016-Bahagia 2

1.9K 92 39
                                    

-Mungkin,kamu memang harus membuka mata dan otakmu selebar lebarnya,untuk merasakan berapa banyak hati yang peduli padamu-
By Author

.
.
.
.
.
.

"Hah,who is Echa?"
Dan lagi,semua orang membeo mendengar ucapan Daven.Terutama Riyan dkk yang tidak mengetahui siapa itu Echa.

Echa menegang,tubuhnya kini benar² kaku dan bingung harus berbuat apa.

O

taknya mulai dipenuhi dengan bergelimang pertanyaan yang tertuju pada pernyataan Daven barusan.

Benarkah Daven mencarinya?

Untuk apa Daven mencarinya?

Kapan Daven mencarinya?

Echa menundukan wajahnya,menatap lekat setiap ujung sepatunya yang sedikit berdebu,
mencoba mencari jawaban di tengah rasa gugupnya.

Mungkinkah Daven ada urusan penting dengan Echa?

Tapi hal sepenting apa itu sampai Daven mencari cari Echa secara terang²an?

Apakah lelaki tampan nan kaya raya ini tidak takut reputasinya turun jika berteman dengan gadis buruk rupa seperti Echa ini????

Aduhh,Daven benar² tipe lelaki yang susah ditebak!

Maya menaikan kedua alisnya,

"Echa yang lo maksud itu..."
Ucapannya menggantung ragu,

"Disamping lo,"
Jawab Daven pasti,dan sangat sangat to the point.

Dan...jadilah karena ulah ucapan Daven,semua pasang mata Alenadkk maupun Riyan dkk tertuju pada gadis malang yang kini sedang dilanda kepanikan.

"Lo berdua saling kenal?"
Tanya Letta,menunjuk bergantian Daven dan echa menggunakan jari telunjuknya.

Daven menganggukan sekali kepalanya,dengan wajah datar dan santai.

Damn!Sekarang Echa sudah benar benaaaaar pasrah jika nantinya dia akan dibully,terutama urusan wajah dan tubuh.Demi Tuhan,gadis ini sudah benar benar pasrah.Toh ini memang sudah nasibnya.

Tidak ada harapan baginya,mana mungkin para lelaki tampan seperti Riyan dkk mau berteman dengan gadis kumuh dan buruk rupa seperti Echa.

Echa pasrah Ya Tuhaaan...

Gadis malang ini benar² pasraaah.

"Bentar deh,lo....
Salmonela kan?Gue pernah liat lo duduk dipojok depan bangku kelas x ipa 1 selama beberapa hari.Tapi next nya lo ga keliatan.So..kita sekelas cha?Bener ga sih?"
-Charles

Echa mendongak,tertera jelas ekspresi kaget diwajahnya.
Hancur sudaaah semua usahanya menyembunyikan diri dari banyak orang supaya tidak dibully,kecuali oleh Martha dkk.Martha mengenal Echa sejak smp,makanya hanya dia yang sering membully nya disekolah.

Tapi sekaraaang!!!!

Apa nantinya satu sekolah akan membullynya lagii seperti kemarin sore?!!!

Sepertinya iyaa!!!Ya Tuhan,apakah kejadian kemarin belum cukup membuat gadis ini menderita?

Rasa sakit itu...Rasa sakit saat dibanding²kan dengan kakak sendiri?

Hurrghh,Echa menghela nafas dengan susah payah,demi menetralkan keterkejutannya,lalu mengangguk pelan sebisanya.

Hargghh...gak papa,mungkin dibully dikelas juga udah jadi takdirnya Echa!!!Yaah...mati mati an Echa ngehindarin teman sekelas,sekarang malah ketua kelas Echa sendiri yang kenal sama Echa.Takdirr...takdir...
Batin Echa,membayangkan dirinya yang akan dibully dikelas,setelah Charles mengenalnya.

Jelek?Bodo Amat! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang