9

239 22 2
                                    

Braaaakkk

Suara pintu kamar yang dibuka paksa oleh jihoon .
Berhasil , pintu terbuka dengan lebar . Didalam sang pemilik kamar menatap tajam kearah jihoon yang kini mulai melangkahkan kaki masuk kedalam kamar .

" lu tadi dari mana ..?" Tanya jihoon ,

Doyoung , yang ditanya memutar bola matanya dengan penuh rasa malas .

" bukan urusan lu .." sahut doyoung , enggan menjawab pertanyaan dari sepupunya itu .

" denger , gue udah bilang sama lu supaya lu jaga sikap dan tahu batasan , apa maksud lu tadi bawa kak jisoo pergi didepan junghwan , bahkan lu sampe gandeng tangan dia , lu mau nunjukin sama semua orang kalau lu itu deket sama kak jisoo .. begitu .."  kata jihoon yang memang ini ngeluarkan kedongkolan hatinya dihadapan doyoung .

Mendengar kalimat yang diucapkan jihoon membuat doyoung berdecih dan membuang pandangannya kearah lain , detik selanjutnya ia kembali menatap jihoon dengan tatapan meremehkan .

" terus maksud lu ngomong kaya gitu apa .. masalah gitu buat lu  .. " kata doyoung .

Kini giliran jihoon yang berdecih .

" gue ga bermaksud apapun , gue cuma ga mau aja semua murid disekolah memandang rendah kak jisoo gara gara sikap lu sama dia .." kata jihoon lagi . Doyoung kembali menatap jihoon dengan pandangan remeh .

" yang mandang rendah kak jisoo itu cuma yedam ... terus kenapa sekarang lu yang emosi , apa diem diem lu punya rasa sama kak jisoo .." kata doyoung , mendengar hal itu jihoon mengepalkan kedua telapak tangannya dengan kuat .

Doyoung memperhatikan bagaimana ekfresi jihoon , diam diam doyoung melirik kearah tangan jihoon yang terkepal . Lagi doyoung memadang remeh jihoon .

" kalau ga ada lagi yang mau diomongin mendingan lu keluar dari kamar gue , karena gue mau istirahat dan jangan lupa tutup lagi pintunya .." kata doyoung berniat mengusir jihoon .

Jihoon menghembuskan nafas kesalnya , bergegas ia melangkah pergi dari kamar doyoung .

Braakkk .

Doyoung memejamkan matanya , berusaha menahan amarahanya akibat ulah jihoon yang menutup dengan kasar pintu kamarnya .

Doyong mendudukkan dirinya disisi tempat tidur , ikatan dasi yang mengikat dilehernya ia renggangkan .

Kedua tangan doyoung terulur , menarik rambutnya kebelakang . Lagi doyoung menghela nafas sabarnya .



Dikamar lain jihoon tengah menahan amarahnya , setelah disekolah ia dibuat kesal oleh doyoung kini dirumahpun ia kembali dibuat kesal oleh sepupunya itu .

Jika tak ingat ia tinggal dirumah keluarga doyoung , mungkin jihoon sudah menghajar doyoung sedari tadi .






...

" asataga .. muka kamu kenapa babak belur begitu yedam ..?"
Tanya nyonya bang ,ketika melihat yedam yang baru saja pulang dari sekolahnya dengan keadaan babak belur .

Tangan nyonya bang terulur menyentuh luka lebam diwajah yedam membuat yedam meringis .

" mama obatin ya .." kata nyonya bang .

Yedam tak menjawab ia lebih memilih mengabaikan dan melangkah pergi meninggalkan ibunya begitu saja .

Melihat kelakuan yedam , kakek bang yang kebetulan tengah duduk menghela nafas .

" anak itu tidak pernah mau berubah .." kata kakek bang .

Nyonya bang memejamkan sejenak matanya , ia pun menghembuskan nafasnya .
Mengabaikan ucapan sang ayah nyonya bang memilih untuk melangkah pergi .





Dengan kotak obat ditangan nyonya bang masuk kedalam kamar putranya , didalam kamar yedam tengah duduk tertunduk disisi tempat tidurnya .

Nyonya bang menghampiri dan duduk disamping putrany , tangannya terulur menyentuh bahu yedam dan hal itu membuat yedam mendongkak menatap sang ibu .

" obatin dulu ya .." kata nyonya bang

" ga usah , udah diobatin disekolah .. "sahut yedam ,
nyonya bang mendecakan lidahnya , ia mulai membuka kotak obat dan mengeluarkan cairan betadine berserta kapas .

Tak menghiraukan penolakan yedam , nyonya bang mulai mengobati luka lebam diwajah putranya .

" hari ini jisoo izin .. dia ga bisa kesini , katanya ada keperluan penting .." kata nyonya bang sembari mengobati luka lebam putranya .

Mendengar itu yedam mengerutkan dahinya .

" keperluan penting apa ..?" Tanya yedam , penasaran .

" ga tahu . Dia cuma bilang ada keperluan penting .." sahut nyonya bang .

dahi yedam kembali mengerut , ia jadi ingat kejadian disekolah dimana jisoo dibawa pergi oleh doyoung , bahkan yedam melihat doyoung menggenggam erat tangan jisoo .

Dengan pelan yedam menghela nafas , diam diam ia mengepalkan telapak tangannya .






...

" ayah , kita datang , gimana kabar ayah .." kata jisoo berbicara kepada seorang lelaki paruh baya yang terbaring lemah disebuah brankar rumah sakit .

Semua yang ikut jisoo memandang sendu kearah lelaki paruh baya itu .

" ayah , kita semua mau jengukin ayah ,. Junghwan sama yeri juga ikut .. mereka bilang kangen sama ayah .." kata jisoo lagi , dan tak ada jawaban dari sang ayah yang ia ajak bicara .

Sang ayah hanya diam terbaring lemah dengan mata terpejam , jangan lupakan alat alat rumah sakit yang melekat ditubuhnya .

" ayah , kapan ayah mau pulang betah banget disini .. ga kangen sama masakan ibu .." kata jisoo lagi , seketika membuat ibu kim tak kuasa menahan air matanya . Ibu kim mulai terisak .

Medengar isakan sang ibu , jisoo menoleh . Dan kini ia beradu padang dengan sang ibu . Semakin tak kuasa ibu kim memilih untuk keluar dari ruangan tempat suaminya dirawat selama ini , disusul oleh yeri yang juga tak sanggup melihat ayahnya terbaring lemah tak berdaya .

Didalam hanya tinggal jisoo dan juga junghwan .
Bergegas junghwan menghampiri jisoo menyentuh dengan lembut bahu sang kakak .

Jisoo menoleh kearah junghwan dengan tatapan sendunya berusaha menahan tangis .

Namun sekuat apapun jisoo menahan tangisnya akhirnya air matanya tumpah dihadapan sang adik . Sebagai anak laki laki satu satunya dikeluarga kim junghwan harus bertanggung jawab menjaga keluarganya .
Junghwan menarik jisoo dan membawa jisoo dalam pelukannya . Dalam pelukan junghwan jisoo menumpahkan semua air matanya , junghwan berusaha membuat jisoo tenang , meski ia sendiri tak kuat tapi didepan sang ayah yang terbaring lemah ia harus melindungi keluarganya memberi kekuatan kepada keluarganya .






...

" kalian berdua kenapa ..?" Tanya wanita paruh baya kepada dua orang remaja yang terlihat jelas tengah berselisih .

" ga kenapa napa .." sahut doyoung .

" yakin .." tanyanya lagi , doyoung mengangguk sedangkan jihoon beranjak pergi meninggalkan doyoung dan ibunya begitu saja .

Dan hal itu membuat ibu doyoung menatap heran kepada jihoon , sedangkan doyoung kini hanya bisa menghela nafasnya .














....

Bersambung ..

Baru up lagi ..

Nunggu treasure debut , eh ternyata nanti bulan agustus 😃😃😃

Ya sudahlah , berati nanti kalo aniv barengan ama blackpink wkwkkwk

i want you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang