"Bersyukur itu lantas menerima apa yang di kasih oleh Sang Pencipta, tak memandang apa itu bahagia atau pun duka"
--
Sesampainya di depan rumah Ricis segera turun dari mobil dan tak lupa mengucapkan terima kasih atas tumpangannya itu.
Hufft, syukurlah jantung Ricis sudah kembali normal lagi, jangan sampai mata dan hatinya kini tengah mendengar godaan setan yang terkutuk.
"Mama dari mana?" tanya Ricis menatap Mamahnya tengah menenteng rantang dan memakai pakaian rapih.
"Dari rumah Ibu Sari, rumah beliau sudah di beli, makannya Mamah bawa rendang ke sana, sekedar menyapa dan memperkenalkan diri," terang Mamahnya lalu Ricis langsung menyalami tangan Mamahnya itu. Setelah itu mereka berdua langsung membuka gerbang dan memasuki rumah.
Menjelang adzan maghrib berkumandang hujan turun membasahi sebagian bumi dengan derasnya. Alhamdulillah, Sang Pencipta telah menurunkan sebuah rezeki yang tak ternilai.
"Allahumma shoyyiban nafi'an," ucap Ricis lirih memegang jendela kamarnya yang berembun karena terciprat oleh air hujan dan menatap tanaman-tanaman yang asik bergoyang karena guyuran hujan di luar sana.
Ricis memejamkan mata menikmati bunyi hujan yang seperti alunan melodi khas yang dapat menenangkan jiwa. Setelah beberapa menit Ricis segera beranjak mengambil air wudhu dan menunaikan shalat maghrib dan tak lupa membaca surah suci Al-Quran.
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِا لصَّبْرِ وَا لصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar."
وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَا تٌ ۗ بَلْ اَحْيَآءٌ وَّلٰـكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ
"Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya."
وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَا لْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ نْفُسِ وَا لثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ۙ
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"
الَّذِيْنَ اِذَاۤ اَصَا بَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۙ قَا لُوْۤا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِ نَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ ۗ
"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)."اُولٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ
"Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."Setelah selesai mengaji Ricis baru saja ingin melipat mukenahnya sebelum suara benda jatuh yang cukup nyaring terdengar dari arah kamar Mamahnya berada. Mendengar suara itu Ricis langsung saja bergegas menuju ke kamar Mamahnya yang tepat berada di sebelah kamarnya dan menemukan Mamahnya terduduk di lantai dengan satu toples kripik pisang yang juga tergeletak berhamburan di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrahnya Cendol Dawet (Series 1)
Spiritual'Allah Maha Tahu, Ia pasti memberikan ini untukku karena memanglah ini adalah hal yang terbaik bagi ku jalani' kata-kata itu terus saja menjadi acuan bagi seorang muslimah yang baru saja menduduki kelas XI SMA. -Zahratul Ricis "Cie hijabres! " "Udah...