6. They Come

13 1 0
                                    

Kedatangan Vano, Gerry, dan anggota Achilles yang lainnya membuat heboh para siswa SMA Cakra Buana yang sedang menonton kejadian ini. Bagaimana tidak, dengan orang-orang yang pertama kali datang saja sudah membuat Juan dan yang lainnya kewalahan apalagi dengan kedatangan orang-orang yang dibawa Vano dan Gerry.

"Gimana? masih mau lanjut atau lo semua ngaku kalah disini?" Tanya Edward.

Juan yang sudah kelelahan karena harus berurusan dengan tiga orang yang bisa dibilang cukup kuat. Ya, Vano dan Gerry langsung membantu Edward.

"Mau seburuk apapun keadaanya, Tyrone gak pernah kepikiran buat nyerah." Juan mengusap darah yang ada di pelipis matanya.

Bugh

Sebuah tendangan tepat di dada Juan membuat dirinya tersungkur di tanah.
Edward yang sudah kesal karena Juan belum juga menunjukkan tanda-tanda untuk menyerah, kembali menyerangnya.

"Dari dulu lo gak pernah berubah, selalu keras kepala." Kesal Edward "Gue habisin lo sekarang."

"Apa dengan cara lo ngehabisin gue, bisa bikin dendam satu tahun yang lalu selesai?" Tanya Juan dengan nafas tersengal. "Kalau emang bisa, habisin gue sekarang juga."

"Jangan bercanda, bahkan nyawa lo sekalipun gak bakal bisa nebus semua penderitaan yang anggota gue alamin." Emosi Edward tiba-tiba naik setelah mengingat kejadian itu. Kejadian satu tahun yang lalu, kejadian yang hampir membuat Achilles jatuh, kejadian yang membuat tidak sedikit anggota Achilles harus mengalami penderitaan.

Edward menindih badan Juan yang sudah tergeletak. Ia terus memukuli Juan sampai lebam di wajah Juan tak terhitung banyaknya. Seragamnya pun sudah dipenuhi darah yang tercampur dengan tanah. Edward benar-benar dikuasai emosinya. Tidak ada perlawanan dari Juan karena kondisinya yang sangat buruk, atau ada sesuatu hal di pikiran Juan yang membiarkan Edward terus memukulinya.

Sampai terdengar suara langkah kaki dari depan gerbang utama. Gerombolan siswa dengan tulisan SMA Cakra Buana di lengan kirinya membuat semua orang yang ada di sana kebingungan. Sean datang dengan yang lainnya.

Flasback on

"Sean, lo sama anggota baru dan setengah dari anggota angkatan 11 pergi ke semua gerbang yang ada di sekolah ini, Tutup semua jalan keluarnya. Setelah itu kalian berkumpul di depan gerbang utama tempat anak-anak itu masuk. Kita akan kepung mereka semua." Perintah Juan.

"Kita tidak tau siapa musuh kita, besar kemungkinan 'mereka' kembali. Dan kalau benar itu mereka, gue mohon sama kalian keluarkan seluruh kemampuan kalian." Ujar Juan dengan nada tegasnya.

Separuh anggota Tyrone berpencar untuk melaksanakan arahan yang Juan berikan.
"Ingat selalu waspada dengan apa yang akan terjadi, jangan pernah sekalipun meremehkan musuh." Ujar Sean sebelum mereka benar-benar berpencar.

"Lo yakin cara ini akan berhasil?" Tanya Alvin.

"Percaya sama abang gue, dia udah sering berada dalam situasi ini."

"Dan kalau emang bener itu 'mereka'?

" Lo semua tau kan harus ngapain?" Ujar Sean dengan smirknya.

Sean datang dengan sisa anggota Tyrone yang tadi sempat berpencar. Semua yang ada di sana melihat ke arah gerbang dengan ekspresi wajah yang bermacam-macam.

"Bagaimana bisa?" Edward melirik Juan meminta penjelasan.

"Lo selalu gegabah seperti biasa" Juan tersenyum meremehkan.

"Lo gak sadar, kenapa Tyrone jumlahnya sedikit padahal kita lagi ada di sekolah?" Lanjutnya.

"Sialan!" Edward menyadari kalau mereka sedang dikepung.

SeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang