Akhida pov
Aku masih termenung di kamar,pasalnya teman lama ku mengubungiku kembali,bukan teman lebih tepatnya mantan ku huhuhu,aku kan udah punya suami mana lagi hamil kenapa harus ada masalah sih dan sekarang aku bener bener bingung mau ngomong empat mata dianya masih sibuk,enggak ngomong yang ada aku di tuduh yang enggak enggak simalakamkan aku? Aku coba minta solusi sama umilah kalo gitu,kuturun dan mencari keberadaan umi,yap aku baru sadar kalo Umi ada di yayasan,aku harus nyusul umi dan berjalan dengan jarak yang cukup jauh,belum sampai di sana aku sedikit melirik ke arah ruangan mas aban yang kebetulan pintunya terbuka dan ya mataku menemukan sosok wanita yang hendak memeluk mas aban
"Hei! Apa yang kalian laukan!"ujar ku dengan membanting pintunya rumayan keras
"Astagfirullah sayang,mas enggak ada apa apa dia tadi hampir jatuh"ujar mas aban padaku
"Jatuh? Enggak mungkin jelas jelas dia mau meluk kamu aban! Udahlah kecewa aku sama kamu! "ujarku yang memang benar benar malas debat dengannya
Setelah sampai yayasan aku langsung menemui umi memeluknya sembari menangis,umi yang terkejut dengan kedatanganku pun segera menenangkanku
"Sayang apa yang terjadi,katakan pada umi"ujar umi sembari mengusap kepalaku yang terbalut hijab
"Umi,apa mas aban sudah bosan dengan rida? Jika ia seharusnya mas aban bilang sedari awal,apa mas aban menyukai salah satu santri umi? Kenapa mas aban tega dengan rida"ujarku panjang lebar pada umi mas aban
"Apa maksudmu sayang,anak umi benar benar mencintaimu,dia tidak mungkin menyukai santri umi,kau masih ingat bahwa dia menolak perjodohannya hanya untuk meminang dirimu? Apa itu kurang cukup? Dan yang harus kau ketahui setiap malam dia selalu terbangun hanya memastikan kau sudah nyenyak tidur atau belum. Kenapa tetiba mengatakan hal itu sayang?"ujar umi padaku
"Jika memang mas aban mencintaiku saja kenapa tadi ada santri yang ingin memeluknya? Anak umi sudah tidak mencintaiku"ujarku dengan spontan tanpa berfikir
"Mungkin kau salah lihat,jika dia ingin jatuh terus tak sengaja mendorong aban bagaimana? Jangan berburuk sangka itu tidak baik"ujar umi padaku
"Sudahlah umi,akhida disini juga membuat beban umi,akhida akan pulang saja. Permisi.."ujarku sembari keluar dan di ikuti uminya mas abanBerapa kali umi memanggil namaku. Tetap aku ya aku jika aku tidak mood jangan memanggil namaku sampai suarakau habis aku tidak akan menoleh,setelah sampai rumah aku masuk kamar dan menguncinya,ini benar benar sakit aku menangis sejadi jadinya hanya kasur ini yang menjadi saksi atas air mataku yang mengalir karena ulah suamiku..
Aban pov
Bagaimana ini,apa yang harus aku lakukan? Umi sudah berbincang denganku,dan aku sudah meluruskan semuanya,benar aku tidak melakukan yang aneh aneh,aku hanya membantunya saat hendak terjatuh dan kebetulan dia kepleset tepat di hadapanku terus aku tidak menolongnya begitu? Aku juga punya hati nurani,inilah konsekuensi punya istri lagi hamil moodyan,apa apa marah,salah sedikit ngambek,ku pastiin dia nangis pasti di kamar,mengingat dia memanggil namaku itu artinya dia benar benar marah ya satu lagi sifatnya sudah ku ketahui,jika dia marah dia akan memanggil nama panggilan atau nama lengkapku. Bagaimana sekarang? Aku sudah di depan pintu kamar yang terkunci rapat di dalam terdengar singup,aku lupa kalau kamarku kedap suara hehehe. Ku buka pintu kamar dengan kunci duplikat yang ku pegang terlihat sosok istriku yang menangis di atas ranjang dengan kamar yang sudah benar benar hancur,dia marah besar sekarang. Alat makeup nya berceceran kesana kemari,kaca rias pecah,kursi rias terpental di depan pintu kamar mandi,semua dari bantal,guling dan juga selimut di lemparkan dia kebawah,dengan hati hati ku dekati dia seraya berkata
"Sayang? Maafkan mas aban,mas nggak ada niatan untuk nyakitin hati kamu,ini nggak seperti apa yang kamu fikirkan"ujarku dengan begitu hati hati
"TERUS TADI APA?! AKU SALAH LIHAT?! SEMUANYA NYATA BAN! AKU PUNYA MATA BUAT LIHAT!"ujarnya dengan berdiri di depanku dengan air mata yang mengalir begitu derasAh aku benci air matanya yang turun karena ulahku sendiri,aban kau sangat bodoh jadi seorang pria,ayo dewasalah! Sebentar lagi kau akan menjadi seorang ayah!
"Maafkan mas aban sayang"ujarku sembari memeluknya dia hampir memberontak untunglah aku menguatkan pelukanku biarkan baju basah karena air matanya ini juga karena kecerobohan ku sendiri
"hiks,hiks,kau benar benar jahat aban!"ujarnya memukul dadaku
"Akh! Tidak sayang,itu hanya kecelakaan kecil,mas tidak benar benar memeluknya percayalah,kau boleh memukul mas sesukamu tapi tolong jangan sakiti dirimu seperti ini,mas mengaku mas salah tapi tolong percayalah dengan ucapan mas,ini hanya kecelakaan kecil sayang,kau hanya salah faham aku hanya menolongnya tidak lebih"ujarku sembari mengusap pungungnya dan menata beberapa helai rambutnya yang berantakan
"Mas masih mencintai akhida? Mas masih sayang dengan akhida? Jika iya kenapa mas begitu berbeda pagi ini,mas tidak menyapaku bahkan pergi tadi mas tidak mengecup keningku?"ujarnya dengan masih sesegukan di dadaku
"Mas sangat mencintaimu bahkan menyayangi mu juga,mas tidak menyapa ataupun mencium keningmu pagi tadi,mas banyak firikan sayang,banyak berkas yang masih mas urus,maaf sekali lagi,maaf sayang mas lalai denganmu dan sibuk dengan urusan pekerjaan mas sendiri"ujarku dengannya sembari menangkup wajahnya yang sudah benar benar memerah
"Mas,mas boleh kok sibuk tapi mas jangan sampe lalai dong,mas juga punya istri yang lagi hamil,mas tau kan aku bisa sakit kalo lama lama nangis"ujarnya dengan ku
"Iya sayang mas tau,maafin mas oke? Sekarang kamu harus istirahat di kamar sebelah,kamarnya aku beresin dulu oke?"ujarku dengan lembut padanya
"Maafin rida,rida cuman bisa nyusahin mas,maafin rida maaf sekali lagi ya mas"ujarnya dengan memelukku
"Enggak usah minta maaf sayang,seharusnya mas yang ngertiin kamu,ya udah kamu ke kamar sebelah aja,mas beresin dulu. Ayok mas anterin"ujarku dengan mengajaknya ke kamar sebelah untuk ber istirahat sejenak melupakan apa yang sedang terjadi tadiTak lama aku meninggalkannya sendirian di kamar sebelah yang biasanya berguna untuk kamar tamu yang ingin menginap,setelah merasa semuanya sudah kembali bersih dan rapi aku menghampirinya,saat hendak memanggil namanya dia sudah tidur di kasur dengan mata dan hidung yang masih memerah karena menangis. Dari pada aku menganggu tidurnya akhirnya ku gendong dia dan ku tidurkan di ranjang kamar kami,setelah aku menidurkannya di ranjang kamar kami tak lupa aku menyelimutinya dan meninggalkannya sebentar kebawah untuk menemui umi dan abhiku yang meminta penjelasan tentang menantunya yang sempat mengamuk tadi..
"Jika di fikir aku suami yang buruk? Ya benar aku belum bisa menjadi suami yang baik yang kau inginkan sayang,sekali lagi maafkan aku atas ketidak sengajaan ku yang sudah membuatmu menangis dan salah paham hari ini. Aku laki laki bodoh yang membiarkan istrinya dengan keadaan sedang hamil maafkan aku sayang"Monologku sembari menuruni anak tangga satu persatu dan menemui kedua orang tuaku di bawah sana(ruang keluarga).
#maaf banget baru update,maaf banget sekolah online tuh rasanya kesiksa banget,jadi jarang buka wattpad dan nggak tau kalo aku punya draft dari kemarin yang mau aku publikasi cuman lupa sangking banyaknya tugas. Aku minta maaf oke? Makasih udah mampir di lapak aku hehehe jaga kesehatan semuanya jangan lupa pake masker kalo keluar kemanapun! yang terakhir AKU SAYANG KALIAN♥♥♥

KAMU SEDANG MEMBACA
KU GENGGAM LEWAT DO'A
ФанфикKisah seorang perempuan yang memiliki sahabat yang akhirnya dia menyukainya ingin menyatakan persaannya dia tak mampu,sedang kan si lelaki?entahlah apakah dia merasakan jika sahabatnya mencintainya akankah mereka membuat cerita baru yang begitu roma...