Hari ini adalah hari kelulusan bagi kampus Al dan Max. Mereka yang sudah berjuang membuat tugas akhir yaitu Skipsi dalam beberapa bulan ini pun MERDEKA. Tidak lagi disibukkan oleh kegiatan mencari data, mengetik, menyusun serta mengejar-ngejar dosen dikampus untuk Konsul Skripsi.
Kemaren sore Al juga berkunjung ke rumah Yuki
untuk mengatakan tentang hal itu. Al juga berkata bahwa kehadiran Yuki sangatlah penting baginya besok, tapi Al tidak memaksakan Yuki untuk berhadir karena memahami keadaan Yuki sekarang bagaimana. Al bisa memaklumi itu.Max turun ke lantai bawah sudah bersiap menemui orang tuanya. Tapi yang dilihat Max, orangtuanya sedang berdebat diruang tamu.
"Kita ajak Yuki kan..?"
"Digedung itu orangnya banyak Mah. Yuki ga mungkin bisa menghadapi situasi seperti itu.."
"Yang jagain Yuki siapa Pah, kalau mamah ikut kegedung Wisuda Max.."
"Mamah tidak ingin menyaksikan kelulusan Max..?"
"Sangat ingin Pah. Asalkan Yuki ikut juga
"Papah juga sangat ingin mengajak Yuki. Tapi itu tidak mungkin.."
"Papah aja ya yang berangkat sama Max.."
"Sebenarnya Max pengen dihari kelulusan Max ini kalian bertiga bisa hadir. Papah, Mamah, dan Yuki.." Max datang menghampiri kedua orangtuanya. "Tapi Max juga ga bisa maksa Yuki buat datang. Gak apa-apa..
Semoga nanti saat kelulusan Yuki kita bisa kumpul semua..""Pasti sayang. Makasih kamu sudah mau mengerti kondisi adek.."
"Iya mah. Mamah jagain Yuki aja. Biar Max berangkat sama papa.."
"Jangan!!!" Sahut seseorang yang baru datang diambang pintu. Seperti nya dia sedikit mendengar percakapan mereka bertiga.
"Kalian bertiga berangkat saja.
Biar Salsha yang jaga Yuki.." Ucapnya yang tak lain adalah Salsha. Salsha masuk kedalam rumah Max dengan menangkup kedua telapak tangannya didepan, seperti memohon."Gak.." Ucap Max tidak terima.
"Max? Kamu kenapa..?" Tanya Mamahnya aneh melihat sikap Max.
"Max ga percaya sama dia mah.." Jawab Max.
"Tolong Kak Max.
Aku janji aku akan jagain Yuki dengan baik.." Ucap Salsha kembali memohon."Gue ga semudah itu bisa Lo tipu!
Gue bukan Al yang selalu percaya sama mulut lo..""Hari ini hari kelulusan Kak Max. Artinya hari kelulusan kak Al juga.
Kak Al ga mau aku datang. Aku ga masalah.
Tapi yang membuat aku sedih.
Orang tua aku juga ga bisa datang karena kesibukan mereka.." Salsha berbicara dengan meneteskan air matanya. Sangat terlihat kesedihan dimata gadis itu."Aku mohon sama Om dan Tante demi Kak Al.
Tolong datang sebagai pengganti orang tua kami yang super sibuk. Aku yakin kak Al sudah menganggap kalian sebagai orang tuanya juga, karena kalian orang tua Yuki.."Orang tua Yuki beserta Max menjadi iba mendengar kata-kata Salsha tentang Al. Setiap hari Al harus menerima bahwa orang tuanya sibuk dengan pekerjaan. Dan bahkan sekarang pun dihari special anak sulungnya. Mereka tidak mempunyai waktu untuk datang walau hanya sebentar.
Pasti Bunda Al sudah menelepon Al dan bilang akan membelikannya apapun. Sebagai permintaan maaf karena tidak bisa berhadir. Padahal bukan itu yang diinginkan oleh Al.
"Aku ga mau Kak Al merasa sepi disana hari ini. Tolong, Hari ini hari penting buat dia.
Aku ga mau dia sedih karena seluruh keluarga nya hari ini sangat mengecewakan.."Sekian lama Salsha memohon akhirnya Max mengiyakan permintaannya. Mengingat kebaikan-kebaikan Al selama ini pada keluarganya terutama untuk Yuki. Biarlah mempercayai Salsha sekarang mungkin dia sudah berubah kearah lebih baik sejak Al mendiamkannya dan tidak memperdulikan nya lagi. Semenjak Al tinggal dirumanya, bukan serumah dengan orang tua nya. Itu sudah hukuman yang berat bagi Salsha. Jauh dari kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK AL (Completed)✓
Short Story"Aku akan selalu ada disampingmu. Ingat atau tidak kamu dengan aku, Aku tidak peduli.." Al Ghazali Kohler