5. War

19 1 0
                                    

"Darimana aja lo? " Tanya Juan setelah melihat Sean baru saja kembali ke tribun penonton. "Perasaan toilet gak jauh-jauh amat" Lanjutnya.

Sean tidak mengindahkan pertanyaan kakaknya itu, pikirannya fokus terhadap perempuan yang dari tadi memenuhi pikirannya "imut juga tuh cewek kalo lagi senyum" Batin Sean.

Alvin yang baru saja selesai bermain, kebingungan melihat Sean yang sedang melamun. ia melirik Juan kemudian menaikkan alisnya bermaksud bertanya 'kenapa nih manusia?' lalu mendapat gelengan dari Juan. Melihat Sean yang sepertinya sedang asik dengan pikirannya membuat jiwa jahil Alvin terpanggil.

Pletak

Sebuah kerikil mendarat di kepala Sean yang mampu membuat pemilik kepala itu mengusap-usap kepalanya kesakitan. "Anjing, siapa nih yang ngelempar" Kesalnya. Sean melirik Alvin yang sedang memasang wajah pura-pura tidak tahunya. "Udah bego, gak usah ditambah pura-pura bego" Ujar Sean. "Maksud lo apa main lempar-lempar gue pake batu?"

"Kerikil elah, bukan batu" Jawab Alvin.

"Sama aja"

"Gue cuma mastiin lo masih sadar apa enggak, dari tadi bengong mulu. Takutnya setan yang ada di toilet ngikutin lo nyampe sini" Jelas Alvin. "Tapi setelah gue pikir-pikir mana ada setan yang mau ngikutin lo"

"Kenapa?" Tanya Sean.

"Takut kalah saing" Jawab Alvin sekenanya.

"Oh iya dong, secara gue kan ganteng, tajir, disukai banyak cewek. Jadi kurang apalagi?" Ujar Sean menyombongkan diri.

"Enggak gitu maksud gue"

"Terus?"

"Kelakuan lo lebih dari setan, makanya dia gak ngikutin lo. Pasti Insecure dia ngeliat ada manusia yang kelakuannya ngelebihin dia" Tawa Juan pecah setelah Alvin mengatakan hal itu. Disusul tawa orang-orang yang dari tadi sedang berkumpul di atas tribun. Sean kemudian beranjak dari tempat duduknya untuk ikut bermain dengan yang lainnya.

Suasana lapangan semakin tambah ramai, banyak siswa-siswi berdatangan hanya untuk sekedar melihat anggota Tyrone bermain. Meskipun cuaca panas, hal itu tidak membuat mereka berhenti. Ditambah rumor bahwa angkatan 10 memiliki banyak stok cogan, membuat kaum wanita semakin betah berada di sana.

Setelah 30 menit berlalu, nampaknya mereka sudah mulai kelelahan. Sean dan yang lainnya memutuskan untuk beristirahat. Mereka duduk di pinggiran lapangan. beruntung SMA Bakti Kencana banyak menanam pohon di pinggiran lapangan itu, jadi mereka bisa berteduh dibawahnya.

*****

Di sisi lain Alisha bersama tiga sahabatnya sedang berada di kantin. Keadaan perut yang lapar menuntun mereka untuk memesan beberapa makanan.

"Pesenan gue mana Nad?" Tanya Alisha kepada seseorang yang bernama Nadia.

"Iya bentar, mau gue ambil" Dengan wajah kesal Nadia melangkahkan kaki untuk mengambil pesanan Alisha.

"Cepetan, gak pake lama."

"Iya, iya yang lagi ngambek sama gue" Ujar Nadia.

"Salah lo sendiri kenapa lo nunjukin toilet khusus buat cowok" Kesal Alisha.

"Beneran lo gak diapa-apain sama mereka?" Tanya temannya lagi yang diketahui bernama Tiara.

"Kalo gak ada cowok yang nolongin gue, udah habis gue sama mereka" Jawab Alisha.

"Cowok?, siapa?" Tanya temannya lagi, Clarissa yang sedari tadi asik dengan minumannya.

"Gak tau Cla, yang pasti dia itu ganteng banget, tinggi juga" Alisha mengaduk minumannya. "Dia juga masih kelas 10 katanya" Lanjutnya.

SeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang