Pagi pun tiba, Alea langsung bergegas untuk sarapan. Ia pun menuruni tangga dengan perlahan karena waktu masih menunjukan pukul 06.30, namun selama ia menuruni tangga ia mendengar Marscel sedang berbisik bisik dengan mamamya.
"Pagi-pagi udah ngeghibahi orang parah mah mama sama lu bang," ujar Alea sambil mendudukan bokongnya di kursi.
Amanda dan Marscel pun langsung berjauhan setelah mendengar suara Alea.
"Eh dede Lea, tadi abang sama mama cuman lagi nyeritai anak gadis yang tadi malem dianter cowo ganteng," sindir Marscel dan langsung diangguki oleh Amanda.
"Emm anu ma, tadi malam Lea dianter teman Lea, kami nyarik buku untuk bahan olimpiade hehe maaf ma lupa ngasih tau," ungkap Alea.
"Iya gapapa kok, kalau pacar juga bole," canda mama Manda sambil bertos ria dengan Marscel.
"Teman is, dah la ayok bang pigi kesekolah, gue mau ke perpus," pinta Alea dan langsung menyalami mama Manda,"Assalamualaikum ma,"
"Assalamualaikum ma, Marscel pigi dulu," ujar Marscel dan langsung mengejar Alea.
Marscel pun langsung menghidupkan mobilnya dan mengejar Alea yang udah tak terlihat.
"Woy naek lo, ntar lo kecapean gue yang nak repet bokap," pinta Marscel dan langsung membukakan pintu mobil untuk Alea masuk.
"Yauda cepetan, gue mau ke perpus," cetus Lea sambil menatap tajam Marscel.
Akhirnya Marscel pun menuruti apa yang Lea mau, ia langsung menancapkan mobilnya.
□~□~□~□
Marscel pun memasukan mobil di parkiran sekolah. Mereka berjalan bersampingan dengan lengan Marscel di bahu Alea, namun tiba-tiba dari arah yang berlawanan Vino, Nandra dan Vano mendatangi Marscel dan Lea.
"Lo ngapai ngerangkul Lea," ujar Vino dengan nada tak suka.
Marscel pun yang mendengar ucapan Vino spontan menjatuhkan lengannya yang tadinya di bahu Alea.
"Anu bro seloo, lo kan tau dia sepupu gue," ucap Marscel dengan nada yang terbata.
"Gue duluan, gue mau perpus," ujar Alea dan langsung meninggalkan lokasi.
"Hati hati," ungkap Nandra dan menampikan senyum manisnya.
Alea pun membalikan badannya dan tersenyum,"iya,"
Mereka pun aneh melihat Alea yang mau membalas senyum nandra, namun mereka bersikap seolah enggak ada kejadian.
"Loh Vin lo tau?" Tanya Vano dengan muka kebingungannya.
"Eh iya lupa gue, iya tau gue tadi malam gue nganter Alea pulang," sahut Vino dengan santainya.
"Wees tanda tanda ni dari pak bos," tutur Vano yang langsung mendapat jitakan oleh Vino
Tanpa mereka tau ada yang menyimak seluruh pembicaraan mereka dan mencoba untuk menabahkan hatinya.
"Kelas yok, dah mau bel ni, entar telat dah dihukum, bosen gue itu itu aja hukumannya," ujar Nandra dan langsung diangguki oleh ketiga temannya.
Mereka pun akhirnya memilih untuk ke kantin, dan akan segera kembali kekelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
□~□~□~□
KAMU SEDANG MEMBACA
Leano
Teen FictionBagaimana ceritanya jika seorang cewe dingin ingin merebut peringkat cowo nakal ? Bagaimana akhir kisah mereka ? Akankah berakhir baik atau kebalikannya?