Part XIII

546 4 0
                                    

Semua Akan Terbongkar

Kamis, di kamar mandi sekolah.

Pov orang ketiga.

"Lu juga sadar ga kalo kemaren gua sengaja biarin lu ngerjain lala?"
Balas anto tersenyum lalu melangkah mendekati geri.

Mendengar ucapan anto. Ekspresi wajah geri berubah. Anto kemudian dengan cepat melayangkan pukulan ke wajah geri. Geri dengan sigap menarik kepalanya mundur menghindari pukulan anto seraya meletakan kedua tangannya di dada anto, menjadikannya tumpuan untuk bergerak mundur.

"Ayoklah, biasanya bacot mulu lu"
Ucap anto lagi - lagi melangkah mendekati geri.

"Berisik lu anjing!"
Bentak geri justru dengan cepat memukul wajah anto.

Anto sempat mengelak, pukulan geri hanya berhasil bergesekan dengan kuping anto. Anto kemudian sedikit menunduk dan menghatamkan pundakknya pada dada bagian bawah geri.

"Egh"
Geri terpekik. Anto dengan cepat mendorong tubuh geri mendekati dinding kamar mandi.

"Gausah meluk - meluk bangsat!"
Protes geri mengangkat tangannya tinggi dan menjatuhkan sikutnya ke punggung anto.

"Agh"
Kini anto yang terpekik saat merasakan betapa tajamnya sikutan geri.

"Anjing!"
Umpat anto seraya menegakkan badan lalu mendorong tubuh geri menggunakan dua tangan.

Dua manusia itu kembali bertatapan.

"Ayok sini dah lu"
Ucap geri sambil menaikan kedua tangannya setinggi alis dan meletakan kaki kirinya di depan.

Tatapan anto seketika berubah melihat posisi geri, tersadar bahwa geri memiliki ilmu bela diri yang sering di sebut juga dengan pertarungan delapan kaki, muay thai.

Anto justru tersenyum, lalu dengan santainya ia menaikan tangan dan membungkukan tubuhnya.

"Gausah tengil to"
Ucap geri saat melihat posisi anto yang juga nampak seperti memiliki ilmu bela diri.

Geri melangkah maju dan dengan cepat menggerakan tangan kirinya ke wajah anto. Anto dengan sigap memiringkan kepala untuk menghindari serangan geri. Sedetik kemudian, geri justru menarik tangan kirinya dan memukul menggunakan tangan kanan.

Anto seakan mati langkah, yang ia bisa lakukan hanyalah memalingkan wajah memberikan pipi untuk menerima pukulan geri.

*Bak!*
Pukulan geri mendarat telak di pipi anto.

Anto memejamkan mata dan bergerak mundur akibat pukulan geri.

"Haha, kalo cuman gaya doang semua orang juga bisa"
Ucap geri dengan percaya diri mengimbangi langkah anto untuk terus merapatkan jarak bertarung.

"Anjing!"
Kini anto melayangkan pukulan ke wajah geri.

Namun geri dengan cepat menunduk. Anto sama sekali tak dapat menghindar saat menyadari bahwa geri sudah melayangkan uppercut ke dagunya.

"Ekh"
Anto terpekik bahkan air ludahnya nampak terciprat keluar.

Pukulan geri berhasil membuat anto menganga menatap atap kamar mandi, sebelum melangkah mundur dan akhirnya jatuh berbaring di lantai.

Semua Akan TerbongkarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang