Setelah menjelaskan secara singkat dan cepat, Hyungwon akhirnya paham harus melakukan apa saat ada inspeksi kabin.
Berkat otak cerdasnya, Wonho mampu memikirkan ratusan rencana brilian dalam keadaan terdesak.
Saat Hyungwon mandi, mengecek jadwal event kapal pesiar hari ini adalah hal yang kedua ia lakukan setelah membereskan sampah.
Kebetulan sekali di area mini water park sedang ada event flash mob dance. Berada dalam kerumunan membuat keberadaan Hyungwon tersamarkan. Ia bisa menari sesukanya selama dua jam.
Jika bosan Wonho sudah menyuruhnya menonton pertunjukan drama musikal di hall dek 12. Ia hanya berharap Hyungwon tidak tersesat.
Inspeksi akan berlangsung kurang lebih selama empat jam. Setelah itu dilanjutkan dengan bekerja selama enam jam.
Wonho berencana membawa Hyungwon kembali ke kabin begitu inspeksi selesai. Berada diluar kabin tanpa pengawasannya langsung, sungguh bukan ide yang cemerlang.
Semoga saja empat jam berlalu cepat, dan semoga Hyungwon baik baik saja tanpa membuat masalah aneh aneh.
15 menit sebelum inspeksi dimulai, Wonho benar benar meninggalkan Hyungwon sendiri diantara kerumunan manusia dekat mini water park.
Si kapten dapat menangkap binar mata penumpang gelapnya yang seakan tak ingin ditinggal sendirian bersama orang orang asing ini.
Tenang saja, Hyungwon barusan sarapan setangkup sandwich dan segelas susu coklat. Demi keselamatannya sendiri, pakaian tertutup sudah membungkus tubuhnya.
Hoodie abu, celana jeans, masker dan topi adalah peralatan keamanan untuk jiwa dan raganya.
Jiwanya memang merasa aman, dengan begini tak akan ada yang bisa mengenalinya. Namun raganya kepanasan luar biasa.
Matahari di lautan tetap terasa panas, meskipun angin laut berhembus lembut.
Jam tangan -milik Wonho- dipergelangan tangannya menunjukkan pukul 08.57. Si kapten bilang event flash mob dance dimulai pukul 09.00.
Music bergenre EDM mengalun sejak Hyungwon menjejakkan kaki di dek. Beberapa orang mulai menggila, menari mengikuti alunan lagu.
Sedangkan Hyungwon masih terpaku pada tempat dimana Wonho meninggalkannya. Bingung harus berbuat apa. Haruskah ia turut serta menari bersama?
Sekitar tiga menit mengamati, suara music berhenti. Kini seorang pria mengenakan t-shirt oranye sedang berbicara diatas panggung.
Tepat dibelakang panggung, terdapat sebuah layar LED super besar. Menampilkan angka angka yang dihitung mundur dari sepuluh hingga satu.
Pria t-shirt oranye mulai menari begitu musik dimainkan, yang langsung diikuti oleh orang orang disana.
Hyungwon tak punya pilihan selain mengikuti gerakan pria itu. Ia akhirnya ikut menari. Kapan lagi bisa flash mob dance di kapal pesiar?
Dua puluh menit kemudian flash mob sesi pertama berakhir, dan music kembali berganti dengan genre EDM.
Hyungwon kelelahan, kepanasan dan kehausan. Wonho sepertinya lupa memberitau letak tempat penyedia minuman gratis.
Untung saja disana tersedia milk shake gratis untuk peserta event ini. Untuk jaga jaga Hyungwon mengambil dua gelas, rasa melon dan vanilla.
Payung payung besar dan kursi juga tersedia disana. Hyungwon memutuskan untuk berteduh, ia masih terlalu capek untuk mengikuti flash mob sesi kedua.
Demi meraih sedotan milkshake dalam mulutnya, Hyungwon menurunkan maskernya sedikit. Udara segar khas aroma lautan seketika menyapa rongga hidungnya.
"Segarnya" kata Hyungwon lirih begitu setengah isi gelas mengaliri tenggorokan.
Sembari menikmati milkshake, mata bulat Hyungwon bergulir waspada ke sekitar. Jangan sampai bertemu satupun oleh orang orang yang ada bersamanya dalam kontainer malam itu.
Satu jam berlalu hanya dinikmati dengan duduk melihat kerumunan orang. Hyungwon akhirnya beranjak.
Tempat perjanjian bertemu kembali dengan sang kapten adalah tempat dimana mereka berpisah, mengingat Hyungwon tidak punya alat untuk berkomunikasi.
Karna kapal ini sangat luas, Hyungwon akan berjalan jalan mengelingi dek. Jujur ia tak berani masuk ke dalam karna takut tersesat, selama ini ia hanya mengekor dibelakang pantat Wonho bukan?
Hyungwon sengaja melangkah pelan pelan, sembari menyimpan kedua tangan di saku hoodie, ia menikmati pemandangan yang tersaji.
Di sisi kirinya terdapat lautan biru sejauh mata memandang, dan di sisi kanannya terdapat bergbagai macam etalase toko pakaian atau roti dan pintu masuk café.
Begitu tiba di ujung dek, ia menemukan sesuatu lain yang tak kalah menyenangkan. Segerombol pria dengan alat musik sedang bernanyi menghibur para penumpang. Tanpa ragu Hyungwon mendekat, turut serta menyaksikan pertunjukan.