nembak

9 4 0
                                    

   Hari ini arash meminta cherry, nana, dan kevin untuk menyiapkan suatu tempat yang akan menjadi saksi saat arash mengungkapkan perasaanya pada fiola.



"sip, tinggal nyalain lilinnya."





"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"good. Good luck bro, kita kesana dulu.." mereka bertiga pun mencari tempat agar tidak terlihat.

Arash duduk, dan menunggu kedatangan fiola.

"fuuhh.. Anjir deg degan.." ucapnya mengatur nafas.

Tak lama, fiola pun datang.
fio berhenti berjalan, ia beralih menatap sekeliling yang penuh dengan cahaya oranye yang amat cantik.

"duduk dulu.." arash pun berdiri dan menarik kursi yang akan menjadi tempat duduk fiola.

Fiola pun melanjutkan berjalan, dan duduk dibangku yang sudah disiapkan.

"rash?.." fiola tampak bingung dengan semua ini, ia menunggu penjelasan arash untuk mengatakan apa maksud dari semua ini.

"cantik gak?" arash bertanya pada fiola yang tengah sibuk memandangi sekeliling.

"cantik! Tapi apa maksudnya ini??" tanya fiola.

.
.

"fi.. gatau kenapa, semakin kesini gua makin deg degan setiap kali ada di samping lo. Gua mungkin nggak romantis, gua ga bisa ngerangkai kata kata seperti orang  lain. Gua gatau sejak kapan, tapi gua suka sama lo."

Fiola pun terkejut. Ia beralih memandangi arash yang sudah memerah.

"bunga yang di tengah tengah ini buat lo, kalo lo ngambil berarti lo mau jadi pacar gua, tapi kalo sebaliknya.. Gua tau sendiri kok."

"...." fiola hanya terdiam, ia betul betul terkejut dengan pengakuan arash yang tiba tiba.

"gua ngerti, nggak perlu dijawab sekarang. Kalo lo ngerasa keberatan, lo ngga perlu ngambil bunga in-"

Belum sempat arash menyelesaikan kata katanya, namun bunga mawar yang berada di tengah meja ini pun di ambil oleh fiola.

"iya, aku mau.."

Arash pun sepontan memegang tangan fiola erat erat. Dan tersenyum lebar dengan telinga yang memerah.

"makasih.."

"kamu tau nggak? Fio juga suka sama arash, fio suka senyum senyum sendiri waktu main game sama arash." fio pun tersipu, ia mengatakan hal tersebut dengan menunduk.

.
.

"congrattss pengantin baruuuuu!!" tiba tiba nana, kevin, dan cherry muncul dari balik pagar mengagetkan fiola.

"pengantin baru pala lo, pacar baru cuk" ucap nana.

"wkwkwk selamat ya bro. Fi, betah betah ya sama brother gua wkwk" ucap kevin.

"loh? Kalian??" fiola tampak bingung dengan kedatangan tiga serangkai ini.

"mereka yang bantu gua ngedekor ini semua.." ucap arash.

"gimana gimana? Bagus kann tempatnyaa" ucap cherry menyikut fiola.

"iya bagus, cantik banget.." fiola tersenyum, membuat arash yang melihatnya pun tersipu kembali.

"cantikan lo" tiba tiba arash membisiki tepat di samping telinga fiola, sehingga membuat fio memerah.

"ekhemm,, kuy gaes kita out~" nana memberi kode untuk cherry dan kevin segera menyingkir dari sini.

Kini arash dan fio saling berhadapan. Jantung mereka bisa terdengar satu sama lain. Tangan hangat yang di genggam. Dan bau parfum khas membuat keduanya merasa nyaman lebih dari apapun.

"makasih udah nerima perasaan gua. Gua akan berusaha buat lo seneng fi, lo mahkota gua sekarang."

First kiss fiola pun diambil oleh arash.

Fiola pun terkejut namun tidak menghindar. Ini kali pertama untuknya.
.
.

.
.

Next

FIOLA DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang