20

12 4 0
                                    

Asya duduk di salah satu kantin menyantap makan siangnya. Nandira sedang sakit jadi ia hanya duduk sendiri saat ini.

"Woi sya boleh ya kita-kita duduk disini." ucap bimo. Asya lalu mengangguk. Posisi nya saat ini adalah di sebelah kirinya ada dewa, di depan nya ada bimo dan juga dita.

Asya hanya menyantap makanan nya tanpa ikut menimbrung pembicaraan ketiganya yang membicarakan soal ulangan harian mereka.
"Kasian anak orang gak ngerti." bimo kini bersuara.

"Jadi kan hari ini belajar di rumah gue?" asya lalu menoleh ke arah dewa yang kini menatapnya.

"Eh-iya jadi kak?" cepat-cepat asya mengalihkan pandangannya.

"Sya lain kali lo mau gak jalan sama gue? lo katanya suka idol kpop juga kan?"

"boleh kok kak, kabarin aja." ucap asya tersenyum. entah perasaan datang dari mana asya merasa ia pernah bertemu dengan dita.

"Eh iya kak, kalo gitu aku duluan ya soalnya udah kenyang." ucap asya lalu segera meninggalkan ketiganya.

Ditengah perjalanan menuju kelasnya, yang sedikit lagi tiba di depan kelasnya asya merasa tangan nya di tarik seseorang.

"eh kak."

"nih gue beliin roti sama susu, gue liat lu tadi makan sedikit jadinya gue beliin, di makan cantik." asya mendengar itu lalu mematung.

"gue ke kelas dulu sya." ucap dewa lalu pergi. Di satu sisi dewa sedang mengontrol detak jantungnya yang berdegup kencang.

"sya? lo gak mimpi kan?"

***

Disisi tempat lain, dewa melihat asya yang sedang duduk di depan kelasnya. Nampaknya cewek itu akan menjadi pendiam jika tidak ada nandira.

"liatin aja terus." ucap bimo. Dewa bahkan sama sekali tidak merespon ucapan bimo.

"lu suka ya sama asya?" tanya bimo heran teman nya menjadi aneh.

"ngaco." dewa pun sendiri tidak tau mengapa ia menjadi begini.

"lu pernah dengar gak sih? katanya cinta itu bisa datang terlambat. dan gue rasa lu berada di posisi itu."

"sok tau."

"gak percayaan emang ni bocah, lu itu pasti kena karma. lihat sekarang si asya udh biasa aja sama lu, malah lu yang aneh."

"hmm..bener juga."

"lo harus usaha bro, kalo lo telat dikit aja bakal keduluan sama orang."

"iya."

"si al kenapa ga masuk ya?."

"ga tau." dewa masih mengingat jelas kejadian semalam ketika asya di jemput oleh al. Dewa bisa menebak bahwa al nampaknya sakit karena kehujanan semalam.

"gue cabut bim, kalo ada guru bilang aja gue di perpus ngajarin olimpiade." dewa lalu segera pergi.

"woi kemana lo?" bimo lalu melihat dewa yang pergi entah kemana dan juga ia tidak sengaja menatap ke arah asya yang nampaknya juga ingin pergi.

"punya nyali juga tuh anak." bimo lalu masuk kedalam kelasnya.

***

Dewasya (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang