05

64 12 4
                                    

Happy Reading🙏🏻🥰
🍃🍃🍃

Masih sama dengan hari sebelumnya, asya bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sarapan untuk pujaan hati dewa. Asya hari ini membawakan dewa nasi goreng spesial buatannya. Tak lama bagi asya untuk membuat masakan yang bagi dirinya sangat mudah tersebut.

Asya yang kini tengah siap datang ke sekolah untuk memberi bekal tersebut, harus menghentikan langkah nya menuju garasi mobilnya.
Penyakit nya kambuh lagi, gejala asya bertambah parah, selain sakit dada, detak jantung yang tak beraturan sekarang di tambah lagi dengan keadaan kepala yang pusing. Asya terpaksa harus berdiam diri, menetralkan keadaan. Asya yang masih dengan keadaan pusing perlahan membuka tasnya untuk mengambil beberapa obat miliknya lalu meminumnya. Tak lama keadaan nya mulai membaik rasa pusing yang dialaminya perlahan mulai hilang, lalu ia pergi kesekolah dengan keadaan agak kurang fit.

Tiba di sekolah asya melihat dewa, baru saja tiba di sekolahnya. Asya yang dengan setia menunggu dewa turun dari motornya, lalu berjalan menuju kelasnya tanpa memperdulikan ada asya disitu. Asya yang mulai gemas dengan tingkah dewa yang begitu dingin, mencegat jalan dewa. Disaat dewa ingin berjalan di sisi kanan, asya mencegatnya, begitu pun sebaliknya dewa ingin berjalan di sisi kiri asya pun mencegatnya.

"Mau lo apa?" tanya dewa dingin.

"Mau aku? Kak dewa ambil bekal ini, baru aku gak cegat kakak lagi" ucap asya.

"ya udah sini" ucap dewa. "Minggir" lanjutnya, lalu pergi meninggalkan asya.

"Jangan lupa di makan kak, i love you kak" teriak asya, asya mendapatkan tatapan tatapan tak suka dari orang-orang di sekolahnya terutama fans-fans dewa.

"Apa kalian liat-liat? gak suka? bilang aja iri" ucap asya, tak di sangka kepala asya kembali pusing asya nampak ingin tumbang untung saja ada orang yang menolongnya.

"Sya lo gak papa?" ucap Al.

"Eh kak al, gak papa kok kak. Bisa minta tolong anterin aku ke kelas?" tanya asya, yang di jawab al mengangguk. Sesampainya di kelas asya mengucapkan terima kasih banyak kepada al.

"Kalo gak ada kak al, mungkin aku udah pingsan tadi kak" ucap asya.

"Ya udah gue ke kelas, hati-hati ya lo sya" ucap al.

Asya yang kini tengah duduk di kelasnya saat jam istirahat mulai merasa bosan, ia memandangi orang-orang yang berlalu lalang ada yang bercanda riang dengan temannya, ada yang sedang kesal karna ulangan nya tak tuntas, serta ada juga yang bermesraan sepanjang jalan.

"Enak ya hidup tanpa penyakit. Gak di larang-larang sama dokter, abang, temen laknat" ucap asya penuh penekanan.

"Lo ngeluh ngeluh aja sya. Gue udah ngitung ya sya lo udah berapa kali ngeluh" ucap nandira.

"Lebay banget lo nan, heran gue" ucap asya santai, lalu menyenderkan kembali kepalanya di meja.

Mata asya kembali menangkap sesosok lelaki jangkung putih yang sedang membawa kotak makan, kotak makan tersebut milik asya. Ya asya ingat betul kotak makan tersebut miliknya tapi bagaimana kotak makan tersebut bisa di tangan lelaki tersebut. Jiwa kekepoan asya merajalela, tepat sebelum lelaki jangkung tersebut melewati kelas nya asya sudah mencegatnya.

"Woi" panggil asya, lelaki tersebut bingung ada apa asya memanggil dirinya secara asya salah satu most wanted di sekolah ini karena selain cantik, asya juga begitu gila dengan orang yang bernama dewa.

Dewasya (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang