Klasifikasi seni fraktal

22 4 0
                                    

Cafe plano'art galeri

'Ting'
Bunyi lonceng menyambut diwangga saat memasuki cafe dan galeri ini, membeliakan mata keseluruh penjuru cafe diwang tak juga menemukan si empu yang sudah ada janji dengannya.

"Sudah jam tujuh malam, dimana dia berada? Katanya sudah ada di tempat ini" monolog diwang sambil melihat pesan dari mira.

Ya, sesuai jadwal yang di sepakati kemarin. Diwang dan mira akan memulai les privatnya hari ini jam 7 malam di cafe plano'art, dan menurut diwang mira itu aneh. Mau belajar ko malah di tempat seramai cafe ini? Bagaimana bisa dia menyerap penjelasannya nanti.

Karena tak kunjung melihat mira, diwang memutuskan mengirim pesan singkat pada mira yang bertulis "Saya sudah di cafe mir, kamu di mananya?" send setelah beberapa lama centang pun membiru.

"Lantai 3, kelas lukis sebelah kanan yang di depan pintu ada lukisan RINI 'IR, SOEKARNO'." 19.11 wib.

Oh ternyata dia ada di lantai 3, setelah itu diwang segera bergegas menaiki tangga ke lantai 3 yang akan menjadi tempat untuk mengajarkan mira.

Dan ketika di lantai 2, diwang melihat banyak lukisan abstrak ataupun modern yang di ujungnya berinisial nama pelukis yaitu Mrs dengan tersenyum diwang tau bahwa lukisan-lukisan ini sudah pasti karya tangan miracle rianjani suryatama. Karena sudah telat sekali diwang mengabaikan rasa kagumnya terhadap interior cafe di lantai dua yang dia tebak bertema clasy
And strong of art. Benar-benar perpaduan yang memuaskan.

Setelah melihat petunjuk yang di berikan oleh mira, diwang mentap pintu yang di depannya terpampang lukisan RINI KARYA IR. SOEKARNO dan mengetuknya.

"masuuk!" sahut mira.

"Permisi, maaf saya telat datang kesini" Ucap diwang merasa bersalah karena telat di hari pertama mengajar.

"Gapapa, salah gue juga lupa ngasih tau lo kalau gue ada di lt.3 oh iya lo mau minum apa? Biar gua pesen lewat interkom" tawar mira.

"Ah tidak usah, saya bawa air sendiri" kata diwang menunjukan sisi tasnya yang terdapat tupperware.

Dan mira hanya bisa mangut-mangut. Karena mira dan diwang sama-sama tak sadar keberadaan miki, mikipun akhirnya bersuara.

"EEEKHM lo ga nawarin gue minum mir?" sarkas miki yang sedari tadi dicuekin mira melukis.

Ya. miki datang setengah jam sebelum diwang sampai di cafe ini, yang dapat dipastikan kehadiran miki tak di sambut mira yang masih merajuk sama miki dan menyelesaikan hasil lukisannya.

"Lo bisa minta fafa buat anterin minuman kesini, tanpa perlu gua tawarin!" balas mira cuek.

Menghela nafas, miki bersuara lagi "Dasar ngeselin, untung sayang kalo ga udah gue paketin lo ke merauke".

Mira yang mendengar abangnya menggerutu langsung saja berkata "Bodoamat".

Dan diwang hanya melihat interaksi kedua orang itu dengan muka bertanya-tanya, siapa gerangan cowo yang berusaha mengajak mira bicara itu.

Miki yang merasa di perhatikan pun menatap balik diwang, dan tanpa sungkan langsung mengenalkan dirinya sendiri.

"Gue miki, abangnya bocah ngeselin ini" sambil menatap sinis mira. Mira yang mendengar itu hanya memutar bola mata.

Ones Am Daming Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang