4.

127 27 9
                                    

"Ma, tolong lihatin kasus ini dong" Ujar Seungwoo kepada Hayung.

"Sidangnya kapan pa?" Tanya Hayung.

"Senin.."

"Berkasnya udah lengkap?" Tanya Hayung, Seungwoo mengangguk.

"Besok pagi-pagi aja ya pindahannya" Ujar Seungwoo, Hayung menjawabnya dengan anggukan. Mereka berdua tuh bener-bener sharing tentang apapun.

Sekarang mereka berdua sudah bersiap untuk tidur. Mereka membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur, Hayung menghadapkan tubuhnya ke arah Seungwoo.

"Pa, gimana?" Tanya Hayung, Seungwoo menghadap kearah Hayung dan memeluknya.

"Apanya?"

"Yohan.. aku gak tau dia kenapa. Aku khawatir" Jelas Hayung. Di otak Hayung akhir-akhir ini isinya cuma khawatir sama Yohan. Untung anak bungsunya nggak aneh-aneh, jangan dah nanti dia tambah pusing.

"Tadi Seungyoun bilang aku, Yena cerita ke dia. Katanya abang sering latihan taekwondo, hampir tiap hari" Jelas Seungwoo

Hayung terkejut dan menatap Seungwoo "pantes udah seminggu dia pulang sama Hangyul" Jelas Hayung.

"Bilang mau tanding bun?" Tanya Seungwoo

Hayung menggeleng "Harunya dia udah vakum tanding kak, latihan rutin mingguan aja dia ikut. Pelatihnya udah konfirmasi juga kok kalau abang vakum tanding dulu" Jelas Hayung, kemudian Seungwoo menganggu mengerti.

"Biarin dulu aja ya ma, tanyain pelan-pelan nanti" Jelas Seungwoo, Hayung mengangguk dan memeluk erat Seungwoo. Seungwoo tersenyum dan mencium pucuk kepala Hayung. Seungwoo masih tidak menyangka, sekarang Hayung selalu disampingnya dalam kondisi apapun.


♥️♥️

"Abang, adek! Bangun cepet" kalau biasanya yang teriak kayak gitu Hayung, tapi hari ini Seungwoo. Mereka udah siap mau pindahan ke rumah baru.

Hayung lagi beresin sisa-sisa barang, supaya nanti kalau Byungchan dateng tinggal angkut aja barangnya. Sementara Seungwoo masih ribet sama kedua anaknya yang gak bangun-bangun.

Dongpyo menggerakkan badannya karena merasa terusik dan ternyata benar papanya ada disampinya, memeluknya erat sambil menggoyangkan badannya.

"Aduh papa" Keluh Dongpyo.

"Bangun sana, bantuin mama.." Dongpyo mengangguk sambil mengusap matanya. Seungwoo mengusap kepala Dongpyo, gemas. Kemudian Dongpyo bangun dan berjalan menuju mamanya yang sedang berusaha menggeser tumpukan kardus.

Dongpyo membantu mamanya mendorong tumpukan kardus itu.
"loh udah bangun, mandi sana" Ujar Hayung

"Bentar ma, ada lagi nggak?" Tanya Dongpyo

"box di kamarmu keluarin dek, biar nanti tinggal bawa" Jelas Hayung, Dongpyo mengangguk. Hayung senyum, anak-anaknya nurut banget kalau sama dia.

"Maaaaaa! ini dibawa juga nggak?" Tanya Dongpyo sambil teriak, Hayung langsung jalan menghampiri anaknya itu.

"Apa itu? meja kecil aja sih ma.."

"Adek butuh?" Tanya Hayung

Dongpyo menggeleng "nggak terlalu"

"Yaudah ditinggal aja" Putus Hayung dan disetujui oleh Dongpyo.

Seungwoo berusaha membangunkan anak sulungnya, Yohan malah menggumam pelan dan mengerutkan dahinya. Dia terus berbicara sendiri padahal matanya masih tertutup. Seungwoo terus berusaha membangunkan anaknya itu karena khawatir. Yohan hanya memindahkan posisi tanpa membuka matanya, sementara Seungwoo semakin khawatir dan akhirnya terpaksa menepuk pipi Yohan pelan.

INSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang