Chapter 07

6.1K 175 33
                                    

Dimitri dan wajah tampannya yang enak dipandang itu kini tengah melamun. Pikirannya melayang ke mana-mana sementara tangannya masih asyik menyirami deretan bunga-bunga kesayangannya yang cantik.

“Aku yakin orang yang bernama Arthur itu memiliki hubungan denganku dan Artemis di masa lalu. Aku merasa tak asing dengan namanya, tapi aku tak kunjung dapat mengingatnya.”

Ia sibuk bermonolog ria, dan tidak sadar jika dari tadi Artemis sudah berdiri di belakangnya dan memergoki aksi anehnya itu.

“Dor!”

“YA TUHAAAN!”

Teriakan manly itu menggelegar berbarengan dengan kedua tangannya yang refleks terangkat ke atas gara-gara terkejut. Air yang berada di dalam gembor yang masih dipegangnya itu sampai tumpah-tumpah mengguyur wajahnya.

Artemis tertawa hebring. “Kau sedang mencoba berkomunikasi dengan roh halus, huh?” tanyanya minta dijitak.

“KAU! LIHAT APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU!”

Dimitri mengaum seraya menunjuk wajahnya yang basah, sementara adik tercinta malah lanjut tertawa lalu melemparkan jaketnya.

“Kenapa kau menyalahkanku? Kau saja yang kagetan. Oh ya, aku membawakanmu makanan. Ayo kita makan, aku tunggu kau di depan.”

Dimitri mengelap wajahnya menggunakan jaket mahal milik adiknya itu. Ia tersenyum kecil, Artemis walaupun kadang menyebalkan tapi dia tetap perhatian.

“Temis, sebentar.”

“Kenapa?”

“Apa kau tahu sesuatu mengenai siapa itu Arthur?”

Tak disangka-sangka gadis itu mengangguk dengan entengnya. “Tentu saja aku tahu. Pemeran utama film Aquaman kan?”

Astaga!

Dimitri menepuk jidatnya putus asa. “Ya Tuhan, bisakah kau serius?!”

“Aku juga serius, Di!”

“Ck! Maksudku itu, apakah kita berdua pernah memiliki teman masa kecil yang bernama Arthur? Aku merasa dia tidak asing bagi kita.”

Artemis mulai berpikir serius, mencoba menyelami serpihan memori masa lalu yang mungkin masih dapat diingatnya. Namun semuanya nihil. Ia tidak mengingat apapun.

“Memangnya ada apa dengan nama itu? Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu padaku?”

Bujangan Park itu membuang nafasnya berat. Salah satu kelemahannya adalah ia terlalu jujur dan tidak bisa berbohong kepada saudari kembarnya itu.

“Dia memiliki benang merah denganmu, Artemis.”





































.

.

.

“K-kau yakin tidak akan terjatuh, Gyu?”

“Taehyun, sekali lagi kau bertanya seperti itu aku akan benar-benar menurunkanmu di atas dahan pohon ini.”

Taehyun menggeleng heboh. Kedua tangannya yang mengalung di leher Beomgyu semakin mengerat, begitu pun dengan kedua kakinya yang ia lingkarkan pada perut vampir tampan sekaligus cantik itu.

“Aku benar-benar akan memukul kepalamu hingga amnesia kalau sampai kau menurunkanku di sini!”

Beomgyu tertawa. “Ya sudah, makanya diam. Cobalah untuk rileks dan mulailah menikmati semua pemandangan menakjubkan ini.” balasnya seraya membenarkan posisi gendongannya.

Amor Maledicti || VKook ft. YeonRina [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang