Hidup memiliki tujuan
Walaupun hanya sebagai pemeran
Sementara dalam hidupmu
✨Malam ini aku memandang bintang yang bertaburan di angkasa. Menatap rembulan malam dibawah sinaran bintang-bintang. Bibirku tersenyum satu mengingat masa-masa bersamamu.
Andai waktu bisa diputar kembali, aku akan memilih untuk tidak mengenalmu karena cukup sakit hati ini untuk dilukai lagi.
"Afifah" Aku menoleh kearah Rasyid yang kini duduk di sebelahku.
"Eh iya" Jawabku.
Saat ini kami berada di teras rumahku. Rasyid ikut memandang kearah yang aku pandang.
"Langit nya indah" Ucapnya."Lebih indah dari perasaanku yang hancur" Ucapku memandang kearahnya sambil tersenyum.
"Perasaan? Langit saat ini indah banget karena dia ingin melihat semua orang gembira dan tersenyum" Ucapnya."Langit saat ini memang lah indah, tapi di setiap keindahan pasti ada kesedihan yang di sembunyikan, manusia tak akan menghamburkan kesedihan dan hanya bisa diam dan tegar dalam kehidupan" Ucapku yang tidak ku sadari airmata ku jatuh ke pipi ku.
" Jangan terus-menerus sedih dalam kurun waktu karena waktu itu dikejar bukan di tangisi. Menangis hanya lah membuang-buang tenaga dan pikiran, apa yang sedang kamu sedihkan sekarang hilang kan rasa sedih dan cinta itu karena dibalik kesedihan kamu pasti akan ada orang yang akan membuat mu bahagia di suatu saat nanti"ucapnya lalu memandangi ku.
"Aku nggak cinta, hanya sakit itu yang masih membekas" Jawabku sambil menahan air mata ku yang akan jatuh ke pipi ku.
"Sudah lupakan kesedihan dan cinta itu, karena aku akan ada selalu buat kamu" Ucapnya tersenyum.
Aku terdiam saat mendengar apa yang dikatakan oleh Rasyid karena dia tidak pernah berkata seperti ini.
"Kamu tadi bilang apa barusan? "
"Skip ajalh, malas replay lagi" Ucapnya sambil ketawa.
Ketawa nya kini membuat ku sedikit tersenyum.
🥀
Beberapa saat kemudian datang sebuah mobil dan tepat berhenti di sebelah rumahku. Rumah itu adalah rumah Rasyid dulu, rumah yang beribu kenangan dengan seseorang yang selalu
Membuat ku tegar dan bahagia."Kangen rumah yang dulu dengan ribuan kenangan" Ucap Rasyid melihat rumah nya.
"Rumah itu mau dijual lagi, aku harap kamu beli rumah itu kembali. Supaya kita bisa tetanggan lagi" Ucapku.
"Aku juga ingin tetanggaan lagi sama kamu dan juga ayah sama ibu pengen kembali ke rumah itu lagi" Jawabnya.
"Hmm kamu masih ingat nggak sewaktu aku jahilin kamu, terus kamunya nangis" Ucapku sambil terkekeh.
"Iya aku masih ingat, kamu jahil banget sama aku.kamu itu ngapain coba pakek kostum hantu jadinya aku nangis dan takut banget tau" Ucapnya yang terlihat kesal.
Kini aku tersenyum mengingatkan semua hal yang ada di masa kecilku dengan orang yang selalu membuat ku bahagia.
"Aku Kangen" Ucapku yang tanpa ku sadari bahwa airmata ku telah jatuh ke pipi ku.
"Yeee nangis mulu, nanti hilang cantik nya loh kalau kamu nangis terus" Ucap Rasyid sambil tertawa.
"Ihhh apaan sih"
"Kamu cantik"
"Ihhh..., aku masuk aja deh kalau gitu"
Aku berdiri pergi meninggalkan Rasyid.
Alhamdulillah🥀
Hehe maaf nih baru update soalnya lagi sibuk sama urusan sekolah yang banyak tugas😌😂Jangan lupa baca terus cerita aku ya
Dan
Jangan lupa di voment juga
Gratis kok😉Yesi🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
Diriku Melupakannya
Teen FictionDiriku Melupakannya Heii !! Kamu yang pernah datang dan aku kagumi hingga aku benar-benar menemukan siapa seseorang yang tepat bagi ku. Terimakasih engkau telah memberikan ku pelajaran tentang mengagumi cinta dan melupakan ....