Kita itu hanya beda pemikiran beda penerimaan
Juga dua arah pandang
Tapi semoga satu visi misi kehidupan
- diwangga.------------------------------
Mira Pof:
T
adi. Setelah bertemu dengan diwangga, mira bergegas untuk pulang ke rumah setelah melihat jam sudah memasuki waktu akan makan malam.
Dan disinilah dia sekarang, rebahan di atas kasur sambil menghela napas, menatap langit-langit kamar mira mulai berandai dengan tatapan yang menyiratkan rindu "Andai aja saat itu tuhan berkehendak lain. Mungkin sekarang mamih masih ada di samping gue".
Beralih menatap foto keluarga nya yang ada di atas nakas mira meraihnya, memejamkan mata dan memeluknya erat.
Tiba-tiba pintu kamar mira di ketuk oleh abang keduanya.
Miki aji suryatama atau kalian bisa menyapanya bang miki."Tok-Tok-Tok!!!"
"Mir, ayo makan malam. Ada papih sama bang jimi juga di bawah" suara miki menggema di balik pintu kamarnya.Dengan semangat dan melupakan rindunya dengan mamih, mira bergegas membuka pintu kamarnya dan karena terlalu semangat mira membuat miki kaget karena pintu yang tiba-tiba terbuka begitu cepat.
"Ebuset, lo tuh gabisa apa buka pintu pelan-pelan. KAGET GUE!!!" sewot miki kepada mira yang hanya di anggap angin lalu oleh lawan bicaranya.
"Seriusan bang, ada bang jimi juga di bawah????"
"Iyee pendek, noh bang jimi baru sampe tadi sore dan pas nyampe rumah lonya masih di galeri jadi yaudah kata si jimi dia mau ngejutin elo"
Kata miki sambil jalan dan merangkul adiknya mira.Dengan sebal dan pura-pura merajuk, mira menampik "Iiiih bang miki!!!! Gue tuh ga pendek. Cuma standar yang di kasih tuhan udah segini tau"
"Halah udah pendek masih aja ngelak_-' pendek mah pendek aja miracle hahaha" olok miki sambil tertawa.
Karena sangat kesal dengan miki, mira pun berteriak mengadu kepada suryatama sang papih.
"Papiiiiiiiih, bang miki ngatain aku pendek mulu ihhss pokonya besok papih harus beliin aku vitamin kalsium biar tulang ku bisa Beregenerasi yaa" kata mira sambil berlari ke arah meja makan dan duduk di samping papihnya.
Yang mendengar pergulatan mulut miki dan mira pun hanya bisa terkekeh, karena sikap mira yang dalam mood manja seperti ini. Membuat suasana lebih hangat di banding ketika mira hanya tersenyum biasa dan diam tak banyak bicara.
Setelah duduk di bangkunya, mirapun memberondong kakak pertamanya itu dengan banyak pertanyaan.
"Baaaaaaang jim, i miss you so much. Tapi ga lupa bawa oleh-oleh buat aku kan? Terus Ko ga bilang ga ngasih tau aku sih mau pulang? Kan aku bisa jemput bang jim di bandara kalo tau" dengan wajah sebalnya.
Yang malah di sahuti miki
"Heh nyonya painter lo tuh sibuk terus sama pacar lo yang di galeri itu tau" miki malah lanjut mengolok mira.S
edangkan yang di todong pertanyaan sama mira, malah fokus pada makannya tanpa menjawab rasa penasaran adiknya itu.
Karena tak tega melihat mira yang terus di goda oleh miki suryapun akhirnya menegur putra keduanya.
"Sudah mik biarkan adikmu makan, sepertinya putri raja belum makan berhari-hari" kata surya sambil melirik mira yang kalap mengambil makanan di atas meja.
"Hehehehe aku makan banyak karena besok otak ku harus kuat sama materi matematika pih"
"Berarti kamu sudah bertemu dengan murid prof zaru yang akan menjadi tutor mu mir?"
"Iya pih, tadi di galeri abis nyocokin jadwal dia langsung pamit pulang" kata mira.
Karena penasaran atas perbincangan mira dan papihnya miki pun bertanya.
"Eh seriusan lo de, mau belajar matematika. Lo ga lagi ngigo kan? Coba sini-sini" kata miki sambil menyodorkan tangannya ke jidat mira.
Mira yang kesal dengan miki pun berseloroh sambil menampik tangan miki.
"Apaan sih abang, ini gue tuh seriuzzz pake Z tau. Lagian tuh lo harusnya semangatin adiknya yang gasuka matematika ini. Bukan malah ngeledek gitu.""Iya maaf deh kalo gitu, abis gue kaget aja gitu tau lo mau belajar matematika apalagi setelah mamih..." setelah melihat ada binar kesedihan di mata adiknya pun miki tak berani melanjutkan ucapannya.
Karena suasana yang tiba-tiba awkard, jimi yang merasa perubahan suasana pun bersuara.
"Lanjutkan makannya, obrolan kalian bisa di lanjut nanti. Bukan di meja makan"
Ebuset sekalinya ngomong si jimi pedes bener mulutnya, heran autor.Surya yang ada di antara ketiga anaknya pun hanya bisa mengalihkan tatapan ke piring nasi yang ada di hadapannya dengan tatapan sedihnya. Dan suasana pun menjadi hening sehening heningnya, dan mungkin kalau ada nyamuk lewat bakal kedengeran tuh suara permisinya hhhha:v.
Setelah 10 menit berlalu, mira pun selesai dengan makannya dan langsung memilih pamit kembali kekamar.
"Pih, bang jim, bang mik. Aku udah selesai makan jadi aku permisi duluan mau istirahat" sambil bangkit dari bangkunya dan tanpa menunggu respon dari lawan bicaranya mirapun mulai berjalan meninggalkan meja makan.
Sedangkan di meja makan, miki memberanikan diri membuka suara.
Dengan menunduk menyempunyikan ke bodohannya.
"Maaf pih, tadi miki ke ceplosan dan ga bermaksut buat mengingat kejadian yang lalu" kata miki dengan rasa bersalah.Sambil menatap kedua anaknya surya berkata "Tak apa mik tak perlu kamu sesali, tapi untuk selanjutnya papih minta kamu bisa lebih menyemangati adik mu. Dan untuk kamu jimi besok kamu sudah mulai bisa magang di perusahaan papih. Sudah papih mau keruang kerja dulu habiskan makanan kalian" setelah itu surya pun berlalu ke ruang kerjanya.
Miki yang merasa bersalah kepada mira pun berniat akan meminta maaf pada mira besok di galeri mira sekalian berkenalan dengan mahasiswa yang akan menjadi tutor adiknya itu.
Setelah miki dan jimi selesai makan, mereka pun memutuskan untuk pergi ke kamar masing-masing.
Sedangkan piring kotor bekas mereka makan, lantas di bersihkan oleh pelayan.
Malam semakin larut dan karena kejadian di meja makan tadi yang membuat mira merindukan mamihnya. Mira pun memilih untuk tidur karena dengan tidur setidaknya dia berharap mamihnya datang ke dalam mimpinya.
.
.
.
.
SEKIAN DULU GUYS CERITANYA, AKU HARAP CERITA PERTAMA YANG KUTULIS INI DAPAT MENGGAMBARKAN PENOKOHAN SEPERTI NYATA YA HEHEHEHE.
SEMOGA CERITA PERTAMA KU INI JUGA BISA MENDAPATKAN FEELNYAMAKASIH GUYS
JANGAN LUPA LIKE YA JANGAN JADI SILENT READ.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ones Am Daming
Chick-Lit"Kata siapa jurusan seni ga berhubungan sama pelajaran matematika?" - tanya Diwangga praharja. kepada mira. "Kata gue barusan, karena matematika itu selalu ngerepotin orang untuk nyari X agar bertemu dengan Y kenapa juga x dan y ga berusaha untuk...