Arti Saudara

410 45 5
                                    

(Typo bertebaran!!)

Pulang sekolah Rara memilih menunggu Afisan untuk pulang sekolah, karena pingsan tadi Afisan meminta jam pelajaran tambahan ke gurunya. Rajin, Rara lebih memilih menunggu di halte depan sekolah niatnya siapa tau ada jajanan lewat langsung beli.

"Aelah ini si Afisan masih lama ga sih, berapa jam coba dia ketinggalan pelajaran. Ini lagi makanan ga ada yang lewat", ujar gadis cantik siapa lagi kalau bukan TIYARA ARIANTI.

Rara sudah menunggu hampir 3 jam namun Afisan belum keluar, dia juga tak mendapati jajanan apapun lewat, hingga matanya tertuju pada seorang pemuda yang duduk dihalte tersebut. Rara merasa risih di tatap oleh oemuda tersebut hingga dia memberanikan diri bertanya....

"Mas, kenapa liatin saya gitu banget sih?!", ujar Rara sedikit kesal.

Pemuda tersebut mendekat ke arah Rara tampak Rara memundur perlahan.

"Afisan, bantu gue", batin Rara sembari terus mundur, namun tangannya langsung di cekal oleh pemuda tersebut. 

"Eh mas, apa apaan sih. Lepasin ga", ucap Rara sambil berusaha melepaskan genggaman orang tersebut yang terasa perih di tangannya.

"Mau kemana sih neng, mending kita main main dulu. Sekolah eneng sepi kan", ucap pemuda tersebut. 

"Ish apa apaan sih, lepas ga"

"Ayolah, sama saya dulu"

Rara berusaha melepaskan genggaman orang tersebut, hingga

Buhg!!, orang tersebut jatuh tersungkur.

"Lu mau main main hah sama saudara gue, mending sini lu main sama gue aja!!", ujar Afisan kesal.

"Berengsek, ganggu kesenengan gue lu ya", ujar pemuda tersebut dan membalas pukulan Afisan membuat disudut bawah matanya memar.

Terjadi adu jotos disana, Rara hanya bisa menangis menatap saudaranya yang sudah babak belur dan jiga pemuda tersebut yang lebih parah lagi. Hingga pemuda tersebut jatuh dan langsung kabur.

"Woy, tapi katanya lu berani. Sini lu!!", teriak Afisan.

"San gue takut", ucap Rara yang langsung memeluk Afisan.

"Lu ngapa nunggu di halte sih, kan udah gue bilang tunggu di depan kelas gue aja. Kepala batu banget sih", ucap Afisan kesal bercampur khawatir.

"Maaf, gue tadi pengen cari jajanan siapa tau ada yang lewat", ucap Rara membuat Afisan menghela nafas berat.

Rara menatap wajah tampan Afisan yang sudah banyak membiru dan tak lupa darah yang keluar dari pelipis dan sudut bibirnya. Dengan perlahan Rara memegang luka tersebut.

"Awshh", ringis Afisan.

"Sakit ya?", tanya Rara polos.

"Sakit lah, pakai nanya lagi", ujar Afisan.

"Yaudah yuk pulang, gue obatin dirumah. Biar gue aja yang bawa mobil", ucap Rara lalu merebut kunci mobil ditangan Afisan.

"Terus mobil lu?", tanya Afisan.

"Dipakai sama Alif, ayuk", ucap Rara lalu menarik tangan Afisan ke parkiran.

**

"Awsh pelan pelan bego", ucap Afisan saat merasakan perih saat Rara mengompred lukanya.

"Lu sih pakai berantem", ucap Rara membuat Afisan menatapnya kesal.

"Heh mpeng, gue gini juga karena nolongin elu kali. Coba kalau gue ga ada, ga tau deh gue sama keadaan elu", ketus Afisan.

BROTHER & SISTER (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang