kasih karna sudah menolong anak saya,saya sangat bersyukur anda ada disana"

"Tidak usah sungkan,saya hanya menjalankan tugas saya sebagai manusia dan warga negara Indonesia yang baik"

"Oh iya,nama saya Bayu,ini istri saya,dan ini anak saya namanya Revan,Revan ayo kenalan"

Ayah Revan menyuruh Revan untuk berkenalan

"Halo,aku Revan"Revan menyalim kedua orang tua Adya

Ibu Adya jongkok dan mengusap rambut Revan

"Kamu sopan sekali,apa kamu mau jadi teman Adya jika Adya sudah bangun?"

"Mau mau,kata ayah aku juga akan tinggal di sekitar sini,apaya namanya?mmm perumahan X1"

"Wah kalo gitu kebetulan sekali,rumah Adya juga di perumahan X1"Ibu Adya tersenyum manis

🍂🍂🍂

Adya menatap kosong keluar jendela,dia sudah bangun 1 jam yg lalu tetapi dia tidak mau makan

"Adya,ayo dong makan sayang"Ibu Adya daritadi membujuk Adya supaya Adya makan sesuatu

Adya masih saja menatap kosong keluar jendela

"Ok,ibu taro buburnya disini,nanti ibu balik lagi,klo belum habis ibu paksa makan"

Adya tak menggubris perkataan ibunya

Ibunya keluar dari kamar Adya

"Permisi"Revan masuk ke kamar Adya

Adya tak menggubris karna dia mengira itu ibunya lagi

"Hai dya"

Adya menoleh dan terkejut

Dadanya sesak,badannya gemetar,air matanya jatuh,dia takut kejadian waktu itu terulang lagi

"Eh?jangan nangis,aku gk jahat,huaa,jangan nangis,aduh gimana dong"

Adya ingin berteriak,namun tak tau kenapa suaranya tercekat,tak bisa di keluarkan

"P-p-pergi"hanya itu yg keluar dari mulut Adya

"Aku gk jahat huaa"

"AKU BILANG PERGI,JANGAN SAKITIN AKU,AKU GK SALAH,PERGI"

"Dya,tenang dulu"Revan menggenggam tangan Adya

Adya diam tetapi masih menangis

"Gk semua yg datang akan sama dengan yg pergi"

Ucapan itu terngiang di telinga Adya

Tak tau kenapa perasaannya sedikit tenang

Adya menatap Revan yg kebingungan dengan ucapannya sendiri

Adya memeluk Revan,dan Revan membalas pelukannya

"Makasih"satu kata yg keluar dari mulut Adya

'FLASHBACK OFF'

🍁🍁🍁

Komen yg banyak ya
Makasih

ErvaringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang