5. Anak baru?

78 11 8
                                    

'Kring... Kring...' bel sekolah berbunyi. Para siswa duduk di tempatnya masing masing untuk menunggu guru mereka datang

"Assalamualaikum. Selamat pagi anak anak" sapa guru yg baru masuk ke kelas Tasya.

"Wa'alaikumsalam. Pagi bu..." jawab para siswa serentak.

"Kalian akan mempunyai teman baru. Troy, perkenalkan dirimu!" lalu siswa tersebut memperkenalkan dirinya.

"Hai... Nama gue Troy Pratama. Gue pindahan dari SMA Pancasila" kata Troy dengan senyum tipis.

"Ganteng banget gile..."
"Wah Nevin ada saingannya nih"
"Bodo ah masih gantengan Nevin juga"
"Bang!! Mau ga jadi pacar aqooh?!!"
"Bang nanti temenin ke kantin, yaa?!"

Seketika kelas IPA II itu berisik karena pujian dan clotehan dari siswa siswinya. Tasya hanya menggelengkan kepalanya melihat teman temannya bereaksi terhadap Troy. Lebih baik ia mendengarkan lagu kesukaannya menggunakan earphone yg ia colokkan di HPnya daripada mendengarkan teriakan teman temannya.

"Sudah sudah!! Troy, kamu duduk disebelah Tasya. Tasya, acungkan jarimu!" Tasya yg sedang mendengarkan lagu pun kaget.

"Saya bu?" Troy mengucapkan terimakasih kepada guru tersebut lalu ia berjalan menuju bangkunya.

Tasya yg menyadari itu segera menjauhkan kursinya dari kursi Troy karena ia sudah memiliki Nevin. Troy yg melihat tingkah Tasya merasa heran.

"Lo kenapa jauhin kursi lo?" tanyanya dengan bingung. "Ga papa" hanya itu kata yg keluar dari mulut Tasya.

'Gue harus dapetin dia' batin Troy. Mereka pun mengikuti pelajaran seperti biasa

* * *

Bel pulang sekolah berbunyi. Siswa siswi meninggalkan kelas dengan tergesa gesa. Tasya memasukkan barang barangnya kedalam tas. Entah sejak kapan Nevin memperhatikannya dari jendela kelas.

"Vin!!!" panggil sahabat sahabatnya. Nevin hanya menengok sebentar lalu fokus kembali ke Tasya.

"Vin!! Yaelah kita panggil dari tadi dan lo cuma nengok doang? Liatin apa sih lo?!" cibir Irfan.

"Iya tuh keknya lagi sibuk liatin bidadarinya. Ya kita tau kalo lo udah ada pacar, Vin... Kita ga mau ganggu, ya kan Son?" sindir Adhit sambil tertawa.

"Bacod!" bentak Nevin. Sahabatnya yg mendengar bentakan Nevin langsung diam dari tawanya.

"Woy... Sabar Vin... Kita cuma becanda" mereka bertiga hanya menampilkan senyum tak bersalahnya.

Di dalam kelas...

Setelah Tasya selesai memasukkan barang barangnya kedalam tas, tiba tiba tangannya ditarik oleh seorang laki laki

"Apaan sih?!" Tasya segera melepaskan tangannya dari Troy.

"Lo ikut gue!"-Troy

"Aku ga mau! Aku mau pulang" Tasya meninggalkan Troy namun tangannya kembali dicekal oleh Troy.

"Lepas!!!" teriak Tasya. Setelah itu... 'Bugh.. Bugh.. Bugh..' ada seseorang yg memukul Troy.

"Jangan deketin milik gue!" Nevin menghajar Troy dengan berapi api seakan ingin membunuh Troy saat itu juga. Troy yang tak terima langsung membalas serangan Nevin. Dan terjadilah perkelahian diantara mereka.

"Bro.. Sabar bro.. Jangan gelud disini." lerai sahabat Nevin.

"Dia udah berani nyentuh barang milik gue dan gue ga bakal maafin dia!" ucap Nevin yg masih tampak memiliki beribu kebencian di matanya. (Wah Nevin bisa cemburu juga ya >_< kirain balok es ga pernah cemburu:v)

"Kak udah kak.. Jangan berantem disini." Tasya hanya menangis ketakutan karena perkelahian tersebut.

"Broo udah!!! Lo ga kasian sama Tasya sampe nangis gara gara ketakutan?! Udah berenti!!!!" Nelson berusaha melerai mereka.

"Kali ini gue maafin lo! Awas aja kalo sampe lo nyentuh barang berharga milik gue lagi! Gue ga bakal maafin lo! Inget itu! Sya, ayo pulang! Gue yg anter" Nevin menarik tangan Tasya lembut lalu keluar menuju parkiran.

"Woy Vin!! Main tinggal aja dah!" sahabatnya berteriak tidak terima karena perlakuan Nevin. Namun mereka memakluminya. Mereka pun keluar kelas untuk pulang.

Dimobil...

"Kak lukanya sakit banget, ya? Nanti aku obatin, ya kak?" tanya Tasya cemas karena keadaan Nevin yg babak belur.

"Gue ga papa kok. Yang penting lo ga papa. Lo baik baik aja kan, Sya?" Nevin juga menghawatirkan Tasya karena Tasya terlihat sangat ketakutan.

"Aku ga papa kok kak. Nanti aku obatin ya lukanya. Mama pasti juga ga ngijinin kakak pulang kalo kakak kondisinya kek gini" setelah berucap seperti itu, bukannya mengiyakan atau menjawab, Nevin malah mengelus rambut Tasya yg panjang dan tebal itu.

"Iya kok" Nevin tersenyum. Kali ini senyumannya tulus dari hati yg paling dalam (sedalam apa sih hatinya?:v) sampai sampai membuat Tasya salah tingkah dan pipinya bersemu merah.

Saat sampai dirumah Tasya, mama Tasya yg melihat Nevin babak belur langsung bertanya tanya dan menyuruh Tasya mengobati lukanya sementara mamanya ke dapur untuk memasak. Setelah lukanya diobati dan makan malam bersama dengan keluarga Tasya, akhirnya Nevin pulang kembali ke rumahnya.


#Uwuu gimana guys ceritanya? Jelek ya:( ya maap soalnya belum berpengalaman. Jan lupa voment ya;) baca aja juga ga papa yang penting kalian bisa nikmatin ceritanya:) maaf kalo gaje:v

NevinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang