3

249 32 0
                                    

" makasih ya .. udah mau bantu saya .." ucap jisoo kepada doyoung , doyoung tersenyum dan menganggukan kepala

Ditemani doyoung saat ini jisoo tengah menunggu angkutan umum , waktu mengajar sudah selesai dan jisoo akan segera pulang .

" aku anter aja ya , kayanya angkotnya bakal lama deh .." ucap doyoung menawarkan diri , karena sedari tadi angkutan umum yang jisoo tunggu tak kunjung datang , dengan senyum jisoo menggelengkan kepala menolak tawaran doyoung . Bukannya jisoo tidak mau , dia hanya tidak enak apalagi jika ada siswa lain yang melihat mereka berdua bisa bisa mereka berpikiran lain , mengingat doyoung itu selalu saja membantu jisoo

" kenapa .. kita kan searah .." tanya doyoung begitu jisoo menolak tawaran baiknya

" saya ada keperluan yang lain .." sahut jisoo , jisoo tidak bohong . Ada pekerjaan lain yang menunggunya

Tak lama angkutan umun yang jisoo tunggu sedari tadi terlihat , jisoo melambaikan tangan memberi kode agar sang supir menghentikan kendaraannya . Berhenti .. sebelum masuk kedalam jisoo melihat keadaan angkutan umum , beruntung angkutan umum belum terisi penuh oleh penumpang . Sejenak jisoo menatap doyoung kembali tak lupa ia tersenyum

" saya pergi dulu , terimaksih atas bantuannya .." ucap jisoo pamit undur dia , doyoung mengangguk menanggapi

Bergegas jisoo masuk kedalam angkutan umum , dan tak lama setelah jisoo masuk angkutan umum yang jisoo tumpangi bergerak maju . Doyoung sendiri menatap kepergian jisoo dengan tatapan yang sulit diartikan .
Fokus dengan apa yang ia lihat , doyoung tak sadar jika saat ini ada orang lain yang tengah berjalan kearahnya . Dengan sengaja dia menabrak bahu doyoung dan sukses mengalihkan perhatian doyoung .

Tak berniat membalas , doyoung memilih untuk diam dengan mata yang menatap kearah seseorang yang sudah menabrak bahunya dengan sengaja .

" kenapa ga terima .." ucapnya seolah menantang

Doyoung membuang pandangannya dan menghela nafas , detik berikutnya ia kembali menatap orang yang berdiri dihadapannya .

" ga guna .." ucap doyoung kemudian berlalu pergi meninggalkan seseorang yang kini menatapnya dengan penuh amarah

" sialan .. liatin aja nanti .." ancamnya meski tidak bisa didengar oleh doyoung

Helaan nafas kini terdengar dari seseorang yang sedari tadi berada disampingnya .

" dam .. ayo kita pulang , seneng amat sih lu cari gara gara sama doyoung .." ucap jihoon .

Yedam menatap tajam jihoon , sedangkan jihoon memutar bola matanya tak perduli dengan tatapan tajam yang yedam berikan .
Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun yedam pergi meninggalkan jihoon , tentu jihoon tidak berdiam diri ia mengikuti yedam yang tengah berjalan .







..

Jauh ditempat lain , seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik tengah duduk disofa ruang tamu . Ia terlihat seperti tengah menunggu seseorang yang belum datang , karena berkali kali wanita tersebut melihat arloji yang melingkar dipergelangan tangannya .

Merasa sudah terlalu lama menunggu , wanita tersebut menghela nafas . Ia meraih ponsel pintarnya yang tergeletak diatas meja berniat untuk menghubungi seseorang .
Baru saja ia akan memulai sambungan telepone , suara seorang perempuan datang mengalihkan perhatiannya .

" maaf nyonya bang , saya terlambat .." ucap jisoo , seorang perempuan yang sedari tadi sudah ditunggu kehadirannya .

" saya kira kamu tidak akan datang , kami sedari tadi menunggu .." sahut nyonya bang ramah

" maaf sudah membuat anda menunggu .." ucap jisoo , nyonya bang kini menganggukan kepala menanggapi ucapan jisoo

Setelah meminta maaf perihal keterlambatannya , jisoo melangkah menuju ruangan yang sudah disedia untuknya .

" jisoo .." panggil nyonya bang , bergegas jisoo menghampir

" iya .."

" saya harus pergi sekarang , kamu jangan lupa ya obat yang harus kamu berikan kepada papa .." ucap nyonya bang , jisoo mengangguk paham

Selanjutnya nyonya bang bener bener pergi , dan kini hanya tinggal jisoo seorang diri . Sebenarnya jisoo tidak sendiri ada kakek bang yang tengah berada diruang pribadinya .

Meskipun jisoo hanya bertugas untuk merawat kakek bang , jisoo tidak sungkan untuk mengerjakan pekerjaan yang lain . Selama menunggu waktu untuk memberi kakek bang obat jisoo memulai kesibukannya .

" ma .. mama .." teriak putra tunggal keluarga bang ketika ia tiba dirumah

" nyonya sudah pergi .." sahut jisoo menjawab karena kebetulan jisoo sedang berada diruang tamu

" gue ga nanya .." ucap yedam , jisoo menghembuskan nafasnya pelan . Selalu saja seperti itu sikap yedam terhadapnya .

" kamu butuh sesuatu .." tanya jisoo

Bukan menjawab yedam langsung bergegas melangakah pergi menuju lantai atas . Dan jisoo kembali harus menahan sabar atas sikap yedam .


..

Sudah waktunya bagi kakek bang untuk minum obat , dan kini jisoo tengah menyiapkan obat untuk kakak bang .
Dengan hati hati jisoo melangkah menuju ruang pribadi kakek bang , mengetuk pintu pertanda meminta izin kepada pemilik kamar agar dirinya diizinkan masuk . Dan setelah ada izin dari dalam jisoo segera masuk .

Hal yang pertama kali jisoo dapatkan ketika ia masuk kedalam kamar kakek bang adalah senyuman hangat dari kakek bang , dengan ramah pula jisoo membalas .

Jisoo menghampiri kakek bang yang tengah bersandar diatas tempat tidurnya .
Jisoo menyimpan nampan yang berisi air putih dan beberapa butir obat diatas nakas

" waktu kakek minum obat .." ucap jisoo , kakek bang mengangguk

Dengan telaten jisoo memberikan satu persatu obat kepada kakek bang , tak lupa jisoo juga memberikan kakek bang air putih . Setelah kakek bang selesai meminum obatnya jisoo kembali menyimpan air putih dan obat obatan diatas nakas .

Tidak langsung pergi , jisoo memilih untuk duduk disisi tempat tidur milik kakek bang , jisoo mengulurkan tangannya kekaki kakek bang , dan jisoo mulai memijit kakek bang dengan perlahan hal yang sudah sering jisoo lakukan setiap selesai memberi obat kepada kakek bang .

" bagaimana kabar adik adik kamu ..?" Tanya kakek bang

" mereka semua baik .." sahut jisoo disertai senyum

" oh iya bagaimana tingkah yedam disekolah ..?" Tanya kakek bang lagi , tak langsung menjawab jisoo memilih untuk diam sejenak , karena jisoo merasa bingung harus menjawab apa . Tingkah laku yedam disekolah benar benar membuat jisoo harus menggelengkan kepala . Tapi jisoo juga tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya kepada kakek bang . Sebelum menjawab jisoo tersenyum tipis kearah kakek bang .

" sama seperti keluarganya yang selalu baik , maka prilaku yedam pun baik .." bohong jisoo kepada kakek bang , kakek bang tersenyum ia tidak tahu jika jisoo tengah berbohong

Tugasnya memberi kakek bang obat sudah dilaksanakan , memberikan pijatan ringan dikaki kekek bang pun sudah jisoo lakukan . Dan kini jisoo berniat keluar dari kamar kakek bang , tak lupa segelas air putih dan obat obatan ia bawa kembali .

Ketika diluar kamar jisoo menutup pintu kamar kakek bang , pintu sudah tertutup jisoo hendak melangkahkan kaki , namun langkah jisoo terhalang oleh yedam yang berdiri didihadapan jisoo .

" kamu butuh sesuatu .." pertanyaan itu kembali jisoo lontarkan , yedam tersenyum meremehkan .

Kembali tak menjawab yedam pergi meninggalkan jisoo , jisoo menghela nafas .. yedam selalu bersikap sesuka hatinya ..













...



i want you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang