Asya membuka matanya menyesuaikan cahaya. Ternyata ia berbaring di kamarnya sendiri.
Siapa yang bawa gw ke rumah.
Ketukan pintu terdengar, asya lalu menoleh siapa yang mengetuk tersebut. Ternyata nandira.
"Ngapain lo disini nan?" Ucap asya lalu berusaha untuk duduk.
"Lo kambuh lagi, makanya lo tuh bilang dong kalo mau ke kantin, biar bareng gitu, jadi gak susah gw cari lo nya"
"Ya maaf"
"Lo gak papa kan? Lo tadi diapain Caca? Katanya lo berantem"
"Udah gak papa nan, udah jadi hal lumrah kalo gw berantem sama Caca"
"Lambe mu. Nih makan" Nandira menyodorkan sebungkus bubur ayam.
"Baik banget nandira beliin gw bubur" ucap asya.
"Itu pake duit lo, gw ambil di dompet lo" ucap nandira tertawa.
"Sialan lo"
"Enggak-enggak bercanda itu pake duit gw, anggap aja gw traktir lo"
"Makasih nandira sayang" asya lalu membuka bubur ayam tersebut lalu menyantap nya dalam diam.
"Nan" Suara asya membuat nandira terkejut. "Besok izinin gw ya, gw besok gak sekolah. Bilang aja sakit kek apa kek, oke"
"Mau kemana lo?" Tanya nandira, ia heran biasanya asya semangat untuk bersekolah kini malah bolos.
"Besok tanggal 10" ucap asya, nandira langsung paham yang diucapkan asya lalu keduanya melanjutkan makan.
***
Dewa tiba di sekolah agak sedikit terlambat hari ini karena ia harus mengantarkan adik nya ke sekolah karena supir dirumahnya tak kunjung datang. Berjalan lah ia menuju kelas, ia tidak melihat ada asya menunggu nya memberikan bekal, dan ia juga tidak mendengarkan ocehan asya. Dewa mencoba untuk tidak memperdulikan hal itu dan terus berjalan. Tiba di kelas pun ternyata kedua teman nya sudah datang.
"Tumben si bimo diem" kata dewa.
"Tau temen lo. Katanya ada murid baru di kelas kita" ucap Al.
"Murid baru?"
"Iya, anak pindahan" tak lama Al berucap begitu datang lah wali kelas mereka.
"Harap tenang. Jadi hari ini kalian kedatangan murid baru. Ayo silahkan masuk" murid baru itu langsung masuk.
"Perkenalkan diri kamu"
"Perkenalkan nama aku Dita Maharani, kalian bisa panggil aku Dita" semua orang menatap dita dengan terpukau. Kecuali dewa. Ia sama sekali tidak ada minat melihat perkenalan murid baru ini.
"Kamu bisa duduk di bangku kosong" bangku itu tepat di samping bimo.
Bimo yang melihat itu langsung modus berkenalan. Dewa dan Al melihat hal itu hanya menggeleng.
Jam istirahat berbunyi, dewa yang ingin beranjak pergi ke kantin di cegah murid baru itu.
"Lo mau ke kantin kan? Gw boleh ikut gak?" Tanyanya.
"Boleh" lalu keduanya berjalan beriringian menuju kantin.
Loh dewa baru lagi?
Bukannya caca ya pacar nya dewa?
Asya apa kabar ya?
Dita bisa mendengar bisikan-bisikan itu. "Lo famoust ya di sekolah ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewasya (HIATUS)
Ficção Adolescente[Dewa dan Asya] Alvaro Dewangga, seorang most wanted di sma pelita jaya. Dewa termasuk orang berprestasi di sekolahnya dan memiliki wajah tampan, alasan itu lah banyak dari cewe-cewe pelita jaya yang menyukainya. Salah satunya Tasya Fezayara, memil...