Malam sudah mulai larut , dan jisoo sendiri masih berada dikediam keluarga bang . Ini sudah habis masa waktu kerja jisoo tapi karena tuan dan nyonya bang belum juga menenunjukan tanda kepulangannya jadi jisoo memilih untuk menunggu .
Jisoo memilih untuk menunggu diruang tamu dan saat ini ia tengah berkutat dengan ponselnya , kakek bang sudah beristirahat dan jisoo tak ada teman untuk sekedar bergurau .
Jari lentik jisoo menari diatas layar ponselnya sesekali ia akan tersenyum jika ada hal yang lucu dilayar ponselnya .
Terlalu fokus dengan dunianya sendiri jisoo tak sadar sedari tadi yedam memperhatikannya dengan tatapan yang sulit diartikan .Jika jisoo tersenyum maka yedam pun akan ikut tersenyum .
Yedam terlalu larut dalam memperhatikan jisoo , hampir saja jisoo menangkap basah yedam yang tengah memperhatikannya namum dengan sigap yedam memalingkan wajahnya .Jisoo mengerutkan dahinya heran sedang apa yedam disana .
" yedam .. kamu butuh sesuatu ..? " selalu itu kalimat yang jisoo tanyakan kepada yedam jika ia bertemu dengan yedam . Dan selalu yedam tak pernah menjawab ia pergi begitu saja .
Jisoo menghela nafas , tersenyum miris dengan perasaan yedam yang begitu membencinya . sebenarnya jisoo sendiri tidak tahu kenapa yedam begitu membenci dirinya .
Antesi jisoo teralihkan ketika suara mobil yang berhenti dihalaman rumah terdengar , jisoo yakin jika itu tuan dan nyonya bang . Bergegas ia melangkah menuju pintu berniat untuk membukakan pintu .
Ketika pintu terbuka benar , tuan dan nyonya bang berdiri dibalik pintu , jisoo tersenyum dengan sopan .
" saya kira kamu sudah pulang .." ucap nyonya bang dengan senyum begitu ramah .
" saya menunggu nyonya dan tuan , tidak mungkin saya meninggalkan kakek sementara nyonya dan tuan belum pulang .." sahut jisoo , nyonya bang kembali tersenyum . Dimatanya nyonya bang jisoo benar benar gadis baik .
" ya sudah ayo masuk .." ucap nyonya bang , jisoo menganggukan kepala . Ketiganyapun memasuki rumah .
Ketika berada didalam rumah , jisoo bergegas mengemasi semua barang barang miliknya kedalam tas kecil yang selalu ia bawa . Hal yang jisoo lakukan mengundang perhatian tuan dan nyonya bang yang saat ini tengah duduk beristirahat disofa .
" nyonya saya permisi pulang .. " ucap jisoo meminta izin
" ini sudah malam jisoo , apa tidak sebaiknya kamu tidur disini .. jalanan pasti sudah sepi .." ucap tuan bang , mengingat malam sudah semakin larut .
" tidak apa .. lagi pula ibu sudah menunggu dirumah .." sahut jisoo menolak dengan halus
" ya sudah kamu hati hati ya .." ucap nyonya bang , jisoo mengangguk dan detik selanjutnya melangkah pergi keluar dari kediaman keluarga bang .
" mau kemana kamu .. ini sudah malam ..?" Tanya tuan bang , ketika melihat putranya berjalan dengan tergesa gesa menuju pintu .
Bukannya menjawab yedam keluar rumah begitu saja , membuat tuan bang hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan putranya .
...
Susana malam yang sunyi begitu terasa untuk jisoo , berjalan sendiri ditrotoar dengan ditemani sedikit kendaraan yang melintas .
Jisoo bukan gadis yang pemberani , sebenarnya ia gadis yang penakut . Hanya saja kondisi keluarganya yang membuat rasa takut pada diri jisoo menghilang .
Didepan caffe yang akan segera tutup jisoo duduk sendiri , berharap ada kendaraan umun yang melintas .
Rasa dingin yang semakin menusuk membuat jisoo menggosok gosokan kedua telapak tangannya guna memberi sedikit kehangatan .
KAMU SEDANG MEMBACA
i want you
Fiksi Penggemarjika kamu melihat seseorang , jangan samakan dengan cara kamu melihat suatu barang . dimana jika dari luar akan terlihat bagus , namun justru dibagian dalam tersimpan satu keburukan ..