Chapter 9

1.5K 98 1
                                    

.

.

.

.

.

.

.

Empat bulan kemudian...

Sudah empat bulan lamanya Baekhyun tinggal bersama Chanyeol dan Chanhee. Tidak dia sangka kalau dirinya sudah menyayangi Chanhee. Bahkan kini dia sudah menganggap Chanhee sebagai anaknya sendiri.

Untuk Chanyeol, dia masih belum bisa menyimpulkan apa yang kini dia rasakan. Dia senang saat melihat Chanyeol tertawa. Hatinya menghangat saat melihat Chanyeol tersenyum. Tapi dia kasihan saat melihat wajah lelah Chanyeol.

Baekhyun tidak mau menyimpulkan perasaannya dengan cepat. Dia percaya pada akhirnya akan mendapatkan jawaban atas perasaanya saat ini. Tentang temannya, dia benar-benar menjauh. Bahkan kini Baekhyun mengganti nomor ponselnya yang hanya diketahui oleh orang tuanya dan Chanyeol. Baekhyun tidak mau membuat teman-temannya memandang sebelah mata padanya. Jadi lebih baik dia menjauh.

Chanyeol pun kini sudah semakin berani untuk mendekat dengan Baekhyun. Dia sudah berani berkontak fisik dengan Baekhyun. Hanya kontak fisik sebatas sentuhan saja. Chanyeol sebenarnya sudah lama menahan hasratnya. Tapi dia tidak mau melakukan hal bodoh karena nanti akibatnya akan fatal.

Hubungan mereka pun kini jauh lebih baik dari sebelumnya. Yang awalnya Baekhyun selalu memarahi Chanyeol tentang apapun, kini berubah.

Tapi sekarang yang terpenting bagi Chanyeol bukanlah masalah dekat atau tidak. Yang terpenting sekarang bagaimana caranya untuknya agar mendapatkan apa yang diinginkan Baekhyun.

Ya, kandungan Baekhyun kini sudah empat bulan. Dan dibulan inilah Chanyeol kelelahan menuruti segala yang diinginkan Baekhyun. Mungkin inilah yang disebut masa mengidam.

Seperti yang terjadi pada dua minggu yang lalu.

Flashback...

Chanyeol baru saja keluar dari kantor. Dia melihat arloji yang melingkar dipergelangan tangannya, ternyatajam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Karena proyek barunya inilah yang selalu membuatnya pulang larut malam. Mungkin minggu ini adalah hari yang menyibukkan baginya. Alhasil dia selalu seperti ini bahkan tidak jarang dia membawa pekerjaannya ke apartment. Dia tidak masalah kalau pulang larut malam, tapi yang mengganjal dipikirannya dalah Baekhyun dan Chanhee.

Sebenarnya dia khawatir dengan Baekhyun yang hanya berdua dengan anaknya di apartment. Dia sudah mengusulkan untuk menyewa seorang pembantu untuk menjaga mereka selam Chanyeol tidak di rumah. Tetapi sifat keras kepala Baekhyun selalu mengalahkannya. Baekhyun menolak tawarannya dengan alasan dia bisa sendiri.

Chanyeol mengendarai mobilnya menuju apartment. Hanya membutuhkan waktu beberapa puluh menit saja kini dia sudah sampai di depan apartment. Dia langsung memarkirkan mobilnya dan segera masuk ke dalam gedung apartment.

Saat sudah sampai di depan, dia membuka pintu apartmentnya. Dia kaget ternyata Baekhyun belum tidur. Bahkan kini Baekhyun dengan santai melihat televisi.

"Belum tidur?" tanya Chanyeol dengan lembut. Dia melepas sepatunya dan berjalan ke arah Baekhyun. Dia mendudukkan dirinya di samping Baekhyun dan melihat pria yang dicintainya. Inilah kenapa dia selalu mencintai sosok pria disampingnya. Selain dia manis mendekati cantik, Baekhyun juga selalu membuatnya tersenyum entah apapun yang dilakukan oleh pria tersebut.

"Belum." Jawab Baekhyun. Chanyeol hanya mengangguk. Setelahnya dia berdiri akan bersiap mandi. Tapi sebuah tangan mencekal pergelangan tangannya. Chanyeol membalikkan badannya dan bertanya pada Baekhyun.

BEING A MOTHER (CHANBAEK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang