Bismillah
°
°
°
Katakan rindu padanya yang akan aku tinggalkan,
Semoga dia sadar bahwa merindukan
Seseorang itu sangat berat dari mencintai tapi ditolak.
°
°
°
Setelah lulus dari SMA, aku melanjutkan kuliah dengan beasiswa. Menempub pendidikan di Universitas Gajah Mada dan memilih masuk ke fakultas kedokteran.Keseharianku selain kuliah juga menjadi seorang pegawai disalah satu butik terkenal di Yogyakarta. Bu nyai adalah pemilik butik ini. Oleh karena itu aku beruntung karena memperbolehkan aku untuk mengatur jadwal kuliah dan bekerja di butik. Sebenarnya keuangan keluargaku tercukupi, hanya saja aku tidak ingin merepotkan keluargaku.
Setelah lulus dari SMA, aku jarang bertemu sahabatku karena masing-masing memiliki kesibukan yang perlu diprioritaskan. Hal itu menghambat pertemuan kami, tapi komunikasi kami tak pernah terputus.
Meskipun memiliki kesibukan bukan berarti membuat kami tidak bisa bertemu sama sekali. Kami membuat kesepakatan untuk bertemu dia kali dalam seminggu.
****
"Bu nyai,aulia aku pulang duluan ya, assalamu'alaikum" Pamit ku.
Aku memakai ransel ku dan menuruni anak tangga setelah mereka menjawab salamku.
Kini aku berjalan menuruni tangga sambil menyalakan ponselku untuk menghubungi kak Ripal untuk segera menjemputku.
Sambil menunggu kak Ripal datang, aku memilih untuk bersantai didepan butik. Biasanya banyak pelanggan atau karyawan yang menunggu jemput disini. Jalanan disini tidak pernah sepi, meskipun pada malam hari.Beberapa menit kemudian kak Ripal datang. Dia membawa motor ninja warna hitam untuk menjemputku. Setelah naik ke motor, kak Ripal menjalankan motornya melintasi jalan raya. Kami berhenti ketika lampu merah menyala diPerempatan jalan. Kini mataku melirik kesetiap area, hingga aku melihat ke arah kanan, jantungku memompa lebih cepat dari biasanya karena ini pertemuan yang tidak aku inginkan.
Farid duduk diatas motornya yang fokus melihat jalan raya. Sorot mata teduh, senyumnya yang tidak pernah pudar, ekspresi tenang di wajahnya itu sangat aku rindukan. Meskipun keputusanku untuk melupakannya sangat bulat, tapi rasa rindu itu yang mempertemukan ku padanya.Aku terkejut,, ketika farid yang aku perhatikan itu menoleh kearahku. Dengan salah tingkah, aku mengalihkan pandanganku agar semoga dia tidak melihatku.
Kini rasa lega dihatiku ketika motor kak Ripal melaju meninggalkan kerinduan itu. Tetapi bisa kulihat farid pergi kearah rumah syahida, kulihat jam ditanganku bahwa ini sudah larut malam. Apa yang dilakukannya disana?
Segera aku beristighfar dan menghapuskan pikiran negatifku tentang mereka. Mungkin saja farid sedang ada keperluan kerumah syahida. Ah sudahlah,ngapain aku harus memikirkannya.Alhamdulillah 😁
Part ini gimana?
Semoga suka ya😌angan lupa follow, vote dan komen ya ☺
Yesi💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Diriku Melupakannya
Teen FictionDiriku Melupakannya Heii !! Kamu yang pernah datang dan aku kagumi hingga aku benar-benar menemukan siapa seseorang yang tepat bagi ku. Terimakasih engkau telah memberikan ku pelajaran tentang mengagumi cinta dan melupakan ....