05. Kunang-Kunang

79 12 9
                                    


Story By: Chris Kalfani

Keyakinan, tempat, organisasi, dan kejadian dalam cerita ini hanyalah fiksi belaka.


05. Kunang-Kunang


Baekhyun menatap kakinya yang dibalut dengan kain. Wajahnya terpelintir merasakan sakit yang sejak kemarin menyiksanya. Laki-laki dengan senyuman bulan sabit itu meringis mengingat malam ketika dia jatuh dari sepeda. Dia membenci rasa sakit seperti ini. Matanya tanpa dia sadari mulai berkaca-kaca.

Belum genap seminggu dia ada di negara tempat kelahirannya, tetapi Baekhyun sudah mendapat banyak hal yang menyenangkan. Dia memang sudah terbiasa dengan kesialannya, tetapi tidak dengan rasa sakitnya.

Sudah waktunya makan malam, namun sekretarisnya belum juga kembali. Harusnya, Baekhyun sendiri yang datang ke pertemuan itu dan kembali menatap wajah dengan mata familier itu.

Baekhyun mendesah hingga perhatiannya teralih ke arah putra semata wayangnya yang tengah menatap intens. Laki-laki itu tersenyum kecil.

"Ada apa, Xiao Byun?"

"Kau menangis," jawabnya sambil mengusap air mata di sudut mata Baekhyun. "Apa sangat sakit?" lanjutnya, dia melirik dengan pandangan nelangsa terhadap kaki Baekhyun yang keseleo.

"Hanya sedikit sakit. Coba aku lihat apa yang kau gambar."

Xiao Byun langsung tersenyum cerah sambil memberikan kertas pada ayahnya. Wajahnya tampak bahagia.

"Ini paman Kai, ini Xiao Byun, dan ini paman Kyungsoo."

Baekhyun menaikkan satu alisnya, tampak tertarik. "Siapa paman Kyungsoo?"

"Semalam ketika aku dan paman Kai jalan-jalan di taman, aku melihat paman Kyungsoo. Dia sangat mirip denganku," celotehnya semangat sambil menunjuk gambar Kyungsoo dengan dirinya.

"Apa paman Kyungsoo teman paman Kai?"

Xiao Byun menggeleng sebagai jawaban. "Dia mirip denganku, Leonade. Apa dia ibuku?" tanyanya polos yang malah membuat Baekhyun tersedak ludahnya sendiri.

"Bukankah kau memanggilnya Paman? Kenapa kau mengira dia ibumu?" Baekhyun mengusap rambut putranya.

"Kau tidak pernah menunjukkan foto ibuku, aku kira karena paman Kyungsoo mirip denganku, dia bisa menjadi ibuku."

Wajah Xiao Byun yang tadi ceria tampak murung. Tetapi Baekhyun tidak ingin memberikan penghiburan apa pun pada putranya. Laki-laki itu hanya tidak ingin membahas sesuatu yang sejak awal bahkan tidak pernah ada. Apalagi menjanjikan memberikan ibu pada Xiao Byun. Dia masih belum bisa.

Bocah kecil dengan iris mata biru itu memeluk gambarnya dan langsung ke luar dari kamar Baekhyun tanpa mengucapkan apa pun. Bahkan ketika berpapasan dengan pama Kai-nya dia hana melirik dan langsung masuk ke dalam kamar miliknya.

Kai hanya mengerutkan kening dengan tingkah Tuan Mudanya itu. Tidak ambil pusing, dia langsung masuk ke dalam kamar bosnya dan mendapati laki-laki itu tengah menatap ke luar jendela.

"Suasana hati Xiao Byun terlihat tidak baik."

Baekhyun memandang kea rah sekretarisnya. "Dia bercerita tentang orang bernama Kyungsoo, apa dia temanmu?"

GAHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang