Bagian 4. Menata Diri 1 (Selesai Revisi)

34 4 1
                                    

"Jika mereka menyinyir berarti hinggap rasa iri. Jika mereka membenci berarti ego menguasai. Apa yang patut kita balas? Tidak ada! Allah akan membalasnya. Doakan kebaikan untuk mereka sebagaimana Nabi yang mendokan Umar untuk menuju islam"

******

Assalamualaikum teman-teman

Dapet salam nih dari Aa Ojan, katanya siapa yang mau foto, foto diacara kita nikah nanti eeaaa😂

Dapet salam nih dari Aa Ojan, katanya siapa yang mau foto, foto diacara kita nikah nanti eeaaa😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading:)

Satu bulan sudah Ricis resmi menggunakan kerudung, walau dia masih belum bisa memakai kerudung syar'i tapi dia sudah berhasil menutup keseluruhan auratnya. Awal-awal dia merasa gerah dan panas, bukan hanya gerah dengan kepalanya namun juga gerah dengan omongan teman-temannya disekolah.

'Sok alim!'

Bukan sok alim, tapi Ricis sedang memperbaiki diri.

'Sok suci!'

Lah bukannya perempuan memang harus suci dan menjauhi dari segala aib.

'Udah ga sayang sama baju dan celana pendeknya?'

Sayang. Tapi lebih sayang pakaian akhirat dari pada dunia.

'Udah yakin hijrah?'

Siap insya Allah!

'Ciee hijabers! Udah Hijrah nih'

Ricis menjawab hanya dengan senyuman.

Pertanyaan-pertanyaan semacam itulah kurang lebih yang sering Ricis dengar dan orang tanyakan kepada dirinya. Dia harus sabar dan pandai mengatur emosinya, dan jangan pernah memasukan ucapan mereka ke hatinya. Tapi dia tidak bisa, dia adalah tipe orang yang mudah memikirkan sesuatu walau hal tersebut dia tutup rapat dari siapapun. Jika dia tidak menyukai seseorang tak patut kan Ricis menceritakan hal itu kepada orang lain, sebab Ricis tak ingin orang lain pun tak menyukai apa yang Ricis tidak suka.

Wanita dan pemikirannya!

Doakan orang yang menyinyir kita, doakan orang yang membenci kita. Doakan agar mereka dapat menjaga lidahnya jika berucap dan tidak menyakiti hati orang lain. Dan hal baru yang Ricis pelajari sekarangadalah berhati-hati berbicara maupun bergurau. Sebab apa? Belum tentu gurauan kita membuat orang tersebut tertawa atau merasa senang namun justru memasukan kedalam hati dan membuat dia merasa tidak suka dengan kita. Setiap individu mempunyai kadar kesabaran masing-masing.

Lidah yang tak bertulang lebih tajam dari sebilah pedang yang siap menebas lawan di medan perang.

"Mah Ricis berangkat sekolah dulu. Assalamualaikum!"

Hijrahnya Cendol Dawet (Series 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang