Part IX

488 5 0
                                    

Semua Akan Terbongkar

"kak vina beneran ga mau langsung aku anterin ke rumah aja?"
Tanyaku pada kak vina yang baru saja turun dari motor.

"Kakak mau numpang istirahat di kamar anto dulu, boleh kan?"
Balas kak vina seraya membuka gerbang kostanku.

Aku tersenyum.

"Boleh kok"
Jawabku mengangguk.

Gerbang kostan terbuka, aku segera memarkiran motorku. Selesai kak vina menutup gerbang, ia kemudian mulai berjalan menuju kamar kostanku.

Aku mempercepat aktivitas melepas helm lalu melangkah menyusul kak vina.

Di depan kamar, kak vina hendak membuka pintu namun gagal karena masih terkunci.

"Sabar kak"
Jawabku seraya meraih kunci kamar dari kantong celana kemudian berjalan menghampiri kak vina.

"Capek to, mau cepetan rebahan"
Balas kak vina.

Kak vina mengambil satu langkah ke samping memberikanku ruang untuk membuka pintu, ku masukan kunci ke dalam selot kemudian segera membukanya.

Pintu kamarku terbuka.

Aku melangkah masuk bersama kak vina. Kak vina tanpa ragu segera menghempaskan tubuhnya berbaring di atas kasur.

"Aah....akhirnya bisa rebahan juga"
Eluh kak vina bebaring di atas kasur.

Aku hanya tersenyum melihat ke letihan kak vina.

"Mau ku beliin minum kak?"
Tawarku saat hendak menutup pintu.

"Boleh deh to, tolong ya"
Balas kak vina sambil membuka tas kemudian mengeluarkan dompet.

"Gausah kak, ini uang yang kakak kasih masih ada kok"
Ucapku menyadari apa yang hendak di lakukan kak vina.

Masih dalam posisi berbaring, kak vina menggeser pandangannya menatapku.

"Beneran? Uang itu kakak kasih buat makan kamu loh to"
Ucap kak vina dengan tangan memegang dompet.

"Iya kak"
Balasku tersenyum.

Tak ingin menunggu lama, aku segera melangkah keluar dari kamarku kemudian pergi menuju warung yang berada di samping kostan, membeli dua botol minuman untuk aku dan kak vina lalu melangkah kembali menuju ke kamar.

Di dalam kamar, aku menemukan kak vina masih berbaring sambil memainkan hp.

"Nih kak"
Ucapku yang kini sudah berdiri di samping kasur, menyodorkan satu botol minuman kepada kak vina..

"Makasih yah to, maaf ngerepotin"
Balas kak vina seraya menerima botol minuman yang ku berikan..

Aku hanya mengangguk kemudian berjalan mundur untuk menutup pintu kamar. Pintu kamar tertutup, aku kembali mendekati kak vina lalu duduk di pinggiran kasur dengan posisi membelakangi kak vina.

Sejenak kami terdiam mencoba melepas dahaga, menikati cairan dingin dari botol yang saat ini kami genggam.

Setelah beberapa saat, kak vina yang masih tiduran di belakangku meletakan tangan kanannya di atas pahaku.

"Tadi ngobrolin apa aja to sama dimas?"
Tanya kak vina, tangannya mengelus pahaku dari luar celana.

"Yagitu kak, ngobrolin masalah aku sama orang rumah..terus ngobrolin masalah perkuliahan dia juga"

"Sebenernya tadi kakak ga enak ninggalin kamu sendirian di sana"

"Gapapa kok, dari pada aku sendiri di kostan ga ada temen"

Semua Akan TerbongkarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang