♥KEGIATAN BARU BERSAMANYA♥

257 20 4
                                    

     Author pov
Hari ini sebenarnya masih banyak berkas yang harus di selesaikan akhida di kantor tapi ayahnya melarang akhida ke kantor,dan tidak mengizinkan nya datang ke kantor lagi karena ayahnya hanya ingin akhida fokus kepada keluarganya saja
"Tidak ke kantor dik?"ujar aban ketika masuk ke kamar melihat istrinya yang masih santai di balkon kamar
"Mas,sudah selesai sarapannya?"tanya akhida sembari tersenyum
"Sudah,pertanyaan mas tadi belum di jawab"ujar aban pada akhida
"Iya mas,akhida berhenti dari kantor ayah menyuruh akhida untuk fokus jadi ibu rumah tangga saja,fokus merawat mas dan anak anak kita kelak. Menurut akhida nggak ada salahnya juga,akhida jadi punya banyak waktu sama mas aban"ujar akhida dengan semangat
"Kamu yakin nggak ngambil keputusan yang salah yang? Bukan apa apa sih mas seneng kamu nggak kerja,emang itu yang mas mau tapi kalo hati kamu masih mau kerja nggak papa mas nggak ngelarang mas kasih izin malahan"ujar aban menghampiri akhida dan duduk di samping istrinya
"akhida nggak ngambil keputusan yang salah kok mas,akhida udah fikir ini jauh jauh hari,dan ayah sama bunda udah setuju. Mas akhida juga kan punya tugas kalo di rumah"ujar akhida pada aban
"Tugas? Apa yang?"tanya aban pada sang istri
"Apa lagi kalo nggak melayani suami dengan baik,iya kan? Bantu akhida gapai surga ya mas"ujar akhida pada sang suami sembari memeluknya
"insyallah mas bantu sayang,owh iya hari ini mas ada jadwal tausiah siang di pesantren kamu mau ikut?"tanya aban pada sang istri di pelukan nya
"hmm,takut buat keluar rumah mas,nggak biasa lihat kerumunan santri gitu"ucap akhida di pelukan aban
"sayang minder?"tanya mas aban pada sang istri
"hehehe iya,mas kan tau sendiri gimana mindernya aku kalo di keramain"ujar sang istri pada sya'baan
"dik apa sih yang buat kamu minder? Mereka cantik? Adik juga nggak kalah cantik kok,mereka baik? Kamu juga baik"ujar aban pada sang istri
"Mas,bukan gitu akhid-"
"Pokoknya kamu harus ikut oke? Mas nggak terima penolakan"ujar aban memotong pembicaraan sang istri
"okelah,akhida ikut mas aban"ujar akhida dengan pasrah

         Skip»»Masjid pesantren

         Akhida pov
Mas aban tengah bersiap siap untuk mengisi kajian siang untuk para santriwan dan santriwati,aku sudah bersiap dari tadi,lihatlah bahkan dia masih berdandan di cermin
"Mas aban aku harus menunggu berapa lama lagi? Kalau begitu aku tidur saja"ujar ku yang hendak naik ke atas ranjang
"Eits tidak boleh tidur,ayo sudah selesai,kita berangkat sekarang"ujarnya sembari menarik tanganku
"Oke"ujarku sembari berjalan di belakangnya dengan tangan ku di genggam oleh dia
Setelah berpamitan kepada umi dan abhi mertua mas aban langsung mengajakku ke Masjid pesantren,mata para santri tertuju padaku dan mas aban,mendadak jadi artis kan kalo gini ceritanya wkwkwk
"Aku harus duduk dimana? Aku tidak faham,aku takut"ujarku berbisik padanya
"Duduklah dekat dengan santriwati berjilbab hitam dia abdi dalemnya umi dan abhi"ujarnya padaku
"Mas aban kau gila? Aku tidak kenal dia siapa? Ah sudahlah aku akan kembali ke rumah saja"ujar ku sangat kesal padanya
"Mas akan marah jika kau kembali ke rumah,duduklah disana jangan membantah oke sayang? Mas janji setelah ini akan mengajak mu jalan jalan oke?"ujarnya padaku
"Mulai deh nyogok nih! Ya udah janji awas kalo bohong aku bakalan marah sama mas"ujarku padanya
"Janji sayang,sekarang duduk oke?"ujarnya sembari menggenggam tanganku kedepan pintu masjid
"Masuklah,mas akan masuk juga"ujarnya sembari tersenyum
"Iya mas,akhida masuk dulu assalamualaikum"ujarku sembari mencium punggung tangannya dan pergi meninggalkannya yang masih berdiri di depan pintu dan bergabung dengan santri yang lain
"waalaikumsalam"ujarnya lirih namun masih bisa di dengar
       Aku duduk di seblah santriwati berjilbab hitam dan dia mengulurkan tangannya kepadaku seraya berkata
"assalamualaikum neng rida"ujar santriwati itu yang hendak mencium punggung tanganku dengan segera ku tarik tanganku
"waalaikumsalam,jangan mencium tanganku,kelihatannya kita seumuran santai saja oke?"ujarku padanya sembari tersenyum
    Tampak santriwati yang lain ikut bergabung dan berurutan untuk bersalaman denganku,senyuman indah dari para santri itu adem banget di lihat,setelah satu persatu bersalaman denganku mereka duduk tidak jauh dariku,setelah itu terdengar suara seorang lelaki mengucap kan salam yang bertanda akan mulainya kajian siang ini siapa lagi kalau bukan mas aban suami ku,ku mengamatinya selama program kajian siang berlangsung lihatlah dia tidak henti hentinya tersenyum pada para santri gambaran yang sangat menyejukkan bukan?

          Aban pov
    Setelah kajian siang selesai aku segera menghampiri istriku yang sudah menunggu di halaman masjid aku melihat dia sedang membalik sandal yang hendak ku pakai dan tersenyum manis tatkala berdiri melihat sosok ku yang kini berdiri di depannya
"Masyallah,terimakasih sayang,mas kan bisa membaliknya sendiri,mas jadi membuat mu repot"ujarku berterimakasih dan megenggaman tangannya untuk ku ajak pulang
"apa yang repot? Hanya membalik sandalpun anak kecil juga bisa mas,jangan mulai ngebucin deh ini masih di tempat umum"ujarnya sembari mencubit perutku
"Aduh.. Sakit lagi pula yang mau ngebucin di sini siapa? Mas juga tau tempat kali"ujarku sembari mengaduh padanya
"kalau mas mau cium di sini gimana?"tanya ku sembari berbisik di telinganya
"sst! Nanti saja di kamar oke?"ujarnya sembari berbisik di telingaku,owh tidak apa ini benar benar istriku? Dia tidak marah? Padahal aku hanya berniat membuatnya merajuk. Tapi yang kudapat?
"kau serius dik?"ujarku meyakinkan ucapannya tadi
"TAPI BOONG YAK!!"ujarnya sembari tertawa dan meninggal kan ku ketika sampai di halaman rumah sendirian
"AWAS KAU DIK!! TUNGGU AKU!!"sudah ku duga dia akan mengerjai ku hari ini,astaga istri kurang ajar emang untung sayang

          Akhida pov
   Aku segera berlari dan menemukan umi yang sedang membereskan dapur
"Umi!! Tolongin akhida!!"ujar ku dengan sedikit berteriak
"Astagfirullah,sayang kenapa?"ujar umi dengan wajah yang sedikit khawatir,belum sempat menjawab pertanyaan dari umi suara mas aban sudah terdengar sampai dapur
"DIK! DIMANA KAU? SUDAH PUAS MENGERJAIKU? AYO MASUK KAMAR KU BERIKAN HUKUMAN SIANG INI JUGA"ujarnya dengan sedikit keras lihatlah dia seperti monster sekarang
"Umi mendengarnya? Dia sudah berubah jadi monster umi"ujar ku sembari memeluk umi
"Monster? Siapa? Anak umi?"tanya umi padaku dan ku jawabi anggukan kepala
"Aban! Kemarailah istri mu bersama umi"ujar umi sembari tertawa kecil di akhir kalimatnya,sepertinya umi faham apa yang sedang berlaku pada kami berdua
     Tidak ada jawaban dari mas aban,dan tidak ada tanda tanda mas aban datang ke dapur,lalu dia kemana?
"Kemana mas aban umi? Kenapa tidak kemari?"tanyaku pada umi
"Dia naik keatas tadi,kelihatannya sedang merajuk"ujar abhi saat datang ke arah lemari es yang dekat dengan dapur 
"Mati aku,merajuk dia,ya sudah umi abhi akhida ke atas dulu"ujarku sembari berjalan ke kamar milik mas aban

       Benar saja dia tengah duduk di kursi yang biasanya ia gunakan untuk membuat laporan,entah dia sedang apa aku juga tidak tahu,yang pasti dia sedang fokus dengan laptopnya,aku segera berjalan dan memeluknya dari belakang untuk meredakan amarahnya tadi
"Mas sedang apa?"ujarku sembari memeluknya dari belakang,owh lihatlah dia hanya diam tak merespon diriku,aku harus bagaimana?
"Mas masih marah? Maafin akhida"ujar ku sembari mencium pipinya
"jauhkan bibirmu dari pipi ku,kau tidak melihat aku sedang sibuk mengetik?"ujarnya tanpa melirik ku sama sekali
"Mas?"ujarku sembari menatapnya bingung
"Sudahlah,istirahatlah sudah hampir sore,tidurlah jika kau mau,aku akan pergi ke kantor madrasah,ada urusan yang harus ke selesaikan,jangan menunggu ku pulang"ujar mas aban keluar dari kamar dengan membawa laptop

       Akhida POV
    Kenapa mas aban seperti ini? Apa aku sudah keterlaluan menjahilinya?
Entahlah,aku ingin tidur saja biarkan saja dia marah..
      
      ADA APA DENGAN SYA'BAAN??

#HAI SEMUA SEBELUMNYA MINTA MAAF SEMPET BEBERAPA HARI NGGAK PUBLIS,MAKASIH UDAH MAU DUKUNG AKU,DAN MAKASIH UDAH MAU BACA CERITA AKU
"AKU CINTA KALIAN♥♥"

KU GENGGAM LEWAT DO'ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang