Chapter 3~Lembaran Terselip

116 40 14
                                    

Di dunia ini pasti ada orang yang selalu mengawasi kita entah tujuannya baik atau buruk namun yang perlu kita ketahui tanpa sadar keberadaan kita menarik perhatian seseorang.

~•0•~


Suasana riuh karena free class membuat beberapa siswa bahagia karena ulangan harian tertunda. Itu berlaku untuk anak yang tidak rajin. Sedangkan yang rajin? Tentu saja mereka menggerutu dan memilih untuk fokus membaca buku materi atau sekedar mengisi soal latihan untuk persiapan UN.

Berbeda dengan beberapa cowok yang berada di belakang kelas yang memilih untuk bersantai daripada berkutat pada buku.

''Gimana nanti malem, jadi kan?'' Tanya seorang cowok berambut ikal yang tengah menghisap rokok yang tercapit diantara dua bibirnya. Sekolah ini memang melarang para murid merokok namun peraturan itu seolah hanya sekedar tulisan bagi mereka.

Agam dengan makanan yang masih penuh di mulutnya merespon pertanyaan Ryan dengan mengangguk, namun berbeda dengan Alex yang melamun. Agam membuka suara setelah menelan semua makanan di mulutnya. ''Jadi, gue gak sabar buat nanti malem. Oh ya lo mau ngajak siapa malam ini Al?''

Karena tak mendapat respon dari Alex, keduanya kini terfokus pada cowok yang melamun dengan menilin kalungnya. Tidak seperti biasanya, padahal diantara mereka Alex yang paling bersemangat. Ryan tak tahan dengan lamunan panjang Alex, dengan sedikit keras ia menepuk pundak temannya itu. "Lo kenapa?"

Alex yang tersadar dari lamunannya, ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
''Gak papa kok cuma kepikiran seseorang aja," ungkap Alex yang membuat kedua cowok yang mendengarnya mengerit bingung.

Agam yang hendak melanjutkan makannya pun terhenti sejenak dan memilih bertanya. "Siapa? Tumben lo mikirin orang lain, lagi ada masalah lo ama dia?''

Alex menatap satu persatu sahabatnya. Terlihat jelas bahwa mereka menunggunya membuka suara karena penasaran. Alex menghela nafas gusar, entah mengapa ia sangat bimbang untuk saat ini.

''Gue mikirin cewek yang duduk di bangku most wanted di kantin tadi."

Pernyataan Alex mampu membuat para sahabatnya melotot tak percaya. Bagaimana bisa seorang Alex Dwirarga memikirkan seorang cewek? Padahal selama ini justru para cewek yang tengah memikirkannya.

''Lo suka sama dia?'' Pertanyaan dari mulut Ryan mampu membuat Alex tersentak kaget. Ia sendiri tak tau suka atau tidak dengan gadis tersebut. Entah mengapa tiba-tiba ia memikirkannya. Alex mengelengkan kepalanya lagi, ''Gue gak tau, gue cuma kepikiran aja."

Hal itu yang membuat gelak tawa yang tadi sempat di tahan oleh sahabatnya. Bahkan sampai ada yang memegang perutnya dan mengeluarkan air mata. Alex mendengus sebal saat ia sedang di tertawakan. Sahabatnya sangat tidak mengerti tentang kondisi nya saat ini. Yang diperlukan sebuah saran bukan tawaan.

''Terus aja ketawa, sampe Doraemon beruban," cibir Alex yang malah membuat gelak tawa sahabatnya makin mengeras.

''Gak gitu Al, kayaknya lo kena karma deh," ucap Agam langsung mengingatkan Alex tentang pacar terakhirnya yang mengucapkan sumpah serapah setelah ia memutuskannya. Namun segera ia menepis pemikirannya itu.

''Udah ngaku aja suka, awalnya sih cuma kepikiran eh ujung-ujung nya bakal terus mikirin," goda Ryan sambil menaik turunkan alisnya.

''Bodo ah gue mau ke kantin dulu. Gerah disini'' ucap Axel kemudian beranjak meninggalkan kelas. Setelah Alex meninggalkan kelas, gelak tawa kembali mendominasi hampir seluruh ruangan

''Kayaknya Alex beneran suka deh sama cewek di kantin'' ujar Ryan di sela tawanya.

''Ini kayaknya bakal jadi heboh,'' lanjutnya kemudian di angguki lawan bicaranya. Mereka sama sekali tak menyangka Alex memikirkan seorang cewek.

Two WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang