"woahh.. Lu seriusan fi tinggal di rumah segede ini sendirian? Ga takut?" tanya nana sembari memandangi pekarangan rumah yang lumayan luas.
"aku nggak sendiri kok, ada mama. Tapi mama sering lembur"
"jadi ujung ujungnya tinggal sendiri kan.."
"kapan kapan nginep kuy cher!! Boleh ga fii??"
"eum.. kalo itu harus ijin ke mama dulu,," fiola tersenyum canggung pasalnya dirinya belum pernah membawa teman kerumah apalagi sampai menginap."gue.. Ikut.."
Samar samar suara lirih arash terdengar oleh kevin.
"oy kalo kita ikutan nginep disini boleh gak??" tanya kevin spontan, membuat arash melotot padanya."wah gila lo ya, mana boleh cowok nginep di rumah cewek yang bukan siapa siapanya!!" ucap cherry menyikut lengan kevin.
"... Gua pacarnya," gumam arash lirih.
"T-tapi gua pacarnya jadi.. Uhm, oh shit! lupakan," arash memegangi tengkuknya dan memalingkan wajahnya yang mulai memerah.
"pffftt hahahahaha!! Liat tuh arash malu malu gorilla" ledek nana.
Fiola tersenyum tipis, ia berusaha keras menahan tawanya "yaampun dia imut sekali."
"nanti aku minta ijin ke mama dulu ya, buat kevin sama arash nanti aku bilangin juga ke mama diizinin apa engga"
"oke, moga diizinin ya, arash ngeblush noh wkwk" cibir kevin pada arash.
Kini mereka tengah bersantai di dalam rumah fiola cukup lama. Kevin dan arash sibuk bermain PS
cherry dan nana sibuk menghabiskan cemilan dan menonton tv."gua baru tau ternyata lu hobi main game juga fi." ucap kevin yang sedang sibuk mengotak ngatik stik psnya.
"ngga juga kok. Aku main game semata mata buat ngilangin bosen aja haha" ucap fiola.
"kapan kapan mabar yok, bertiga main pabji sama arash juga" ajak kevin.
"boleh,," jawab fiola.
"hmm" isyarat persetujuan dari arash___
Hari pun sudah mulai petang. Mereka berempat memutuskan untuk segera pulang sebelum terlalu larut.
"daah fii besok besok kita main kesini lagi yaa~" ucap cherry melambaikan tangan dan segera melajukan sepeda motornya bersama kevin dan nana.
Arash masih berada di samping fiola melihat kepulangan para sahabatnya itu.
"loh?? masih disini belum pul-"
Ucapan fiola tertahan karena arash yang tiba tiba memblokir bibirnya.
Fiola terkejut, namun tidak menghindari kiss yang di berikan oleh arash.
"udah malem, gua pulang dulu ya."
Ucap arash mengusap pucuk kepala fiola."iya.. Hati hati," sahut fiola yang masih memerah.
Arashpun memakai helmet full facenya dan segera menaiki motor dan segera melaju meninggalkan rumah fiola.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIOLA DIARY
RandomAku suka bermain game, tak ada waktu buatku untuk berurusan dengan cinta. Maksudku, apa itu cinta? Bukankah itu hanya sekedar perasaan suka antar dua insan yang saling suka, hanya itu, atau ada yang lain? kau pikir, apa alasanku menghabiskan waktu h...