Kriiiinnnggg
Jam weker dikamar jisoo berbunyi , jisoo yang masih bersembunyi dibalik selimut terusik . Suara bising itu mengganggu tidurnya .
Jisoo bangun memcoba menyesuaikan kondisi tubuhnya saat ini . Dengan posisi bersandar berkali kali jisoo mencoba untuk membuka matanya yang dirasa berat .
Jam weker masih tetap berbunyi , tangan jisoo terulur guna menghentikan kebisingan yang pagi ini sudah mengganggu tidurnya .
Ingin rasanya jisoo berbaring kembali , namun tugasnya untuk mengajar sudah menanti . Belum lagi hari ini ada rapat dewan guru yang tidak bisa ia hindari .
Jisoo menyingkirkan selimut yang menutup tubuhnya , kedua kakinya ia turunkan dari atas tempat tidur . Perlahan ia mulai bangkit dan melangkah menuju kamar mandi .
Jisoo bukan tipe perempuan yang melakukan apapun dengan lama , semua ia lakukan dengan cepat , terbukti karena saat ini jisoo sudah siap untuk pergi mengajar . Sebelum pergi jisoo menghampiri ibunya yang tengah berkutat didapur .
" pagi bu .." sapa jisoo , ibu kim tersenyum kearah putrinya .
" dimana junghwan sama yeri .. ?" Tanya jisoo ketika ia tak melihat kedua adiknya
" kita disini .." sahut yeri yang baru saja keluar dari ruang pribadinya disusul junghwan yang berjalan dibelakang yeri .
Jisoo dan ibu kim tersenyum kearah keduanya ." semalam kakak dianter siapa ..?" Tanya yeri , yang sudah mendudukan tubuhnya dikursi
Pertanyaan dari yeri tak digubris oleh jisoo ia tepat melanjutkan sesi sarapannya ." si kakak .. kalau ada yang nanya itu dijawab .." yeri gemas karena tak mendapat jawaban dari jisoo , mendengar ucapan yeri , jisoo tersenyum penuh arti
" astaga .. adikku ini rasa ingin tahunya besar sekali .. " sahut jisoo , kedua tangannya ia gunakan untuk mencubit kedua pipi yeri , yeri mendengus kearah jisoo sembari mengelus kedua pipinya yang terkena cubitan oleh jisoo .
" apa kalian belum selesai .. kalau begitu kakak pergi lebih dulu , untuk kalian berdua jangan sampai terlambat .. jika terjadi .. hukuman akan menanti .." ucap jisoo , sedikit menjahili kedua adiknya dengan ancaman . Junghwan mencibir sedangkan yeri kembali mendengus , melihat tingkah kedua adiknya membuat jisoo kembali tersenyum .
Namun senyum jisoo seketika hilang ketika ia tak sengaja melihat satu kursi kosong dimeja makan , kini jisoo tersenyum miris , kursi yang biasa diduduki oleh ayahnya kini kosong seperti rumah yang tak berpenghuni .Ibu kim melihat perubahan sikap putrinya , ia pun menghele nafas .
" jisoo , nanti siang ibu berencana untuk menjenguk ayah .. apa kamu mau ikut ..?" Tanya ibu kim , ingin mencairkan suasana hati jisoo .
Jisoo mengerejap matanya , ia tersenyum kearah ibu kim . Kemudian jisoo menganggukan kepalanya .
" kita berdua ikut ya .." ucap junghwan , ibu kim dan jisoo menoleh kearah junghwan , dan keduanya menganggukan kepala tanda setuju .
Tentu saja hal itu membuat junghwan dan yeri senang , begitu pula jisoo ia bahagia melihat keluarganya selalu dipenuhi canda tawa , meskipun jisoo tahu dalam lubuk hati mereka tersimpan luka yang teramat dalam ." bukannya itu jisoo .."
Baru saja jisoo keluar dari dalam rumah ia mendengar suara seorang wanita paruh baya yang dipagi hari tengah berkumpul dengan para tetangganya yang lain . Melihat para ibu ibu tengah memperhatikannya jisoo hanya tersenyum tipis . Ia melangkahkan kakinya kembali ." kalian tahu , semalam saya melihat jisoo dianter mobil mewah , " ucap wanita paruh baya lainnya
" yang bener , bukannya dia kalau pulang selalu naik angkot .." tanya ibu ibu lainnya .
jisoo bukannya tuli , Ia bisa mendengar ibu ibu yang tengah membicarakannya . Jisoo tidak perduli .. bagi jisoo hal seperti ini digosipkan oleh para tetangganya adalah hal yang biasa , dan jisoo selalu menganggapnya sebagai angin lalu .

KAMU SEDANG MEMBACA
i want you
Fanfictionjika kamu melihat seseorang , jangan samakan dengan cara kamu melihat suatu barang . dimana jika dari luar akan terlihat bagus , namun justru dibagian dalam tersimpan satu keburukan ..