(Typo bertebaran!!)
"Ra, jangan diemin gue gini dong", ucap Afisan sembari mengejar Rara di koridor sekolah. Untung masih sangat pagi hingga tak perlu mereka khawatir untuk di lihat orang.
"Ra, salah gue apa?", lanjutnya membuat Rara berhenti begitu juga dengan Afisan.
"Lah iya, dia salah apaan sampe gue diemin gini", batin Rara.
"Lu ga tega sama gue, tadi lu berangkat gak sarapan tanpa lu sadari papah udah natap tajem ke gue. Bantu gue Ra biar Papah bisa sayang sama gue", keluh Afisan.
"Astaga, gue lupa", lagi lagi Rara berbicara dengan batinnya.
Rara pun berbalik badan menatap saudaranya yang tengah menunduk terdapat rasa iba dan bersalah di hati Rara.
"Lu ga ada salah, maafin gue udah diemin lu tanpa sebab. Kalau gitu gue ke kelas lu juga ya jangan melipir ke Kantin", ucap Rara lalu meninggalkan Afisan tanpa menunggu jawaban dari nya.
"Etdah tuh bocah seenak jidat nya aja ninggalin", gumam Afisan.
"Kumaha Bro?"
"Astagfirullah, lu bikin gue kaget tau gak", kesal Afisan.
"Wesh santai gue kan nanya, dari jauh gue liat lu lagi nobrol sama Rara. Gimana udah damai?", tanya Randa. Ya orang itu adalah Randa.
"Udah, kuy ke kelas", ajak Afisan.
"Lah tumben, ga ada niat bolos?"
"Bosen, pengen belajar serius gue. Udah ayuk kebanyakan bengong lu"
Afisan menarik tangan Randa menuju kelas mereka. Sesampainya di kelas bagai mendapat hidayah Afisan duduk tenang di bangkunya lalu mengeluarkan buku pelajaran untuk menghafal yang kebetulan hari ini ada ulangan. Ya walau dari sononya nih anak udah pinter_
****
"Gue ngapa sih jadi kesel sama Afisan dari kemarin kan kasihan dia ntar di marahin sama Papah", batin Rara yang sedang duduk di dalam kelas.
"Ra...Rara...RARA!!"
"Eh ayam", latah Rara membuat orang yang mengagetkannya tertawa terbahak.
"Lucu latah lu"
"Ish, ngapain sih Sel. Manggil tuh pelan pelan aja ngapa", ucap Rara kepada Selfi.
"Ehh gue udah manggil lu berkali kali tapi lu ga nyaut. Yaudah gue teriakin aja", ucap Selfi.
"Lagian lu ngelamunin apa sih?", lanjutnya.
"Hmm, curhat ga ya. Curhat aja deh", batin Rara.
"Sel, wajar ga kalau gue cemburu?", ucap Rara.
"Cemburu?, cemburu sama siapa. Kan lu ga punya pacar", ucap Selfi lalu terkekeh.
"Ish jawab aja, susah banget"
"Iya gue jawab. Cemburu itu wajar, tapi dalam hal cemburu ada batasannya, jangan sampai gara gara cemburu orang yang lu cemburuin atau lu nya sendiri jadi rugi", jelas Selfi. Berpengalaman kali nih Ceppy😂_
"Cemburu itu harus sama pacar ya?", tanya Rara lagi.
"Gak juga, kadang sama sahabat atau orang tua. Tapi kebanyakan emang sama pacar sih. Emang lu cemburu sama siapa?"
"Hmm, tapi jangan bilang siapa siapa"
"Iya. Siapa?"
Selagi Rara memesan bakso ia melihat ke arah Afisan dan dia melihat Afisan sedang berbicara dengan seorang gadis. Rara tak dapat melihat siapa gadis tersebut dan dia mencoba untuk tidak peduli.
"Ra, gue anterin Kak Lesty dulu ya"
Rara hanya mengacungkan jempolnya pertanda iya.
Setelah memesan bakso Rara menunggu di depan warung penjual bakso hampir 20 menit Rara menunggu tapi Afisan tak kunjung datang hingga bosan menyerangnya.
"Nih anak kemana sih, ga tau disini panas apa", gerutu Rara.
Hingga deru mesin motor yang tidak asing di telinga Rara mendekat ke arahnya saat dia melihat ternyata benar itu Afisan.
"Sekalian aja pulang duluan", ucap Rara ketus."Lah, kan gue udah izin", ucap Afisan.
"Au ah"
"Hah?, berarti lu cemburu dong Afisan deket sama Kak Lesty?", ucap Selfi tak percaya.
"Tapi massa sih gue cemburu sama saudara gue sendiri", ucap Rara.
"Bisa aja sih, tapi ya gue juga heran sih", ucap Selfi.
"Woy, ngobrol ga ngajak", ucap seseorang dan ternyata itu Alif.
"Iya nih, ngobrol apaan sih?", ucap Khori.
Rara dan Selfi saling pandang lalu...
"Kepo"
"Dih gitu banget, kompakan lagi", ucap Alif lalu manyun.
"Mulut lu minta di jepit", celetuk Rara membuat Alif membekap mulutnya.
Saat jam istirahat masuk Randa dan Afisan jalan beriringan menuju kantin.
"Tumben bener lu San, udah ga tidur di kelas, ulangan selesai duluan.."
"Eits bentar, setiap ulangan gue emang duluan ngumpulin kali", ucap Afisan memotong ucapan Randa.
"Iya tau lu pinter"
Tanpa mereka sadari mereka telah sampai di kantin.
"Eh kita gabung sama Rara cs aja deh, yuk", ucap Randa lalu menarik tangan Afisan.
"Hai boleh gabung?", ucap Randa setelah sampai di dekat Rara cs.
"Boleh duduk aja", ucap Selfi.
"Lah, kok lu bolehin sih", ucap Khori.
"Gapapa kali. Udah kalian duduk aja disitu", ucap Alif.
Khori yang merasa kalah suara hanya bisa pasrah dan memakan makanannya sendiri.
"Ran, bikin ulah apalagi nih anak", ucap Rara menunjuk Afisan yang duduk disebelahnya.
"Wih dia sekarang lagi dapet hidayah, baru nyampe kelas buka buku terus belajar dan tadi ga tidur di kelas", ucap Randa.
Rara yang mendengar penjelasan Randa membuat di menyentuh kening Afisan.
"Gak panas"
"Lu ngapain sih?", tanya Afisan.
"Tadi gue cek suhu lu, siapa tau demam kan tapi gak panas"
Afisan mengerenyitkan keningnya bingung.
"Ya tumben lu rajin", ucap Rara seakan paham dengan ekspresi Afisan.
"Sue lu, gue badung salah gue rajin salah", kesal Afisan.
Semua yang semeja dengan mereka tertawa karena merasa gemas dengan ekspresi Afisan.
"Gak ada yang lucu!"
Bersambung
Ceilah cemburu sama saudara sendiri nih.
Gimana kelanjutannya?. Selalu ditunggu
Salam manis author😘
![](https://img.wattpad.com/cover/223871367-288-k91444.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER & SISTER (slow update)
FanfictionSaudara?, apa yang sering terbesit dipikiran kalian jika menyangkut tentang saudara. Kasih sayang?, kekonyolan?, kompak, mungkin hampir tepat untuk saudara yang satu ini, saudara yang terlahir dengan kata kembar tak seiras?, benarkah. Tetapi saudara...