09

47 12 5
                                    

Dukung aku terus ya dengan cara vote and comment biar aku semakin semangat update nya.

----dewasya----


"Kak dewa" panggil asya, orang-orang sekitar langsung melihat ke arah keduanya. Namun panggilan itu hanya di abaikan dewa.

Asya berdecak kesal karna dewa mengabaikan nya.

"Mau kemana kak?" Tanya asya, sambil berjalan beriringan disampingnya.

"Bukan urusan lo"

Demi apa? Demi apa? Kak dewa bales omongan aku? Duh kenapa gak dari dulu kak? Biar aku semakin semangat ngejar kakak.

"Iya saat ini mungkin bukan urusan aku, tapi nanti jadi urusan aku kok kak" ucap asya dengan percaya diri.

"Pede banget"

"Ya udah aku bakal ikutin kakak, kemana aja kakak pergi aku bakal ada di samping kakak"

"Ke wc, mau ikut?" Tanya dingin dewa.

Gw knp sih? Gak biasanya gw kaya gini. Kmna dewa yg setiap ada ni orang selalu dingin.

Dewa bingung ada apa dengan dirinya hari ini, tidak biasanya dewa menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang di lontarkan dari mulut asya.

Dewa yang sedang menatap dirinya di cermin toilet sekolah nya hanya menghembuskan nafasnya.

Dewa yang keluar dari toilet sebisa mungkin tetap dengan muka datarnya.

"Kak, kakak tau gak sih aku tuh suka sama kakak" ucap asya.

Dewa berusaha sebisa mungkin untuk tidak peduli dengan omongan orang yang di sampingnya ini, tapi kali ini otak dan mulutnya tidak sinkorn.

"Terus?"

"Ya terus aku bakal kejar kakak, sampe kakak jadi milik aku" ucap asya penuh dengan percaya diri.

Dewa hanya menggelengkan kepala nya, bisa-bisanya ada manusia yang dengan begitu percaya dirinya bahwa ia akan menjadi miliknya.

Asya yang masih berjalan disamping dewa ini, mendapatkan sebuah pemberitahuan di handphonenya, pemberitahuan minum obat.

Asya hanya tersenyum miris. Dewa yang melihat asya berusaha bodo amat dan terus melanjutkan perjalanan menuju kelasnya.

"Ingat ya, aku bakal terus perjuangin kakak. Apapun caranya, i love you kak" teriak asya.

Orang-orang sekitar hanya melihat asya dengan tatapan bermacam-macam. Tatapan tidak suka lebih mendominasi dari semuanya.

"Ish cantikan gue juga kemana-mana"

"Dih pede banget tuh asya, nanti juga kalo dewa punya pacar nangis-nangis dah tu orang"

Asya dapat mendengar kata-kata itu walaupun tidak terlalu terdengar dengan jelas.

------o0o------

Asya yang tengah menunggu angkotan umum di halte nya hanya termenung.

Memikirkan-memikirkan hal-hal indah bersama dewa suatu hari nanti, berjalan bersama, saling bergandengan tangan, menonton film, lalu membeli makan malam, dan mengantarkan ia pulang, dan pastinya ucapan selamat malam dengan embel-embel 'selamat malam asya sayang' asya yang memikirkan nya hanya tersenyum.

"Mikirin apa sya?" Tanya al mengejutkan lamunan asya.

"Mikirin hal-hal indah sama kak dewa" ucap asya polos.

Dewasya (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang