Level 9

759 140 92
                                    

Elusan lembut di kepala Hyungwon terhenti seiring hembusan nafas teratur sang kapetn mulai mengalun.

Telapak tangan itu tak beranjak dari sana, sedangkan mata bulat Hyungwon tetap terbuka lebar.

Sisi negative berbisik lirih ditelinga, agar menyingkirkan tangan Wonho yang telah terlelap.

Hyungwon menurut, ia mengangkat pergelangan tangan Wonho pelan pelan dan meletakkannya di sisi tubuhnya.

Ia gamang.

Berkali kali Hyungwon dibuat tertegun oleh kalimat dari bibir Wonho. Frasa yang terungkap dari lelaki bertubuh kekar itu nyaris menggoyahkan benteng besar sekuat baja dalam hatinya.

Wonho telah menyelamatkan nyawanya. Suka rela meminjamkan pakaian bersih dan memperbolehkan memakai kamar mandi.

Memberinya makan enak, bahkan rela berbagi tempat tidur sempit ini bersamanya.

Kalau mau, si kapten itu sebenarnya bisa saja melaporkan dirinya atas tuduhan penumpang gelap, tapi Wonho tidak berlaku demikian bukan? Ia justru sesumbar akan melindunginya.

Dan yang paling penting Wonho sama sekali tak pernah menganggap atau memandangnya sebagai pelacur.

Hyungwon meraih lagi tangan kanan Wonho, meletakkan lagi ke sisi kepalanya, "Selamat malam, kapten"

...

Pukul delapan alarm Wonho berteriak nyaring, buru buru ia meraih jam digital di nakas dan menghentikan suara berisik tersebut.

Wonho mengusap usap mata sebentar, lalu mengambil posisi duduk dan menoleh ke belakang.

Lelaki manis temuannya masih pulas tertidur. Senyuman tipis terulas samar, ia bersyukur karna kejadian semalam bukan sekedar mimpi.

Jam kerja si kapten di mulai pukul 09.00, untuk mengefisienkan waktu ia tak mau lama lama terjebak dalam pesona Hyungwon yang kelewat indah itu.

Ia mulai bersiap, mandi, mengenakan seragam serba putih kebanggaannya, mengambil sarapan untuk Hyungwon dan meninggalkan catatan super panjang untuk dibaca oleh kekasih bohongannya itu.

Kian lama, mentari makin tinggi. Cahaya kuning mengintip melalui sela sela jendela berbentuk bulat.

Di kabin kapten Shin, seorang lelaki manis baru saja mengerjapkan matanya yang masih terasa lengket.

Langit langit putih kabin kembali menyapa. Samar samar aroma makanan turut menggelitik indera penciuman.

Hyungwon memutuskan beranjak. Kilasan ingatan beberapa jam lalu memaksa menyeruak.

Lelaki bertubuh kekar yang mengaku sebagai kapten itu ternyata memang orang yang baik, begitu pikir Hyungwon.

Sepiring nasi goreng dengan lauk telur mata sapi dan selada tertata apik diatas piring putih. Puding coklat berlumuran vla yang terlihat manis menemani disampingnya.

Segelas susu vanila, sebotol air mineral, apel merah segar dan pisang tergeletak Cuma Cuma diatas nampan bersama makanan utama.

Hyungwon ingin menangis rasanya. Sungguh, ia tidak ingat kapan terakhir kali memakan makanan selayak ini -bahkan lebih dari layak-.

Mengabaikan mencuci muka dan gosok gigi terlebih dahulu, Hyungwon memilih berhadapan dengan nampan penuh makanan enak.

Mata bulatnya seakan memancarkan bintang bintang virtual. Keroncongan dalam perut bahkan tak sungkan sungkan menggema kencang, air liurnya nyaris menetes.

Hyungwon yakin, kapten Shin pasti memberikan makanan ini untuknya. Memang siapa lagi? Toh satu satunya manusia yang tersisa dalam kabin ini hanya dia seorang.

"Selamat makan!" Ucap Hyungwon semangat seraya menepukkan kedua telapak tangannya di depan dada kencang kencang.

Si penumpang gelap melahap sesendok penuh nasi goreng yang tersaji.

Dalam kunyahan pertama, air mata terjatuh turun tanpa permisi. Hyungwon menjatuhkan sendok dramatis.

Ia membekap mulutnya sendiri, takut isakan tangis malah berujung memuntahkan makanan lezat ini.

Lelaki menyedihkan itu menangis tersedu sedu akibat rasa enak nasi goreng yang memanjakan lidahnya.

Demi apapun! Chae Hyungwon belum pernah memakan makanan seenak ini seumur hidupnya.

Ia tak sanggup berkata kata. Yang bisa ia lakukan hanya mengunyah sembari mengusap air mata di pipi. Rasa nasi goreng ini terlalu enak untuk diungkapkan.

Begitu kunyahan tertelan, Hyungwon secepat kilat memungut lagi sendok yang tadi ia jatuhkan ke lantai.

Mengelap sebentar sendok itu menggunakan ujung lengan baju -atau baju Wonho sebenarnya-, lantas kembali menyuapkan makanan hingga tandas.

Mulai dari nasi goreng, puding, apel, pisang, susu, hingga air mineral, semuanya Hyungwon telan di iringi dengan tangisan.

Ia benar benar bersyukur. Kalau saja tadi malam jadi melompat, mana mungkin lidahnya bisa merasakan makanan super lezat ini?

Secarik kertas menarik atensi Hyungwon, benda itu terselip diantara nampan.

Tanpa pikir panjang ia menyambarnya dan membaca baik baik tulisan tersebut.

Sepucuk surat dari sang kapten yang isinya peringatan untuk tidak meninggalkan kabin selama ia pergi bekerja.

Terlalu beresiko membiarkan penumpang gelap berkeliaran, sementara Wonho akan mencari cara agar Hyungwon menjadi penumpang legal.

Walaupun bosan terkurung dalam kamar seharian, Wonho berpesan agar Hyungwon menonton televisi saja selama ia pergi bekerja.

Kepala Hyungwon mengangguk beberapa kali setelah memahami isi surat.

Karna sang kapten telah memberi makanan enak, maka Hyungwon akan patuh menurutinya.

Jam kerja Wonho berdurasi sekitar 8-12 jam, jadi kemungkinan ia akan kembali ke kabin saat sore hari tiba.

"Baiklah, aku akan membereskan peralatan makanku terlebih dulu, lalu membereskan kasur, mandi, dan menonton tv sampai kapten pulang" monolog Hyungwon.

TBC

guise aku mutusin buat apdet sekarang karna mau ajak kalian semua streaming fantasia. jadi plis banget pencet mulmednya biar viewersnya cepet naik. jangan lupa di like trus tinggalkan komentar positif di mvnya. makasih banyak semuanya :)

btw hari minggu besok aku ngga janji ya aku bakal apdet lagi soalnya udah apdet sekarang heuheu

trus paragraf dibawa boleh kalian skip karna isinya cuma curhatan aja.

duh aku ngga tau mau curhat ke siapa soalnya temen di rl yang ngerti monsta x tuh cuma dikit. Jadi aku mau speak up disini aja :( aku serius mo nangis ngeliat kek ada yang kurang di mv baru ini, ya emang ada yang kurang sih. Tapi duh gimana ya? Aku tuh kek belom bisa berdamai sama kenyataan kalo monsta x udah ngga bertujuh lagi :(

Diluar dari lagu, koreo, konsep mereka berenam tetep awesome. Akupun terpukau pas pertama kali liat mvnya, dan liriknya pas yang fantasia~ itu terngiang ngiang banget.

Dahal dulu tiap mereka come back aku tuh pasti nyari nyari moment hyungwonho sekecil apapun itu. Nah kalo sekarang? dah lah nangis pokoknya.

Trus kalian udah pada liat relay dancenya belom? Disitu puncaknya hati aku rasanya patah banget 💔 kalian pasti pada tau kalo bang wonho tuh suka banget usilin hyungwon pas relay dance, entah itu nepok bokongnya atau cuma ngeliatin aja. Kalo come back sekarang hyungwon ngga ada lagi yang gangguin.

Aku yang cuma shippernya aja ngerasa hampa, gimana hyungwonnya sendiri? :(

Nah buat kalian yang udah baca curhatan ini sampe akhir. Aku mau nanya, gimana cara kalian selama ini biar bisa berdamai sama kenyataan? Plis kasih tau aku 🙏

Aku mau minta maaf juga kalo misal ada kata kataku yang menyinggung, aku cuma mengutarakan kepatah hatianku aja 🙏

Capitaine | MONSTA X hyungwonhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang