Keesokan paginya,
Lisa telah bersiap untuk berangkat ke sekolah, dengan perlengkapan yang lengkap dan rapi. Suara nyonya Manoban lah yang mengiringi suasana paginya,
"Jisoo tidak ikut kita sarapan lagi Li? Dia terlihat sibuk akhir-akhir ini..."
"Aku tidak tahu Ma...."
"Apa kalian bertengkar lagi? Sejak dia berbicara dengan Papa, kau pun terlihat berubah padanya..."
"Kami hanya sedikit memiliki masalah, aku berangkat dulu Ma.."
"Sendiri...?? Tak bersama Jisoo..??"
"Aku sudah memesan jemputan, jadi mulai sekarang aku akan membiasakan diriku tanpanya...."
Saat Lisa keluar dari rumahnya, hal pertama yang dia lihat adalah senyuman Jisoo yang sudah menunggunya dari tadi.... Dia sudah rapi... Dia sedang duduk di atas motornya...
"Kita berangkat sekarang Lili??"
Lisa hanya menatapnya dengan datar dan tak mau menjawab, dia malah melewatinya dan pergi menuju mobil pesanannya...
Senyum Jisoo hilang seketika,
Jisoo mengikuti mobil Lisa dari belakang dan tak berniat mendahuluinya hingga sampai di sekolah,
Sesampainya di sekolah Lisa langsung turun dan pergi ke kelasnya, masih sama... Melewati Jisoo begitu saja...
Jisoo tak tinggal diam, dia menyusul Lisa untuk berjalan berdampingan dengannya... Dan... Dia menahan lengan Lisa, menariknya... membuatnya menatap padanya...
"Lili... Kenapa kamu seperti ini...?? Mengapa kamu berusaha menghindariku...??"
Lisa memalingkan wajahnya sejenak lalu menatap Jisoo,
"Aku ingin sendiri... Biarkan aku sendiri tanpamu... Aku perlu waktu untuk sendiri...."
Wajah Jisoo memelas,
"Lihatlah, gadismu sudah datang... Sebaiknya kau menemaninya daripada mengejarku seperti ini..."
Lisa pergi dan Jisoo menatap punggungnya yang semakin menjauh, lalu Jisoo menoleh menatap Jennie yang baru turun dari mobilnya...
Kita flashback sebentar, melihat apa yang terjadi di rumah Jennie tadi pagi.....
Di keluarga Kim, Jennie menikmati waktu sarapannya dengan Dara dan Jiyong...
"Jen, bukankah daddy bilang untuk tetap sendiri? Kau tak memerlukan seorang teman."
Jiyong berbicara dengan datar tanpa melihat Jennie, sembari menikmati sarapannya...
"Maksud daddy...??"
Jiyong meletakkan sendoknya dan menatap Jennie dengan tajam,
"Gadis semalam, daddy harap itu pertemuan terakhirmu dengannya."
"Tapi dia berbeda dad, dia gadis yang baik..."
"Bahkan seseorang yang mengatasnamakan dirinya sebagai saudara sepupumu sudah berbuat hal kurang ajar padamu, dan kau mau percaya pada orang lain yang baru kau kenal??"
"Daddyyyy....."
"Keputusan daddy sudah final, jangan sampai daddy melihat kau dengannya lagi,
Jiyong berdiri.....
Jangan harap daddy memperbolehkan hubungan sesama jenis, jika kalian berbuat di luar batas... Bukan hanya dia yang daddy bunuh tapi kau juga Jen... Meskipun kau darah daging daddy sendiri....
Berangkatlah dengan mommymu."
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO SIDE
FanfictionJisoo yang berusaha menutupi dunia hitam nya dengan menjadi anak super teladan. Bukan menceritakan kebucinan Jensoo, tapi bagaimana mereka bertahan hidup dari kerasnya kehidupan mereka.