Sebelumnya author minta maaf gegara udah lama banget ga upload. Ya kalian tau kan pandemi kek gini bikin orang males:v apalagi yg biasanya sekolah/kerja. Pasti hari harinya sekarang dipenuhi oleh rebahan:v
Langsung aja yee...
* * *
Setelah beberapa hari mereka menjalin hubungan, hari hari itu juga hubungan mereka menjadi berita populer di sekolah.
Ada yg mendukung, ada jg yg tak terima. Banyak dari siswa maupun siswi disekolah tersebut mendukung hubungan mereka. Bahkan kadang mereka memberikan hadiah kepada Nevin dan Tasya.
Pada saat jam pelajaran IPA biologi, Tasya ditugaskan mengambil buku buku di meja Bu Novi. Saat ingin ke ruang guru, Tasya berjalan terlalu cepat sehingga menabrak seseorang sampai dia jatuh. Sayangnya jatuhnya itu persis didepan kelasnya Nevin yg sedang jam kosong dan seperti pasar burung:v
"Maaf ya, gue ga sengaja nabrak lo lagi" ucap cowok bertubuh tinggi dan berkacamata sambil membantu Tasya berdiri
"Makasih. Iya ga papa kok. Lagian aku tadi jalannya kecepetan" setelah merapikan bajunya, alangkah terkejutnya ketika ia melihat wajah cowok tersebut.
"Kamu yg kemarin nabrak aku di minimarket juga kan?" tanyanya yg heran dan bertanya tanya kenapa wajahnya bisa persis atau mungkin lebih tepatnya mirip dengannya
'Gagaga gamungkin. Aku aja gakenal dia kok' batin Tasya
"Hehe iya.. Maaf ya udah nabrak lo lagi. Ngomong ngomong nama lo siapa? Gue Naufal Anandra. Kelas 10 IPS III" katanya dengan mengulurkan tangan ingin berjabat tangan.
Tasya yg kaget karena nama belakang Naufal sama seperti nama belakang ayahnya hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan seakan itu bisa membuang semua pikiran negatif di kepalanya.
"A... Aku Natasya Amanda. Kelas 10 IPA II" mereka berjabat tangan dengan menatap satu sama lain.
Sepasang mata yg daritadi melihat kedua insan yg berkenalan tersebut tak mampu menahan diri. Ia keluar kelas lalu mengangkat kerah baju Naufal sambil terkadang memukulinya
"Anj*ng!! Bangs*t!! Janc*k!! A*u!!" kata orang tersebut sambil terus memukuli Naufal.
"Kak udah kak... Jangan kaya gitu please!! Kak udah!!! Berenti berantemnya!" Tasya yg merasa ketakutan pun menangis.
Mendengar keributan diluar kelas dan mereka sadar bahwa ketua mereka tak ada, langsung menuju kedepan kelas untuk mengetahui apa yg sedang terjadi.
"Vin!!! Udah... Nanti lo dimarahin Bu Indri lagi!!" kata Nelson yg ingin melerai perkelahian mereka.
"Ada apa ini?!" tiba tiba sang macan datang (guru bk maksudnya:v ehh jangan tersinggung oke bu/pak. Saya becanda hehe.. Kan guru bk emang terkenal killer:* ehem malah curhat:")
"Nevin!!! Kamu itu anak kepala sekolah dan anak pemilik sekolah kok yo buat ulah?! Nanti ibu kasih tau Bu Indri tentang kelakuan kamu hari ini. Ayo ikut ibu ke BK. Kamu juga Sya, Fal" mereka pun ke ruang BK. Tasya yg sudah selesai menangis, tangannya digenggam erat oleh Nevin karena tangan Tasya terasa sangat dingin
Di ruang BK
"Ada masalah apa kalian ada disini?" tanya salah satu guru di ruangan tersebut.
"Ini pak, Nevin berbuat ulah. Yo mbok sadar diri toh Vin... Vin... Kamu kan anak pemilik sekolah. Jadi harus memberikan contoh yg baik ke warga sekolah" kata Bu Lily yg tadi membawa mereka ke ruang BK.
"Kamu juga Sya. Kamu kan terkenal pintar disini. Kamu juga sering menjuarai berbagai olimpiade Matematika dan Sains. Kok yo ikut ke sini? Kayanya ga mungkin kamu ikut terlibat kan?" Tasya hanya menunduk takut sementara Naufal dan Nevin saling menatap tajam.
"Yasudah nanti saya panggilkan Bu Indri untuk menangani kalian bertiga" ucap Pak Henri yg berlalu untuk menuju ruang kepala sekolah.
Sejak tadi, mereka hanya duduk diam dan terkadang Nevin menatap tajam Naufal yg ada disebelahnya. Posisi duduknya adalah Nevin yg ditengah. Setelah lama menunggu akhirnya Bu Indri datang lalu duduk didepan mereka.
"Ada apa ini Vin? Kamu tumben banget buat ulah. Kenapa sekarang jadi gini?" tanya Bu Indri halus.
"Ga papa bun. Cuma masalah sepele doang" Nevin menatap wajah bundanya dengan wajah menyesal karena sudah mengecewakannya.
"Masalahnya apa Vin?? Masa ga mau cerita sama bunda??"
"Biar saya yg jelaskan, bu" ucap Tasya yg sudah mulai mengumpulkan keberanian.
"Tadi saya ditugaskan oleh Bu Novi untuk mengambil buku buku dimeja beliau. Namun ditengah jalan, saya ditabrak oleh Naufal. Kami hanya berkenalan. Dan... Dimulailah perkelahian itu. Saya tidak tahu mengapa Nevin melakukan ini kepada Naufal. Tapi bu, saya mohon kepada ibu untuk tidak memarahi Nevin. Saya yg salah dalam hal ini. Tolong jangan marahi Nevin, bu" Tasya menceritakannya sambil memohon agar Nevin tidak dimarahi oleh bundanya.
"Oh... Jadi seperti itu ceritanya. Betulkah itu Nevin? Naufal?" mereka berdua hanya mengangguk.
"Yasudah jangan diperpanjang lagi. Fal, kamu balik ke kelas. Dan kamu gadis cantik, siapa namamu? Vin... Jangan bilang kamu nyuap dia biar kamu ga dimarahin bunda. Nevin ga nyuap kamu kan nak?" tanya bundanya yg terlihat sedang bercanda. Naufal berpamitan lalu keluar dari ruang BK.
"Enggak bun!!!! Dia pacar Nevin. Mana mungkin Nevin berani nyuap pacar sendiri. Kalo nyuapin nasi, Nevin mau" Bu Indri hanya tertawa karena melihat putranya yg sangat kesal dengan perlakuannya.
"Hah pacar?! Ga salah dengen bapak, Vin? Bapak kira kamu es batu yg gak pernah cair. Ternyata udah bisa toh" Pak Henri tertawa atas pengakuan Nevin.
"Benarkah itu.....?"-Bu Indri
"Natasya bun" -Nevin
"Oh iya.. Benarkah itu Natasya?" Tasya yg tadinya ketakutan, sekarang tersipu malu karena hal itu.
"Bentar, kamu Natasya Amanda anaknya Ratna sama Wildan kan?" tanya Bu Indri lagi.
"Iya bu" Tasya merasa canggung daritadi selalu menyamankan posisi duduknya.
"Wah beruntung banget nih kalo kamu jadi menantunya bunda. Hehehe... Kapan kapan main ya kerumah bunda. Pintu rumah bunda selalu terbuka lebar buat kamu. Kalo diluar sekolah jangan panggil ibu, ya. Panggil aja bunda. Bunda udah restuin hubungan kalian" Nevin yg mendengar terlonjak kaget dan langsung berteriak riang sekencang kencangnya sampai Tasya dan semua guru guru menutup telinga.
"Vin!!! Sadar umur, sadar tempat, sadar posisi, dan sadar diri!! Kaya anak kecil aja_-" protes Bu Lily yg telinganya terasa berdengung karena ulah Nevin.
"Iya iya bu..." Nevin hanya menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.
"Yasudah kalian balik ke kelas masing-masing, ya" perintah Bu Indri.
"Iya bun" jawab mereka berdua (uwuu udah kerasa romantis romantismenya nih:v kasian author sendirian T_T)
Mereka pun berjalan bersama untuk menuju kelasnya masing masing dengan saling menggenggam tangan dengan erat seakan jika dilepas akan hilang selamanya. Sedangkan dibalik pohon, ada seseorang yg mengawasi mereka.
"Kita tunggu saja nanti, Vin" gumam orang tersebut.
#Gimana nih readers? Partnya kepanjangan dan gajelas ya??? Yaudah kalo ga suka gausah dibaca ya. Author ikhlas kok. Author nulis cerita ini ga pake nulis dulu jadinya kadang lupa. Cuma nama nama tokohnya doang yg ditulis. Jangan ejek author kalo ceritanya jelek:( kalo ga suka cukup gausah baca. Kan simpel gitu... Soalnya author gasuka yg ribet ribet:)
![](https://img.wattpad.com/cover/214265970-288-k686012.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nevin
RomanceMaaf kalau partnya pendek pendek:v Cerita pertama di Wattpad Menceritakan sedikit tentang hidupku No copas copas cerita Harap di maklumi dengan typo yg bertebaran Salam Nevin & Natasya;)