Aku sudah siap dengan gamis warna ungu dan jilbab warna biru ku. Aku berhias dengan sederhana agar Rasyid tidak menertawakan aku saat melihat penampilan ku.Setelah itu aku keluar dari kamar.
"Udah siap? " Tanya Rasyid padaku tersenyum sambil menatapku."Udah nih" Jawabku lalu tersenyum.
"Yuk pergi" Ajakku pada Rasyid yang hanya menatapku dari tadi.Sebelum berangkat akuberpamitan dengan dengan ayah dan ibu. Dan seperti tadi juga Rasyid hanya tersenyum menatapku terus.
Setelah itu ki pergi. Kini aku melihat Rasyid hanya tersenyum senyum dari tadi seperti orang tidak waras.
"Lokasinya masih sama kan? " Tanya Rasyid. Kami akan menuju tempat penjualan perabotan rumah tangga yang terbagus.
"Iya lah masih sama" Jawabku.
"Iya masih sama kek perasaan aku ke kamu" Ucap Rasyid lalu tertawa. Aku hanya diam karena Rasyid orangnya memang suka ngeselin dan suka buat orang baper jadi aku udah terbiasa dengan tingkah dia.
Beberapa menit kemudian sampailah kami ditoko perabotan maharani. Kami berjalan beriringan memasuki toko tersebut.
"Eh tunggu bentar" Ucap Rasyid yang membuat langkah ku terhenti.
"Iya kenapa lagi ? " Tanyaku.
"Disini kan toko perabotan rumah tangga, kitakan mau cari keperluan kamar aku, memang nya cari perabotan rumah tangga kita mau nikah apa? " Ucap Rasyid lalu tertawa. Kalimat terakhirnya membuat aku kaget.
"Ihh kamu ini disini bukan jualan perabotan rumah tangga aja tapi keperluan kamar juga ada tau" Jawabku sambil menatapnya.
"Iya deh calon ibu rumah tanggaku" Ucap Rasyid lalu tersenyum. Aku hanya mencuekannya saja karena sudah terbiasa dengan ucapannya.
Setelah membeli keperluan kamarnya Rasyid, aku mengajak Rasyid untuk minum es kelapa muda siang ini karena siang ini sangat begitu panas.
Sesampainya kami ditempat pedagang es kelapa, aku hanya terdiam tetapi berbeda dengan Rasyid yang hanya tersenyum sendirian dari tadi.
"Mau pesan berapa es kelapa nya dek? " Tanya pelayan.
"Dua aja mbak, nanti kalau kebanyakan nanti dia nggak kehabisan" Ucap Rasyid yang sontak membuat pelayanan langsung tertawa dan dia pun ikut tertawa.
Setelah pelayan itu pergi, Rasyid hanya menatapku.
"Maaf aku tadi cuma bercanda" Ucapnya lalu tersenyum.
"Hmm iya aku maafin, kamu kenapa sih kok suka buat aku marah dan ngeselin dari dulu" Ucapku lalu menatapnya tajam.
"Iya gapapa lah kamukan sahabat aku " Ucapnya lalu tersenyum.
Beberapa saat kemudian es kelapa pesanan kamipun datang. Kami sangat menikmati es kalapa ini dengan suasana siang yang begitu panas jadi bagus buat minum es kelapa.setelah es kelapa kami datang kami hanya diam dan terus menikmati es kelapa tersebut.
Disini sangat begitu ramai yang membeli es kelapa sehingga hanya tinggal satu tempat yang berisi untuk empat orang walau kami hanya berdua.
"Permisi, bolehkah kami bergabung disini? " Ucap seorang pria. Suara itu membuat aku sangat terkejut.
"Afifah" Ucap Farid. Akupun langsung mengalihkan pandangan ku.
"Kami kenal dia? " Tanya Rasyid padaku. Dan kini bisa kulihat ekspresi Rasyid sangat berbeda tidak seperti tadi.
"Iya aku kenal, dia teman sekolahku dulu" Jawabku lalu hanya dibalas oleh Rasyid dengan anggukkan.
Hatiku begitu sangat panas saat melihat Farid yang memegang tangan syahida, padahal mereka belum halal untuk berpegangan. Tanganku kini mulai ber gemetaran, air mata yang mulai ingin jatuh dari mataku tapi kuusahakan agar tak jatuh.
Rasyid terus melihatku.
"Kamu kenap? " Tanya Rasyid.
Aku hanya menjawabnya dengan senyuman.Alhamdulillah 😊
Gimana part ini??????Semoga kalian suka sama ceritanya.
Dan semoga nggak baper ya sama kata-kata Rasyid 😂
Jangan lupa follow, vote dan komen ya ☺
Yesi💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Diriku Melupakannya
Teen FictionDiriku Melupakannya Heii !! Kamu yang pernah datang dan aku kagumi hingga aku benar-benar menemukan siapa seseorang yang tepat bagi ku. Terimakasih engkau telah memberikan ku pelajaran tentang mengagumi cinta dan melupakan ....