Benci : 16

2.8K 357 132
                                    

Kalian  tahu 'kan cara menghargai karya itu seperti apa? 😈


Seperti biasa, hari minggu malam senin. Mereka semua selalu berkumpul di ruang tengah dan menonton film bersama. Dengan satu buah karpet yang sudah mereka siapkan dan muat untuk tempat tidur mereka. Sangat sederhana memang.  Seperti sekarang, Jungkook yang sudah sembuh dari demamnya pun ikut bergabung.

"Kita mau nonton film apa?" tanya Seokjin sebagai operator.

"Drama Korea yang lagi rame itu saja, hyung! Katanya bisa buat orang geram, lalu tumbuh sifat psikopat dalam diri kita." Ide gila Taehyung mulai muncul.

"Apaan sih? Kau ingin kita jadi keluarga psikopat?!" protes Yoongi tidak setuju, tentu saja. Masa tampang ganteng seperti dirinya ini jadi psikopat?

"Tidak apa-apa, hyung. Itu menegangkan! Taetae suka."

"Kau memang sudah gila, Tae!" sindir Yoongi pedas.

Lain hal dengan Taehyung dan Yoongi yang masih berdebat karena pikiran di luar nalar seorang Kim Taehyung, Jungkook merasa bosan. Kalau sudah bosan seperti ini, kadang keimutannya muncul.

Lihat saja, pipinya yang sudah ia mainkan. Siapa coba yang tidak gemas?!

Sedangkan Jimin? Anak itu tertidur di sebelah Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan Jimin? Anak itu tertidur di sebelah Taehyung. Tapi keributan Yoongi dan Taehyung tak membuatnya terbangun. Mungkin karena ia sangat lelah, habis terbang ke Jerman karena perintah dari sang ayah yang meninggalkan beberapa berkas pentingnya. Jadi, Jimin baru terbang subuh tadi, dan baru pulang jam 8 malam.

Kalau Jimin tidur, berbeda dengan lelaki pemilik IQ 148--Kim Namjoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kalau Jimin tidur, berbeda dengan lelaki pemilik IQ 148--Kim Namjoon. Pemuda itu tengah melamun. Tenang, kali ini bukan pekerjaan yang ia lamunkan. Tapi Namjoon melamunkan di mana keberadaan ponsel miliknya.

Setelah jera memikirkan ponselnya yang tak kunjung ia ingat. Namjoon akhirnya meminta bantuan pada Hoseok.

"Hoseok-ah, kau tahu di mana ponselku?"

Hoseok yang sedang asyik nyemil popcorn sisa tadi siang pun menaruh atensinya penuh pada Namjoon. Hoseok memandang Namjoon malas. Tolong, sekali lagi kesabarannya sedang diuji oleh Kim Namjoon.

Benci || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang