4

220 32 3
                                    

Malam sudah mulai larut , dan jisoo sendiri masih berada dikediam keluarga bang . Ini sudah habis masa waktu kerja jisoo tapi karena tuan dan nyonya bang belum juga menenunjukan tanda kepulangannya jadi jisoo memilih untuk menunggu .

Jisoo memilih untuk menunggu diruang tamu dan saat ini ia tengah berkutat dengan ponselnya , kakek bang sudah beristirahat dan jisoo tak ada teman untuk sekedar bergurau .

Jari lentik jisoo menari diatas layar ponselnya sesekali ia akan tersenyum jika ada hal yang lucu dilayar ponselnya .
Terlalu fokus dengan dunianya sendiri jisoo tak sadar sedari tadi yedam memperhatikannya dengan tatapan yang sulit diartikan .

Jika jisoo tersenyum maka yedam pun akan ikut tersenyum .
Yedam terlalu larut dalam memperhatikan jisoo , hampir saja jisoo menangkap basah yedam yang tengah memperhatikannya namum dengan sigap yedam memalingkan wajahnya .

Jisoo mengerutkan dahinya heran sedang apa yedam disana .

" yedam .. kamu butuh sesuatu ..? " selalu itu kalimat yang jisoo tanyakan kepada yedam jika ia bertemu dengan yedam . Dan selalu yedam tak pernah menjawab ia pergi begitu saja .

Jisoo menghela nafas , tersenyum miris dengan perasaan yedam yang begitu membencinya . sebenarnya jisoo sendiri tidak tahu kenapa yedam begitu membenci dirinya .

Antesi jisoo teralihkan ketika suara mobil yang berhenti dihalaman rumah terdengar , jisoo yakin jika itu tuan dan nyonya bang . Bergegas ia melangkah menuju pintu berniat untuk membukakan pintu .

Ketika pintu terbuka benar , tuan dan nyonya bang berdiri dibalik pintu , jisoo tersenyum dengan sopan .

" saya kira kamu sudah pulang .." ucap nyonya bang dengan senyum begitu ramah .

" saya menunggu nyonya dan tuan , tidak mungkin saya meninggalkan kakek sementara nyonya dan tuan belum pulang .." sahut jisoo , nyonya bang kembali tersenyum . Dimatanya nyonya bang jisoo benar benar gadis baik .

" ya sudah ayo masuk .." ucap nyonya bang , jisoo menganggukan kepala . Ketiganyapun memasuki rumah .

Ketika berada didalam rumah , jisoo bergegas mengemasi semua barang barang miliknya kedalam tas kecil yang selalu ia bawa . Hal yang jisoo lakukan mengundang perhatian tuan dan nyonya bang yang saat ini tengah duduk beristirahat disofa .

" nyonya saya permisi pulang .. " ucap jisoo meminta izin

" ini sudah malam jisoo , apa tidak sebaiknya kamu tidur disini .. jalanan pasti sudah sepi .." ucap tuan bang , mengingat malam sudah semakin larut .

" tidak apa .. lagi pula ibu sudah menunggu dirumah .." sahut jisoo menolak dengan halus

" ya sudah kamu hati hati ya .." ucap nyonya bang , jisoo mengangguk dan detik selanjutnya melangkah pergi keluar dari kediaman keluarga bang .

" mau kemana kamu .. ini sudah malam ..?" Tanya tuan bang , ketika melihat putranya berjalan dengan tergesa gesa menuju pintu .

Bukannya menjawab yedam keluar rumah begitu saja , membuat tuan bang hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan putranya .



...

Susana malam yang sunyi begitu terasa untuk jisoo , berjalan sendiri ditrotoar dengan ditemani sedikit kendaraan yang melintas .

Jisoo bukan gadis yang pemberani , sebenarnya ia gadis yang penakut . Hanya saja kondisi keluarganya yang membuat rasa takut pada diri jisoo menghilang .

Didepan caffe yang akan segera tutup jisoo duduk sendiri , berharap ada kendaraan umun yang melintas .
Rasa dingin yang semakin menusuk membuat jisoo menggosok gosokan kedua telapak tangannya guna memberi sedikit kehangatan .

i want you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang