Chapter 27

6.2K 120 56
                                    

Jungkook yang masih berada di pangkuan suaminya itu langsung meloncat heboh mendengar teriakan anaknya. V juga kini ribut memakai kaosnya kembali.

“Kita bicarakan lagi ini nanti kalau sudah berada di rumah. Aku harap kau berubah pikiran dengan keputusanmu yang gila itu!” tegas vampir tampan itu tajam.

Jungkook menyentak lebih tajam. “Aku sudah bilang kalau aku ibunya! Kau benar-benar tidak mengerti perasaanku, V!” ia buru-buru mencari pakaian dan ribut memakai celana.

Brak! Brak! Brak!

“Mah?!”

“Sebentar, Nak!”

Setelah dirasa aman, Jungkook langsung membuka pintu dan Arthur langsung menyeruak masuk dengan wajah horornya.

“Kau kenapa?” tanya V.

Arthur malah mengernyit heran melihat keduanya, tapi tetap menjawab. “T-tidak apa-apa. Ngomong-ngomong, kalian tidak sedang melakukan hal yang iya-iya kan? A-aku tidak mengganggu kan?”

Sekarang gantian V yang mengernyit penasaran. “Apa yang membuatmu beranggapan kalau kami sedang melakukan hal yang iya-iya?” selidiknya.

Pemuda itu tersenyum kikuk. “Hanya menebak. Soalnya aku bingung saja, Papah memakai kaos terbalik, Mamah juga. Hehehe. Sablonan gambarnya ada di belakang. Ya sudah, kalau begitu aku mau mandi dulu.”

Krik! Krik! Krik! Krik!

Jungkook bengong lalu meneliti tubuhnya sendiri, V juga. Ternyata benar, mereka kompakan memakai kaos terbalik saking terburu-burunya.

Sungguh pasutri yang so sweet.



































.

.

.

Belum puas pacaran di hutan, sore harinya Arthur dan Artemis pergi menjelajah pusat kota yang ramai. Pasangan yang sedang kasmaran tak ada capeknya memang.

“Mau ke mana kita sekarang, Temis?”

“Sebentar, aku habiskan brondong jagungku dulu ya?”

Pemuda jangkung itu mengangguk. Ia menyisir rambut panjang Artemis yang agak berantakan menggunakan tangan, iseng saja sekalian modus mau belai-belai kepala.

Diam-diam ia juga memperhatikan gadisnya itu yang anteng mengunyah makanannya. Pipinya agak mengembung, mulutnya bergerak-gerak lucu. Cantik pokoknya.

Ceritanya mereka ini habis menonton film di bioskop, katanya supaya seperti kencan-kencan manusia normal pada umumnya.

“Sudah habis!” Artemis membuang bungkus kosong itu ke tong sampah, lalu memeluk lengan kanan Arthur dengan sayang. “Ayo kita makan malam.”

“Boleh. Tapi sehabis ini langsung pulang ya? Tak enak kepada ayahmu, masa aku membawa anak gadisnya keluyuran sampai larut malam?”

“Baru juga jam delapan padahal.”

Arthur menyentil jidat mulus itu main-main. “Tetap saja aku tidak enak, Sayang. Tapi kalau mau sampai agak malam saranku kita makannya di florist café ibumu saja. Tak jauh dari sini kan? Bagaimana?”

Artemis kontan menggeleng. “Tidak mau! Jam segini Dimitri masih ada di sana. Tidak mau!”

“Hahaha. Ya sudah, kalau begitu kau mau makan di mana? Kau yang tahu wilayah, aku ikut saja.”

“Eumm.. Mau ke sana.”

Akhirnya Arthur mengekori ke manapun gadisnya pergi. Setelah acara makan malam itu selesai, mereka langsung pulang. Mobil hitam itu pun melaju membelah gelapnya jalan yang kanan kiri dipenuhi pohon lebat semua.

Amor Maledicti || VKook ft. YeonRina [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang