4. Meet

15 1 0
                                    

Tok... Tok... Tok...

"Den, bangun udah mau jam 7, gak mau berangkat sekolah?"

Suara ketukan pintu dan panggilan yang cukup keras itu berhasil membangunkan Sean dari tidurnya.

"Iya, bi" Dengan mata yang masih mengantuk Sean berjalan menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya itu.

Setelah 15 menit mandi dan bersiap-siap, Sean melangkahkan kakinya ke lantai bawah untuk sarapan. Disana sudah ada Juan yang sedang memakan nasi goreng buatan bi Inah salah satu pembantu di rumah mereka.

"Mau berangkat kapan bang?" Tanya Sean sambil mengambil nasi miliknya.

"Nyantai aja, lagian baru masuk sekolah gak mungkin langsung belajar juga" Jawab Juan yang langsung diangguki Sean.

"Mau bareng? Kalo mau gue mau manasin mobil" Lanjutnya.

"Gak usah, gue naik motor aja" Jawab Sean.

"Yaudah bareng aja, gue juga lagi pengen  naik motor" Ujar Juan

"Boncengan?"

"Enggak lah, kita punya motor masing-masing kalo lo lupa" Jawab Juan.

"Gua mau manasin motor dulu" Lanjutnya.

"Sekalian punya gue bang" Ujar Sean.

"Mau digoreng apa dibakar?"

"Ehh, gak usah biar gue aja" Jawab Sean cengengesan.

*****

Satu unit motor Ducati Panigale V4R dan satu unit Yamaha R1M berjalan melewati gerbang tanpa hambatan. Mereka sudah telat satu jam dari jadwal KBM. Padahal gerbang sudah ditutup, tapi satpam mana yang berani terhadap keponakan kepala sekolah dan anak dari donatur utama sekolah?

"Kok sepi, libur kali ya?" Ujar Sean dengan muka polosnya.

"Ya kan udah bel masuk bego"

"Iya juga ya"

Setelah sampai parkiran yang terletak di belakang sekolah, mereka berdua berjalan menuju gedung utama sekolah tempat mereka belajar. Letak kelas mereka tidak begitu rumit, untuk gedung sekolah dibagi tiap-tiap jurusan. Ada 3 jurusan di sekolah ini yaitu IPA, IPS, dan Bahasa.

"Lo ambil jurusan IPA kan?" Tanya Juan yang mendapat anggukan langsung dari Sean.

"Kalo begitu lo duluan aja, gue mau nyamperin temen-temen gue dulu di kantin" Lanjutnya.

"Abang gak ada akhlak, bukannya belajar malah nongkrong di kantin" Gumam Sean sambil menggelengkan kepalanya.

Sean melanjutkan langkahnya menyusuri koridor sekolah, dengan seragam yang dikeluarkan dia berjalan dengan santainya. Sampai akhirnya dia berhenti tepat didepan pintu ruangan yang bertuliskan "X IPA 1".

"Assalamu'alaikum, hello guys balik lagi bersama gue di channel yang sangat Family Friendly dimana lagi kalau buk-anj-astaghfirullah" Sean yang dari tadi nyerocos akhirnya mendapat lemparan penghapus dari seseorang.

"Ehh ibu, assalamualaikum bu" Sean berjalan kikuk ke arah seorang guru lalu menyalaminya.

"Nah itu dia bu anak onta nya" Ujar Dito menunjuk Sean.

"Mana anak onta Dit?" Tanya Sean sambil mengedarkan pandangan ke seluruh sudut ruangan dan tidak menemukan anak onta tersebut.

Bukan suatu kebetulan mereka berenam berada di kelas yang sama. Itu semua ulah Sean yang meminta kepada kepala sekolah agar mereka berada dalam satu kelas.

SeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang