SURRENDER | 8

62 8 0
                                    

"Setelah aku bersusah payah menahan rasa yang bergejolak saat kau bersama orang lain. Kau datang tanpa rasa bersalah, membuatku lupa akan resah itu."

🍓🍓🍓

17 Agustus...

"Dar, baris didepan aja elah ayoo." ajak Via menarik narik tangan Dara.

"Males ah, Panas. Mending dibelakang bisa jongkok, kalo didepan mah pegel bediri mulu." tolak Dara mentah mentah.

"Kan gue mau liatin Kak Alva lebih jelas Dar, pasti keren deh uuuh dia jadi pengibar nya lho. Ayolah, Dar. Plisss." bujuk Via tak menyerah. Baiklah, ia mulai beraksi mengeluarkan mata sarenggannya eh pup eyes nya yang membuat Dara hanya bisa berdecak malas.

"Ck iyadeh iya." ucap Dara akhirnya menyetujui.

"Wahh keren bangettt."

"Gilaa itu yang ngibarin bendera ditengah ganteng parahh."

"Jodoh gue tuh."

"Ahh Kak Alva kuuuuuu ailafyyuuuu."

"Harus ajak fotbar nih ntar."

"Nambah keren kak Alva uwuu."

"WOI ITU KAK ALVA MAU GUE KARUNGIN BAWA PULANG"

Apa apaan mereka ini? Tidak bisa apa mengagumi dalam diam sejenak? Mana suaranya berisik sekali kea toa pasar. Ga ingat situasi banget. INI LAGI UPACARA WOEY?!

Omegot hati Via menangis mendengarnya😭

Cowok gue woyy, ettdah parah benerr nih cewek cewek, pengen jadi pelakor semua. Abis ini kak Alva harus gue gembok lima lapis plus rantai juga! Batin Via.

Setelah ucapara selesai...

"Dar, temenin gue nemuin kak Alva yok! Ntar gue traktir makanan seriusdahh sama cimoy cimoy yang jaga warungnya juga gua beliin." ucap Via berniat menyogok Dara yang hobby makan itu.

"Hmm okedeh." gumam Dara tergiur tapi sok cuek biar gakeliatan mudah disogoknya gitu. Hmm Via selalu tau kelemahannya.

Obat nyamuk deh ni gue, kudu beli korek nih. Batin Dara.

Tinggg...

Kak Alva❤
Kesini cepat, mau fotbar ga?
Di dekat tiang bendera ya!

Read.

Setelah membaca pesan itu langsung saja Via menarik tangan Dara menuju tempat dimana Alva berada tanpa berniat membalas pesan itu.

Saat telah sampai disana..
Deg.

Apa ini? Apa Alva menyuruhnya datang kemari hanya untuk menunjukkan ini?

Lihatlah disana ia sedang berfoto mesra bersama Safa dan antek anteknya secara bergantian. Tidak tidak bukan itu masalahnya. Jika sekedar foto saja ia tidak masalah, Tapi tangan wanita itu? Menggandeng tangan pacarnya dengan mesra? dan Alva tidak menolaknya? Ah Apa apaan ini!

Dara yang merasa atmosfer disekelilingnya terasa panas bingung ingin melakukan apa, jujur ia saja sangat kesal melihatnya apalagi Via?

Baru saja Via ingin melangkahkan kaki pergi dari sana, seseorang menarik tangannya membawa Via sedikit menjauhi tempat itu. Dara pun hanya membuntuti mereka dari belakang.

"Nih." ujar Kenneth menyodorkan ponselnya. Ya, orang itu adalah Kenneth musuh menyebalkan kesayangannya.

"Buat apa? Kakak mau handphone kakak aku jual?" tanya Via kebingungan.

SURRENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang