Level 17

486 81 23
                                    

Hyungwon dapat bernafas lega sekarang, tubuhnya kelelahan namun perutnya kenyang terisi. Keluar dari kabin tidak buruk juga. Suasana kapal pesiar benar benar riuh, interior menakjubkan khas kapal pesiar mewah juga tak henti membuatnya berdecak kagum.

Ditambah ia mendapat dua teman baru sekaligus. Changkyun dan Joohen membuatnya merasa aman, bertameng predikat kekasih kapten Shin ternyata banyak membawa keuntungan. Hyungwon jadi merasa bersalah karna pernah berpikiran buruk tentang si kapten.

Lelah memutar ulang kejadian kejadian seru dalam otaknya Hyungwon berakhir ketiduran. 

...

Wonho berlari sekencang mungkin menuju gallery room di dek lima. Tak ingin keberadaan Hyungwon terekspos lebih banyak mata. Padahal sudah mati matian menyamar serapi mungkin, tapi masih saja ada paparazzi yang menangkap gambarnya.

Dan sepertinya Wonho tau siapa pelaku dibalik ini semua.

Nafas sang kapten terengah begitu memasuki area gallery room. Interior khas yunani menyambutnya pertama kali. Belasan monitor berbagai ukuran terpajang acak mengelilingi ruangan, tak lupa foto foto versi cetak juga tertata apik diberbagai sudut.

Kedua netranya memperhatikan secara jeli foto foto yang terus bergonta ganti secara otomatis di layar monitor, dan tak lama kemudian ia menemukan apa yang ia cari.

Perkataan Minhyuk 100% benar adanya, bahwa fotonya dan Hyungwon sedang berpelukan saat jam makan siang telah terpajang di gallery room.

Tanpa pikir panjang, Wonho melangkah mendekati meja berbentuk melingkar yang muat menampung lima hingga tujuh manusia disana. Beruntung Kihyun ternyata sedang ada disana, tampaknya ia sedang memindahkan file dari katu memori ke komputer.

"Hey, Yoo Kihyun" panggil Wonho tak bersahabat.

Merasa terpanggil, Kihyun menoleh ke sumber suara, "Hey, ada apa?"

Wonho mendengus sebal, "Ada apa katamu? Setelah memotretku diam diam dan memajang di gallery room tanpa seizinku, kau masih bertanya ada apa?"

Kihyun tertawa canggung, "Sebenarnya Minhyuk yang memintaku melakukannya. Aku tidak menyangka kau akan tau secepat ini"

Dalam hati Wonho mendumel, merutuki tingkah usil Minhyuk.

"Justru dia sendiri yang bilang kalau fotoku sudah terpajang di gallery room" pungkas Wonho.

Setelah puas menggerutu dihadapan Kihyun, lelaki bertubuh kekar itu langsung mengutarakan niatnya agar menghapus foto berpelukannya bersama Hyungwon. Karna Wonho itu kapten, maka Kihyun langsung menuruti apa permintannya. 

Ingat! Perintah kapten itu bersifat mutlak!

...

Sekitar tiga jam telah berlalu, Hyungwon terbangun dengan sendirinya. Cahaya dari kaca bulat masih bersinar terang. Lelaki manis itu menarik kesimpulan bahwa matahari belum meninggalkannya. Wonho bilang ia akan pulang sekitar pukul enam petang.

Hyungwon meniup poninya bosan. Ia tak ada niatan untuk sekedar bangkit dari kasur atau bahkan sekedar duduk. Hyungwon hanya menolehkan kepala kesana kemari mencari sesuatu menyenangkan yang mungkin bisa mengusir rasa bosannya sembari menunggu sang kapten pulang.

Sampai dimana mata bulatnya menemukan objek menarik. Bibir tebal Hyungwon tertarik ke masing masing sisi, membentuk senyuman senang.

Sebuah teropong binocular teronggok menggantung berjajar bersama topi topi baret milik Wonho. Merasa menemukan mainan yang menurutnya seru, cepat cepat Hyungwon beranjak dari kasur dan bergegas menggapai teropong warna hitam tersebut.

Dengan benda ini, Hyungwon bisa bermain kapten kaptenan. Setidaknya ia bisa berpura pura menjadi kapten seperti Wonho.

"Wah aku pasti terlihat sangat keren" monolog Hyungwon.

Membayangkan dirinya menjadi kapten kapal pesiar sebesar dan semewah ini saja sudah membuatnya terkagum kagum sendiri.

Hyungwon tertawa usil kala topi warna biru dongker milik Wonho sudah terpasang diatas kepalanya. Tepat disamping gantungan topi, satu set seragam biru dongker turut terpajang. Biasanya Wonho mengenakan seragam biru dongker ini saat dinas malam saja.

Ragu ragu Hyungwon menyentuh seragam itu. Label nama SHIN WONHO terpampang dibagian dada sebelah kiri. Dalam hati, tentu Hyungwon juga ingin mencoba seragamnya sekalian. Kemudian ekor matanya melirik jam digital, dan menemukan bahwa ia punya waktu sekitar kurang dari dua jam sebelum kepulangan si kapten.

Keraguannya lantas musnah tak berbekas, merasa punya banyak waktu, akhirnya seragam biru dongker tersebut sudah terpasang rapi di tubuh Hyungwon. Ia tidak memakai semuanya sih, Hyungwon hanya memakai baju bagian atas saja, dan tetap mengenakan celana pendek santainya sebagai bawahan.

Detik berikutnya Hyungwon mematut diri di depan cermin. Mengagumi parasnya yang kini tampak berbeda. Chae Hyungwon yang biasa berpakaian lusuh, kini berkesempatan berpakaian rapi –setidaknya untuk dua jam kedepan-.

"Kapten Chae siap betugas!" ujarnya seraya memberi hormat pada dirinya sendiri.

Hyungwon menyambar teropong binocular milik Wonho, dan berjalan ke arah jendela. Ia bertumpu dengan lutut diatas kasur dan mulai mengamati lautan menggunakan teropong.

"Kapten Chae melapor! Di arah barat laut ada monster laut raksasa yang sedang menuju kemari, siapkan meriam untuk menembaki musuh. Ganti" kata Hyungwon berpura.

Alih alih jadi kapten kapal pesiar, ia malah bertingkah seperti kapten kapal perang.

"Kapten Shin melapor! Meriam sudah siap, segera berikan aba aba. Ganti" sambar suara lain dibelakang punggung Hyungwon.

Hyungwon menoleh cepat, dan—

"Ka—kapten?"

TBC

semoga ga bosen nunggu ☹

Capitaine | MONSTA X hyungwonhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang