Part VIII

488 6 0
                                    

Semua Akan Terbongkar

Jam 8 malam.

Pov Kira.

Saat ini aku sedang duduk bersila di atas kasur menatap layar laptop, untuk mengerjakan revisi yang ku dapat setelah bimbingan tadi. Ketika aku hendak mengetik, hp ku bergetar menerima sebuah pesan dari nando.

"Hey ra"
Isi pesan tersebut.

"Iya do"

"Lagi sibuk?"

"Engga kok"

"Aku telepon, boleh?"

Aku tersenyum.

"Boleh"
Balasku.

Sedetik kemudian, layar hpku berubah menunjukan adanya panggilan masuk dari nando.

"Halo ra?"
Ucap nando membuka obrolan.

"Iya"
Jawabku singkat.

"Kamu lagi ga sibuk kan?"

"Engga, cuman lagi nyicil revisian aja"

"Oh, sambil telponan gapapa?"

"Gapapa kok, eh bentar ya do"

Aku meletakan hp di kasur lalu segera bangkit berjalan untuk mengunci pintu kamar. Pintu kamar terkunci, aku meraih headsetku dari dalam laci meja belajar, lalu kembali duduk bersila di depan laptop.

Headset terpasang di kuping, lalu mencolok kabelnya pada hpku.

"Halo do?"
Ucapku memastikan bahwa headsetku bekerja.

"Iya ra, abis make headset yah?"

"Iya, kok tau?"

"Suaranya berubah...tapi wajah cantik kamu ga akan berubah kok"

"Ih apaansih do"
Aku tersenyum geli mendengar gombalannya

"Haha maaf - maaf.. kamu masih ngerjain revisi kan?"

"Masih kok"
Jawabku berbohong karena saat ini kedua tanganku justru sedang memegang hp, mataku menatap foto nando yang terpampang pada profilnya

"Yaudah, aku temenin ngobrol yah"
Ucap nando.

"Iya"
Tak ingin terus berbohong, aku meletakan hp di atas paha lalu kembali berfokus untuk melanjutkan revisi..

Kami sejenak terdiam, jariku sudah mulai menari di atas keyboard laptop.

"Ohiya ra, aku ada pertanyaan ngasal"
Ucap nando memecah keheningan..

"Maksudnya?"

"Kamu mau nikah umur berapa?"

Aku sama sekali tak siap dengan pertanyaan nando, jariku berhenti mengetik.

"Eh...mmm...gatau sih do, yang pasti kalo udah lulus kuliah"
Jawabku, gugup.

"Berarti kalo nanti kamu udah lulus trus ada yang ngajak nikah, mau?"
Tanya nando.

Aku meraih hp dan kembali menatap foto nando pada layar, entah mengapa aku tersenyum.

"Gatau"
Jawabku singkat, bibirku masih melengkung tersenyum.

"Oh.. yagapapa sih kalo mau ngejar karir dulu"

"Eh..engga...maksudnya..bukan gitu.."
Aku gugup.

"Hm?"
Suara nando seakan menunggu penjelasan.

"Yakalo ada calon yang pas sih kenapa engga"
Balasku lemah, entah kenapa aku merasa malu untuk mengucapkan hal tersebut.

"Oh gitu...eh kamu masih lanjut ngentik kan?"

Semua Akan TerbongkarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang