009-Kamu

2.8K 107 4
                                    

[Jum'at 08.00 di lapangan upacara]

Sayup sayup angin di pagi hari,sangat menyejukkan badan.Ditambah lagi,cuaca pagi hari ini yang memang tidak panas,tidak juga mendung,membuat pertemuan seluruh siswa di lapangan upacara hari ini,tidak banyak mendapat keluhan dari para siswa.

Hari ini adalah hari jum'at bersih bagi Sma Tunas Bangsa.Dimana,hari ini,setiap siswa akan disuruh untuk membersihkan lingkungan sekolah,guna melatih rasa peduli mereka terhadap lingkungan.

Bu Duyuk,kepala sekolah Sma Tunas Bangsa,meminta seluruh siswa berkumpul terlebih dahulu,agar dia bisa menjelaskan apa tugas setiap siswa nantinya.

30 menit berlalu,Bu Duyuk terus menjelaskan setiap tugas dari siswa perkelas.Siswa" mulai merasa kepanasan,karena matahari yang sudah tidak bersembunyi dan kembali mengirimkan panasnya ke bumi.

Echa juga merasakan hal yang sama.Gadis ini mulai bergeliat seraya mengibas ngibaskan tangan didepan wajahnya.

Air keringat mulai bercucuran,membuat tubuh gadis ini seolah olah mandi keringat.

"Aduh...bu Duyuk lama banget..."Rintih Echa,seraya melirik kanan kiri nya,dia melihat banyak siswa yang sama tidak tahannya seperti dirinya,dan memilih untuk jongkok saja.

Namun itu bukan Echa,jelas dia tidak akan berani melakukan apa yang mereka lakukan.

Echa melirik terus Bu Duyuk,matanya menyipit akibat sinar matahari yang sangat panas.

"Anjir,napa jadi panas banget ya..."Ucap siswa laki2 kelas sebelah,yang barisannya tepat disamping echa.

"Iya,anjir tu si Kunyuk,eh Duyuk...Ceramahnya lama banget kaya capres!"Echa melotot mendengar jawaban dari teman lelaki tadi.Menurut Echa,apa yang dikatakan lelaki itu sangat tidak sopan,

Echa memang tidak melirik sedikitpun lelaki ini,namun tentu ia bisa dengar karena letaknya yang bersebelahan.

"Supaya Pak Jokowi menurunkan harga barang2 lokal..."

Lah lah lah...

Bu Duyuk ngomong apa sih?

Kok gak nyambung?

Ini kita sedang membahas tugas2 kerja bakti nanti kan?

Kok jadi gajelas gini topiknya.

Ya Allah,sudah cukup.Jika Bu Dayuk terus begini, bisa² dia membuat siswa satu sekolahan pingsan semua.

'Ya Allah,jangan panas panas dong...'
Pinta Echa dalam hati,

Dan siapa sangka?

Huh...adem....
Sepertinya Allah telah benar benar mendengar doa dari gadis ini.Karena nyatanya,baru saja ia berdoa.Allah sudah langsung memberi apa yang gadis ini panjatkan.

Echa tersenyum,gadis ini kembali memperhatikan setiap kata dari Bu Duyuk,walaupum tidak nyambung dan gaje,yang penting tidak panas dan tetap adem.

HAHAHAHA.

"Enak ya dipayungin,jadi ga panas"Ucap seorang lelaki,tepat diatas kepala Echa.

Echa diam,dia tidak fokus dengan apa yang barusan terucap dari Raka,yang sedang memayunginya.

30 detik berlalu....

Raka mulai merasa kesal,lantaran Echa masih saja fokus pada Bu Duyuk dan malah tidak meresponnya.

"Ekhem Ekhem..."
Raka berdeham,guna meraih fokus Echa terhadap Bu Duyuk.

Namun,Echa masih tidak menyadari keberadaan Raka.Membuat Raka tambah kesal,dan langsung menurunkan jaket yang ia payungkan diatas kepala Echa.

Jelek?Bodo Amat! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang